Ngopi Santuy dan Kisah TNI di Nduga

Setelah warga merasa lebih aman, para anggota Satgas Mobile Yonif 411/Pandawa Kostrad menjaga kerjasama ini dengan ngopi-ngopi bersama secara rutin.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Nov 2023, 10:16 WIB
Pasukan Satgas Mobile Yonif 411/Pandawa Kostrad bercanda dan ngopi bersama warga Kaneyam Kabupaten Nduga, Papua. Foto: liputan6.com/sok.Praka Dian Saputra 

Liputan6.com, Nduga - Lima bulan sudah bertugas, Satuan Tugas Batalyon Infanteri 411/Pandawa Kostrad di wilayah penugasan Keneyam Kabupaten Nduga Papua Pegunungan mendapatkan respon positif warga.

Komandan Satgas Mobile Yonif 411/Pandawa Kostrad Letkol Inf Subandi menyebutkan bahwa kehidupan masyarakat berangsur pulih. Sebelumnya warga mengaku terteror keberadaan Kelompok Separatis Teroris (KST) OPM. Puncaknya terjadi pada 16 Agustus 2023 yang menewaskan 3 orang masyarakat sipil.

"Kami bersyukur, saat ini masyarakat tak ada rasa takut untuk mendekat dan membaur bersama prajurit TNI. Sekarang di Kota Keneyam masyarakat sudah biasa berinteraksi langsung dengan Ksatria Pandawa Kostrad di Pos Kotis," kata Letkol Subandi, yang akhirnya selalu dipanggil Bang Alex oleh warga dan diikuti anak buahnya.

Diceritakan, awalnya Pasukan Pandawa Kostrad saat memberikan bantuan sembako saja sering ditolak.

"Sekarang masyarakat yang mendatangi kami, menyapa, bercanda," kata Bang Alex.

Yang disampaikan Letkol Inf Subandi terbukti saat puluhan masyarakat dan anak-anak datang memenuhi Pos Senyum Pandawa. Mereka antusias mengikuti acara "Ngopi Santuy" yang digagas TNI.

"Ada bapa Pendeta, ada bapa guru, ada tokoh masyarakat Bapa Kione Kogoya dan anak-anak semuanya singgah berhenti untuk menikmati secangkir kopi," kata Letkol Subandi.

Dalam tiga bulan terakhir Pos Kotis ini menjadi salah satu pos TNI yang paling disukai masyarakat. Sejak Satgas Mobile Yonif 411/Pandawa Kostrad datang di Keneyam, pasukan ini langsung mengubah pos TNI menjadi lebih humanis. Menjadi tempat yang asyik untuk bermain anak-anak. Dibangun juga Pondok Pintar Pandawa sebagai gerakan literasi dengan fasilitasnya. Pos Senyum ini juga beraksi dengan membagikan beras ke masyarakat tiga Ari sekali.

Sebaliknya, para prajurit TNI yang bertugas serasa menemukan keluarga baru. Tak ada kesan tentara yang galak. Yang ada adalah tentara melayani, menuangkan kopi, menyediakan roti sebagai teman kopi, bercanda, curhat.

"Acara Ngopi Santuy ini dikoordinir Lettu Inf Sunariyo, dan melibatkan petugas teritorial, Serda Siahaan, Sertu Yugianto, Sertu Ismail, Praka Hanip, Praka Manalu," kata Letkol Subandi.

Tiba-tiba tokoh masyarakat, Bapa Kione Kagoya datang tergopoh-gopoh. Rupanya ia ingin terlibat obrolan.

"Aduh bapak tentara. Terima kasih ini kita sudah ngopi, makan roti, baru dikasih baju baru, beras dan mie. Pasukan yang selalu membantu kami. Ini bagi-bagi beras buat kami, tidak baru satu kali ini, ini sering sekali, seminggu pasti dua kali, ini baru ada di Keneyam. Bapak Kostrad ini luar biasa, belum ada sebelumnya bagi-bagi beras, ngopi bareng, terimakasih Bapak Komandan, wa wa wa, hormat," kata Bapa Kione Kagoya.

"Kalau ada vicon atau Anev jajaran Satgas Kostrad, Bapak Pangkostrad selalu menyampaikan jangan pernah berhenti berbuat nyata untuk masyarakat, kasih beras, kasih baju, tanya masyarakat butuh apa, perlu bantuan apa.

 


Multitungsi

Pasukan Satgas Mobile Yonif 411/Pandawa Kostrad yang ditugaskan di wilayah Kaneyam Kabupaten Nduga ngopi-ngopi bersama warga yang sudah lebih tenang. Foto: liputan6.com/dok.Praka Dian Saputra

Kisah berbeda terjadi di wilayah perbatasan Kabupaten Nduga dan Kabupaten Asmat tepatnya di Pos Kout Batas Batu. Wakil Komandan Satgas, Mayor Inf Adhi Setiadi Nugroho beserta pasukannya harus menjadi guru. Mengajar di Sekolah Rimba Mumugu.

Sulitnya Medan juga menjadikan para tentara ini sementara "alih profesi" menjadi kurir dan tukang pos. Serda Sigit Pramono Hadi menjadi koordinator sambil menjalankan tugas memperbaiki jembatan kayu, jalan menuju ke Sekolah Rimba.

"Karena posisi sekolahnya ada di atas rawa," kata Mayor Inf Adhi.

Ditambahkan bahwa aksi di lapangan tersebut mendapat dukungan dan perhatian dari Pangkostrad. Program-program teritorial itu memang diproyeksikan untuk kepentingan masyarakat.

"Program air bersih sedang kita garap, lampu Solar Cell, kebutuhan anak-anak sekolah dari alat tulis, tas sekolah, buku bacaan, peduli gizi, borong hasil bumi dan lainnya. Ini juga ada banyak Alkitab ratusan untuk diserahkan kepada masyarakat," kata Mayor Adhi.

Dalam waktu dekat, ada 2 bangunan gereja hendak dibangun di Nduga," kata Letkol Subandi.

Bahan untuk pembangunan Gereja masih dalam perjalanan dan diurus Pasi Intel Satgas Mobile Yonif 411/Pandawa Kostrad Lettu Inf Wesly Tanaem.

Begitulah, kehadiran prajurit TNI di Keneyam menjadi bukti kemanunggalan TNI dan Rakyat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya