Pameran Budaya dan Pariwisata ‘Sebuah Puisi Abadi’ Digelar di Jakarta, Hadirkan Berbagai Karya Seni dari Zheijiang China

Pameran budaya dan pariwisata bartema 'Sebuah Puisi Abadi' digelar di Jakarta, menghadirkan karya seni yang menampilkan keindahan dari Provinsi Zheijang, China.

oleh Winda Syifa Sahira diperbarui 19 Nov 2023, 13:45 WIB
Pameran Pariwisata dan Budaya bertema "Sebuah Puisi Abadi" ( A Poem for Ten Thousand Years), yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Zhejiang dan didukung oleh Pemerintah Provinsi Zhejiang, China di Art:1 New Museum, Jakarta. (Dok. Sebuah Puisi Abadi)

Liputan6.com, Jakarta - Bersamaan dengan peringatan 10 tahun hubungan kemitraan strategis antara China dan Indonesia, serta 10 tahun diusulkannya inisiatif  "Sabuk dan Jalan", diadakan pameran pariwisata dan budaya bertema "Sebuah Puisi Abadi" (A Poem for Ten Thousand Years), yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Zhejiang dan didukung oleh Pemerintah Provinsi Zhejiang, China mulai tanggal 15 November 2023 sampai 19 November 2023 di Art:1 New Museum, Jakarta. 

Dalam sebuah keterangan tertulis yang diterima oleh Liputan6.com, pameran tersebut menghadirkan karya seni yang merupakan keindahan dari Provinsi Zheijang. Pameran ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu "Mengapa Zhejiang?", "Eksploitasi Karya Alam", dan "Dunia Berbagi Cahaya Sama".

Direktur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Zhejiang, Chen Guangsheng,  dalam Pembukan Pameran 'A Poem for Ten Thousand Years', di Jakarta, Rabu, 15 November 2023, mengungkapkan, Zhejiang tidak hanya memiliki keindahan alam yang indah, tetapi juga mempunyai warisan budaya yang kaya dan mendalam.

Lebih lanjut, ia juga menyebut budaya adalah ikatan yang selalu menghubungkan Zhejiang dengan Indonesia dalam pertukaran dan kerja sama. Ia berharap, kedua daerah ini dapat memanfaatkan pameran tersebut sebagai kesempatan untuk terus memperluas pertukaran budaya di bawah inisiatif "Sabuk dan Jalan", serta mempromosikan pertukaran peradaban, dan meningkatkan kerja sama saling menguntungkan.

Pameran ini secara komprehensif dan dari berbagai sudut pandang memperlihatkan sejarah dan kebudayaan Zhejiang yang telah berusia ribuan tahun. Kebudayaan yang ditampilkan berupa keahlian tak benda, serta simbol budaya seperti sutra, teh, dan porselen. 

 


Hadirkan Kegiatan Interaktif

Pameran Pariwisata dan Budaya bertema "Sebuah Puisi Abadi" ( A Poem for Ten Thousand Years), yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Zhejiang dan didukung oleh Pemerintah Provinsi Zhejiang, China di Art:1 New Museum, Jakarta. (Dok. Sebuah Puisi Abadi)

Pameran itu juga menghadirkan berbagai kegiatan interaktif yang memperkenalkan kerajinan tradisional Zhejiang seperti alat musik kuno, seni teh jalur sutra, bordir Hangzhou, dan teknik penyambungan kayu. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang keahlian dan semangat pembuatan barang-barang berkualitas dari Zhejiang serta merasakan kekayaan budaya China yang mendalam.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Zhejiang berharap bahwa melalui acara ini, masyarakat Indonesia dapat lebih memahami sejarah yang kaya dan panjang dari Zhejiang serta memberikan energi baru untuk pertukaran budaya, saling pengaruh, dan saling menghargai antara Zhejiang dan Indonesia. Pameran ini juga menggambarkan perkembangan peradaban Zhejiang yang Abadi.

Selain itu, melalui pameran tersebut diharapkan lebih meningkatkan reputasi dan pengaruh "Picturesque And Dynamic Zhejiang" dengan sikap internasional yang terbuka dan inklusif, serta melanjutkan babak baru dalam keramahtamahan antara Zhejiang dan dunia.

