Bersendawa Terlalu Sering, Ini 7 Kemungkinan Penyebabnya

Makan terlalu cepat atau mengunyah permen karet bisa jadi penyebab seseorang bersendawa. Tetapi dalam beberapa kasus, sering bersendawa bisa menjadi tanda sesuatu yang lebih serius.

oleh Benedikta DesideriaMarisa Atalia Insara diperbarui 13 Jan 2024, 20:46 WIB
(Foto: derneuemann/Pixabay) Ilustrasi sendawa tak kunjung berhenti

Liputan6.com, Jakarta - Bersendawa adalah cara agar gas dikeluarkann dari sistem pencernaan. Sendawa pada dasarnya terjadi ketika udara dari perut bergerak kembali ke kerongkongan lalu ke mulut.

Sangat normal untuk mengeluarkan sendawa hingga 30 kali sehari, menurut penelitian yang diterbitkan pada tahun 2020. Namun, bersendawa bisa menjadi mengganggu jika terjadi lebih dari itu.

Bersendawa dianggap berlebihan jika:

  • Mempengaruhi kualitas hidup
  • Mengganggu aktivitas sehari-hari
  • Terjadi berulang kali

Ada beberapa alasan hal ini bisa terjadi, seperti makan terlalu cepat atau mengunyah permen karet. Namun dalam beberapa kasus, sering bersendawa bisa menjadi tanda sesuatu yang lebih serius, seperti sindrom iritasi usus besar atau bahkan kanker perut.

Berikut tujuh alasan seseorang terlalu sering bersendawa seperti dikutip dari The Sun, Minggu (19/11/20233).

1. Asam Lambung Naik

Asam lambung yang naik ke tenggorokan dan menyebabkan perasaan terbakar. Orang yang menderita kondisi ini juga dapat sering mengalami sendawa.

NHS menyarankan untuk berbicara dengan apoteker atau dokter yang mungkin merekomendasikan obat-obatan seperti antasida atau alginat yang dapat membantu meringankan gejala.

 

 


2. Konsumsi Minuman Bersoda

Ilustrasi minuman bersoda (Sumber: Pixabay/Lernestorod)

Minuman bersoda berisi gas yang dapat meningkatkan jumlah udara di perut, menurut American College of Gastroenterology.

Jika seseorang menenggak minuman bersoda dan mendapati dirinya bersendawa, itu mungkin pertanda untuk menguranginya.

3. Makan Sayuran Penghasil Gas

Beberapa makanan, seperti sayuran, dapat menghasilkan lebih banyak gas saat mencernanya, hal itu membuat bersendawa lebih dari biasanya.

Menurut laman Health, sayuran-sayuran tersebut termasuk; asparagus, brokoli, kubis, wortel, kembang kol, seledri, mentimun, kale, daun bawang, bawang, kentang dan lobak

4. Terlalu Banyak Menelan Udara

Ini mungkin terdengar konyol, tetapi beberapa orang hanya menelan terlalu banyak udara. Ini disebut aerophagia – yang berarti "makan udara" – dan dapat terjadi makan makanan dengan cepat, meneguk minuman, mengunyah permen karet, merokok dan memakai gigi palsu longgar, menurut Hopkins Medicine.

 


5. Irritable bowel syndrome (IBS)

Ilustrasi sakit perut, keracunan makanan. (Sumber: Pixabay)

Irritable bowel syndrome (IBS) mungkin juga menjadi penyebab sendawa. Ini menyebabkan gejala seperti kram perut, kembung, diare dan sembelit yang cenderung datang dan pergi dan dapat berlangsung selama berhari-hari, berminggu-minggu atau berbulan-bulan pada suatu waktu.

Cara terbaik untuk mengelola kondisi seumur hidup ini adalah melalui perubahan pola makan dan obat-obatan dan bicarakan dengan dokter jika mengalami gejala IBS.

6. Terlalu Banyak Bakteri di Usus Kecil

Pertumbuhan bakteri usus kecil yang berlebihan diperkirakan mempengaruhi hingga satu dari tujuh dari populasi. Kelebihan gas dihasilkan ketika bakteri ini memecah makanan yang dapat menyebabkan sendawa dan kentut, sakit perut, diare dan mual.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan intoleransi makanan terhadap susu, telur, gandum, gluten, jagung, dan kedelai.

 


7. Kanker Perut

Dalam kasus yang jarang terjadi, sendawa berlebihan bisa disebabkan oleh kanker perut.

Gejala bisa sulit dikenali, tetapi NHS mengatakan mereka mungkin mempengaruhi sistem pencernaan, menyebabkan hal-hal seperti:

  • Mulas atau refluks asam
  • Memiliki masalah menelan (disfagia)
  • Gejala gangguan pencernaan, seperti banyak bersendawa
  • Merasa kenyang dengan sangat cepat saat makan

Gejala lain mungkin termasuk:

  • Kehilangan nafsu makan atau menurunkan berat badan tanpa berusaha
  • Benjolan di bagian atas perut
  • Nyeri di bagian atas perut
  • Merasa lelah atau tidak memiliki energi
Infografis Alasan Makan Bersama Berisiko Tinggi Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Niman)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya