Liputan6.com, Jakarta Asia Marketing Federation (AMF) dalam ajang Asia Marketing Excellence Awards 2023 memberikan penghargaan Marketing Company of the Year kepada Bank Mandiri, Bangkok, Thailand, Kamis (16/11) malam. Penghargaan terebut diberikan kepada perusahaan yang dinilai memiliki strategi pemasaran yang inovatif, kreatif, dan efektif dalam menghadapi tantangan pasar di kawasan Asia.
Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Eka Fitria menjelaskan, penghargaan tersebut merupakan bukti atas komitmen Bank Mandiri yang secara aktif melakukan inovasi dan transformasi yang fokus untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabah.
Advertisement
"Kami bangga dan bersyukur atas penghargaan ini, yang merupakan hasil dari kerja keras dan kolaborasi seluruh Mandirian yang terus berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah," ujar Eka dalam keterangan resminya, Jumat (17/11).
Lebih lanjut Eka menjelaskan, dalam strategi pemasaran, Bank Mandiri fokus terhadap potensi serta peluang yang terjadi di pasar, termasuk memantau tantangan pasar dan perkembangan teknologi digital. Bukan tanpa sebab, merujuk laporan We Are Social, jumlah pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 213 juta orang per Januari 2023.
Jumlah ini setara dengan 77% dari total populasi Indonesia yang mencapai 276,4 juta orang pada awal tahun 2023. Laporan yang sama juga menemukan, mayoritas atau 98,3% pengguna internet di Indonesia menggunakan telepon genggam.
Sementara itu, merujuk pada data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pengguna aplikasi mobile banking di Indonesia telah meningkat mencapai 39,2% di awal tahun 2021 lalu, yang artinya saat ini jumlah tersebut dipastikan telah meningkat. Berkaca pada hal tersebut, Bank Mandiri menilai peluang untuk melakukan ekspansi dan pemasaran pada layanan perbankan digital di Indonesia masih sangat besar.
Untuk itu, Bank Mandiri telah merilis dua platform digital yang disesuaikan dengan masing-masing segmen nasabah. Livin’ by Mandiri untuk nasabah di segmen retail, dan Kopra by Mandiri untuk nasabah pada segmen wholesale.
"Kami juga melakukan optimalisasi pemasaran melalui kampanye dan promosi secara digital yang menarik dan relevan di berbagai kanal media sosial resmi Bank Mandiri," terangnya.
Selain itu, Bank Mandiri pun mengarahkan transformasi digital dengan secara aktif melakukan kolaborasi dan sinergi digital dengan berbagai mitra guna memperluas ekosistem digital.
"Langkah transformasi bisnis ini kami lakukan agar Bank Mandiri dapat terus memberikan nilai lebih bagi nasabah di seluruh segmen dan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat," ujar Eka.
Komitmen Bank Mandiri dalam mendorong digitalisasi ini juga telah membukukan pertumbuhan yang signifikan. Salah satunya, Super App Livin’ by Mandiri yang menjadi andalan perseroan dalam memenuhi kebutuhan transaksi finansial dan non finansial nasabah ritel telah diunduh lebih dari 32 juta kali sejak diluncurkan.
Dari sisi jumlah pengguna, Livin’ by Mandiri juga terus mencatat kenaikan sebesar 55% secara YoY di September 2023 menjadi 21 juta pengguna aktif. Berkat inovasi yang terus dilakukan, Livin’ by Mandiri telah mampu mengelola lebih dari 2,02 miliar transaksi secara year to date per akhir September 2023, melesat 46% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara untuk layanan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, telah berhasil mengelola Rp 13.950 triliun transaksi hingga September 2023 atau tumbuh 1,3 kali lipat sejak rilis pada Oktober 2021. Pertumbuhan pengguna Kopra by Mandiri, yang kini juga telah hadir dalam versi mobile app, juga meningkat 132% YoY menjadi 158 ribu lebih pengguna.
"Kehadiran Livin’ dan Kopra by Mandiri juga turut menyumbang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) khususnya dana murah yang signifikan. Ini membuktikan bahwa transformasi digital yang dilakukan Bank Mandiri telah berhasil berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan dengan tren yang terus membaik," ujarnya.
Benar saja, total dana pihak ketiga (DPK) secara konsolidasi Bank Mandiri tumbuh positif 6,6% YoY dari Rp1.361,3 triliun di September 2022 menjadi Rp1.451,7 triliun di akhir September 2023 yang ditopang oleh dana murah atau current account and saving account (CASA). Total dana murah Bank Mandiri yakni Tabungan dan Giro berhasil menembus Rp1.070 triliun, naik sebesar 12,8% secara YoY.
Rasio dana murah atau CASA Ratio Bank Mandiri praktis terkerek naik sebesar 78,8% secara bank only atau sebesar 73,73% secara konsolidasi di September 2023. Capaian ini bahkan lebih baik dari pertumbuhan pada September 2022 yaitu sebesar 73,2% secara bank only dan 69,73% secara konsolidasi.
Tidak berhenti di situ, transformasi digital Bank Mandiri juga dilakukan dengan merilis aplikasi Livin’ Merchant untuk mendigitalisasi transaksi pembayaran di merchant usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Eka mengatakan, ke depan Bank Mandiri akan tetap berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi nasabah dan menghasilkan kontribusi positif terhadap masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan.
(*)