Tiongkok dan Indonesia adalah dua negara kuno di Asia, keduanya memiliki budaya yang kaya dan cemerlang. Lebih dari 2000 tahun yang lalu, Jalur Sutra Maritim membawa Zhejiang dan Indonesia menjadi terhubung erat. 


Apresiasi dari Kemenparekraf

Pameran Pariwisata dan Budaya bertema "Sebuah Puisi Abadi" ( A Poem for Ten Thousand Years), yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Zhejiang dan didukung oleh Pemerintah Provinsi Zhejiang, China di Art:1 New Museum, Jakarta. (Dok. Sebuah Puisi Abadi)

Dalam kesempatan itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, bahwasanya pameran ini patut diapresiasi karena menjadi salah satu bentuk kerja sama dengan Provinsi Zhejiang yang berkesempatan dihadirkan di Jakarta. 

Ia juga mendukung hubungan erat China dan Indonesia secara budaya, dan mengingatkan agar kedua negara tersebut dapat membngun hungan bilateral yang lebih kuat.  Sandiaga menambahkan Kemenparekraf juga menyasar promosi ke kawasan China. Tak hanya hubungan China dengan Nusantara, tapi ia juga produk-produk ekonomi kreatif yang dapat diekspor ke China, sehingga nantinya dapat membuka peluang usaha dan lapangan kerja di Indonesia.

Direktur Museum Seni Rupa Nasional Indonesia, Puspaningrat menambahkan, Zhejiang tidak hanya berbagi pengalaman indah dengan Indonesia, yang juga merupakan negara tujuan pada peradaban kuno, namun juga menjadi contoh bagi negara dan daerah lain dalam membangun citra budaya di kancah internasional. Ia berharap pameran ini dapat mempererat persahabatan kedua negara. Ia juga mengharapkan para seniman Indonesia dapat mengadakan pameran ke Zhejiang, dan mendorong saling belajar dan berbagi keindahan di antara kedua daerah.


Pertukaran Budaya China dan Indonesia Melalui Festival Kue Bulan

Kedutaan Besar China di Jakarta menggelar open house Festival Kue Bulan pada Rabu, 27 September 2023. (Liputan6/Therresia Maria Magdalena Morais)

Sebelumnya, pertukaran budaya Indonesia dengan China juga dilakukan melalui festival kue bulan. Dilansir dari kanal Global, Liputan6.com, Jumat, 4 Oktober 2023,  Kedutaan Besar China di Jakarta menggelar open house Festival Kue Bulan pada Rabu, 27 September 2023. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya dan festival tradisional China kepada masyarakat Indonesia.

Duta Besar China, Lu Kang, menyatakan bahwa Festival Kue Bulan merupakan perayaan yang memiliki makna mendalam bagi China.

Acara Festival Kue Bulan ini diadakan dengan tujuan memberikan lebih banyak kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk memahami tradisi yang berharga dari China, sebagai bagian dari upaya mempererat kerja sama lintas-budaya.

"Di China sebenarnya kami menyebutnya dengan nama Festival Musim Gugur, tetapi saya tahu bahwa di sini tidak ada hal seperti itu. Ini adalah festival yang bisa dilakukan di mana saja. Festival Kue Bulan memiliki makna besar bagi kami dan merupakan perayaan yang sangat berarti bagi rakyat China. Di sini, kami berusaha untuk memperkenalkan festival ini kepada masyarakat Indonesia," jelas Dubes Lu Kang.

Salah satu aspek yang tak terpisahkan dari festival ini adalah kebiasaan menikmati kue bulan yang disajikan dalam bentuk adonan tepung yang diisi dengan beragam varian, seperti kacang-kacangan, telur asin, ataupun campuran buah-buahan. Kue bulan ini menjadi simbol kekayaan rasa dan warisan budaya yang terjalin erat dengan perayaan ini selama berabad-abad.

Dalam festival ini, kekayaan budaya China turut dipertontonkan melalui beragam pertunjukan seni tradisional, termasuk tarian dan harmoni musik yang memenuhi panggung utama. Para penari menampilkan gerakan yang memukau, memperlihatkan keanggunan dan keindahan dari warisan budaya China.

 

Infografis Musibah Penerbangan MU5735 Terburuk di China Sejak 2010. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya