CEO OpenAI Sam Altman Kena Pecat, Dianggap Kurang Konsisten dan Tak Jujur

Pengumuman terbaru dari OpenAI terbilang mengangetkan karena Sam Altman telah dipecat dari jabatannya sebagai CEO setelah proses peninjauan oleh dewan perusahaan.

oleh M. Labib Fairuz Ibad diperbarui 18 Nov 2023, 12:00 WIB
CEO OpenAI Sam Altman kunjungi Indonesia, Selasa (14/6/2023) (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Liputan6.com, Jakarta - Sam Altman telah dipecat dari jabatannya sebagai CEO OpenAI, setelah proses peninjauan oleh dewan perusahaan. Kepergiannya disebabkan oleh kurangnya konsistensi dan kejujuran dalam komunikasinya dengan dewan, yang dianggap menghambat kemampuannya untuk memimpin OpenAI. 

Mengutip laporan The Verge, Sabtu (18/11/2023), Chief Technology Officer Mira Murati akan menggantikan Sam Altman sebagai CEO sementara. Lalu, perusahaan akan mencari pengganti permanen.

Untuk diketahui, Altman sendiri yang dikenal juga sebagai wajah OpenAI, telah memainkan peran utama dalam mengarahkan perusahaan dan merilis ChatGPT yang sangat populer tahun lalu.

Pengumuman ini juga menyebutkan, salah satu pendiri OpenAI sekaligus presiden Greg Brockman akan mengundurkan diri sebagai ketua dewan direksi tetapi tetap berada di perusahaan. Pengumuman yang mendadak ini disebut telah menggemparkan komunitas AI.

Altman sendiri menyatakan, dia menikmati waktunya di OpenAI dan berencana untuk fokus pada teknologi berbasis hardware setelah kepergiannya. Sementara OpenAI akan melanjutkan pencarian untuk menemukan pengganti CEO yang permanen.

Meskipun perubahan ini dapat memberikan dampak pada arah strategis dan kepemimpinan OpenAI sebagai pembesut ChatGPT, perusahaan berharap dapat melanjutkan misinya dalam mengembangkan kecerdasan buatan secara etis dan bermanfaat bagi dunia.

Kendati Sam Altman telah dipecat dari jabatannya sebagai CEO OpenAI, Microsoft sebagai pihak yang telah menginvestasikan miliaran dolar di perusahaan tersebut menyatakan mereka akan terus bermitra dengan OpenAI. 

 

Pertahankan Kemitraan dengan Microsoft

Windows Insider, tempat uji coba pembaruan Windows. (Pexels/Salvatore de Lellis)

Dalam pernyataan kepada The Verge, juru bicara Microsoft Frank Shaw menyatakan, mereka memiliki kemitraan jangka panjang dengan OpenAI dan tetap berkomitmen kepada Mira Murati dan tim OpenAI.

CEO Microsoft Satya Nadella juga membuat pernyataan serupa di platform X. Meskipun terjadi perubahan kepemimpinan di OpenAI, Microsoft tetap berfokus pada kerjasama jangka panjang dan menyuarakan dukungan terhadap perjalanan OpenAI dalam membawa era kecerdasan buatan berikutnya pada pelanggan.

Sekadar diketahui, Sam Altman, salah satu pendiri OpenAI memang dikenal cukup lama berkecimpung di dunia AI. Sebelumnya, ia sempat disebut-sebut tengah membicarakan pembuatan iPhone untuk AI bersama mantan kepala desain Apple Jony Ive, meski hal itu dibantah. 

Altman juga memiliki peran sebagai pemegang saham terbesar di Humane, perusahaan yang baru-baru ini meluncurkan produk berinovasi terkini Humane AI Pin. 

Sebelumnya, ia juga menjabat sebagai co-chair OpenAI bersama dengan Elon Musk. Sebelum akhirnya, Elon memutuskan mundur dari perusahaan, dan membentuk perusahaan sendiri yakni xAI.


Bos OpenAI Sam Altman Sindir Grok Kebanggaan Elon Musk

Elon Musk beli Twitter senilai Rp635 triliun. Dari mana saja sumber kekayaannya? (Instagram/elon.r.muskk).

Di sisi lain, Sam Altman juga sempat menyindir kehadiran chatbot kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) buatan xAI, Grok, yang dirilis di platform X (sebelumnya bernama Twitter).

Hal itu terlihat dalam sebuah unggahan yang dibagikan pria yang beberapa waktu lalu ke Indonesia ini di akun X miliknya @sama, di mana di situ dia membagikan tangkapan layar dari versi terbaru ChatGPT.

Dalam versi terbaru ini, pengguna dimungkinkan untuk membuat versi ChatGPT-nya sendiri, yang disebut GPTs.

Di tangkapan layar yang dibagikan Sam Altman, dikutip Sabtu (11/11/2023), diperlihatkan bahwa ChatGPT Builder menawarkan bantuan untuk membuat GPT baru, berdasarkan permintaan pengguna.

Si pengguna (dalam hal ini Altman) kemudian menulis instruksi: "Jadilah chatbot yang menjawab pertanyaan dengan humor boomer garing dengan cara yang canggung dan bikin tertawa."

Lalu, GPT Builder menjawab: "Baik, chatbot sudah diatur! Namanya Grok. Bagaimana Anda menyukai namanya, atau Anda lebih suka nama lain?"

Kemudian di sampingnya, terlihat chatbot Grok pun digunakan, dengan slogan: "Saya akan menyampaikan lelucon ayahnya ayahmu."

Entah apakah gambar itu editan atau benar-benar hasil GPT Builder, namun sepertinya terlihat jelas bahwa CEO OpenAI ini benar-benar memberikan sindiran ke AI kebanggaan Elon Musk tersebut.

"GPTs dapat menghemat banyak tenaga," tulis CEO OpenAI itu di postingan tersebut.

Grok sebelumnya diumumkan langsung oleh pemilik X, Elon Musk. Melalui akun resminya Musk menuturkan, Grok akan hadir buat para pelanggan X Premium Plus, apabila sudah memasuki tahap beta awal.

 

Grok AI Suka Humor dan Sarkas

Elon Musk. (AP Photo/Susan Walsh, File)

"Segera setelah itu masuk beta awal, sistem Grok dari xAI akan tersedia untuk semua pelanggan X Premium+," kata Elon Musk melalui akun @elonmusk, dikutip Minggu (5/11/2023).

Bedanya dengan chatbot AI seperti Bard atau ChatGPT, Elon Musk menyebut bahwa Grok akan punya kemampuan untuk mengeluarkan humor sarkasik. "Sistem xAI Grok didesain untuk punya sedikit humor dalam responnya," kata CEO SpaceX itu soal fitur AI terbaru di X ini.

Selain itu, Elon Musk juga mengatakan bahwa Grok punya akses informasi secara real-time ke platform X, yang ia klaim menjadi keunggulan dibanding model lainnya.

"Grok memiliki akses real-time ke informasi melalui platform X, yang merupakan keunggulan besar dibandingkan model lainnya," kata Elon Musk. "Dia juga berdasar & menyukai sarkasme. Saya tidak tahu siapa yang bisa membimbingnya seperti ini 🤷‍♂️ 🤣" ia menambahkan.

Grok digarap boleh xAI, perusahaan rintisan di bidang kecerdasan buatan, yang baru saja diluncurkan oleh Elon Musk beberapa waktu lalu.


Infografis Kenaikan Jumlah Pengguna Media Sosial di Indonesia

Infografis Kenaikan Jumlah Pengguna Media Sosial di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya