Kisah Keajaiban Air Wudlu, Sembuh dari Penyakit dan Mualafnya Sang Tabib

Banyak kisah-kisah hikmah yang menceritakan keajaiban air wudlu. Keajaiban air wudlu dalam kisah ini ternyata dapat menjadi obat atau perantara Allah SWT mengangkat penyakit seseorang.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Nov 2023, 22:55 WIB
Tata Cara Wudhu dan Bacaannya (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Banyak kisah-kisah hikmah yang menceritakan keajaiban air wudlu. Salah satunya sebagaimana tertera dalam buku yang berjudul: Kisah Islami Penuh Hikmah karya Endang Firdaus dan M. Isnaeni.

Keajaiban air wudlu dalam kisah ini ternyata dapat menjadi obat atau perantara Allah SWT mengangkat penyakit seseorang.

Bukan hanya sebagai wasilah atau perantara yang dapat menyebuhkan penyakit, namun juga dapat menyadarkan hati manusia.

Sebab berkah air wudlu ini juga sang Tabib akhirnya memeluk agama Islam. Berikut ini kisah selengkapnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Sakit Mata Parah dan Tidak Boleh Terkena Air Sedikitpun

Inilah Penyebab Mata Merah & Iritasi

Abul Qasim merupakan seorang yang sangat bertakwa kepada Allah. Ia juga merupakan hamba Allah yang sangat rajin beribadah.

Akan tetapi, ujian Allah datang kepadanya. Ia mengalami sakit mata yang cukup parah. Ia memanggil seorang tabib atau dokter untuk memeriksa matanya. Sang Tabib pun datang. Tabib itu ternyata bukan seorang yang beragama Islam.

Sang Tabib pun memeriksa mata Abul Qasim. Setelah itu dia berucap, “Tuan, Jika ingin penyakit mata Tuan ini sembuh, tidak boleh terkena air sedikitpun. Jika terkena air sedikit saja, penyakitnya akan semakin parah. Ada kemungkinan buta.”

“Terima Kasih”, jawab Abul Qasim. “Akan saya lakukan seperti yang Tuan katakan itu.”

Tabib itu memberi obat kepada Abul Qasim untuk dipakaikan di mata, lalu memohon diri dan berpamitan seraya berkata: “Esok saya akan datang lagi untuk memeriksa mata Tuan.” Tak lama setelah tabib itu pulang, suara azan terdengar, tanda waktu shalat tiba.


Meskipun Sakit Tetap Berwudlu

Peserta aksi damai 212 mengambil air wudhu untuk melaksanakan salat jumat dalam Bela Islam III di Monas, Jakarta, Jumat (2/12). Adapun peserta massa aksi damai 212 menggunakan botol air minum untuk berwudhu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Abul Qasim segera pergi ke tempat wudlu untuk mengambil air wudlu. Tak diperdulikan perkataan sang tabib tadi agar matanya tidak boleh terkena air.

“Aku serahkan kesembuhan mataku kepada Yang Maha Kuasa,” ucapnya dalam hati.

Selesai wudlu, Abul Qasim menunaikan ibadah shalat, lalu ia pergi tidur. Tiba-tiba sesuatu yang ajaib terjadi. Ketika bangun tidur, Abul Qasim mendapati matanya telah sembuh. Matanya kembali normal seperti sedia kala.

Wudlu yang dilakukannya penuh keridaan kepada Allah SWT telah menyembuhkan matanya.

“Alhamdulullah ya Allah!” kata Abul Qasim spontan penuh suka cita. “Maha Besar Engkau,” imbuhnya.


Sang Tabib Kaget dan Menjadi Mualaf

Tahanan di Meranti Riau masuk Islam usai lihat gerakan salat (Liputan6.com / M.Syukur)

Keesokan harinya sang tabib kembali datang. Ia ingin memeriksa mata Abul Qasim. Ia benar-benar heran dan terkejut melihat kesembuhan mata Abul Qasim yang begitu cepat.

“Bagaimana kesembuhan yang Tuan dapat begitu cepat terjadi? Ajaib sekali,” tanyanya.

“Ini berkah air wudlu, Tuan,” jawab Abul Qasim.

“Luar biasa sekali!” puji sang Tabib. “Mulai hari ini aku menyatakan masuk Islam!” ucapnya mantap.

“Subhanallah!” cetus Abul Qasim. Ia lalu menuntun sang tabib menjadi seorang muslim.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya