Liputan6.com, Jakarta - Banyak kisah-kisah hikmah yang menceritakan keajaiban air wudlu. Salah satunya sebagaimana tertera dalam buku yang berjudul: Kisah Islami Penuh Hikmah karya Endang Firdaus dan M. Isnaeni.
Baca Juga
Advertisement
Keajaiban air wudlu dalam kisah ini ternyata dapat menjadi obat atau perantara Allah SWT mengangkat penyakit seseorang.
Bukan hanya sebagai wasilah atau perantara yang dapat menyebuhkan penyakit, namun juga dapat menyadarkan hati manusia.
Sebab berkah air wudlu ini juga sang Tabib akhirnya memeluk agama Islam. Berikut ini kisah selengkapnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Sakit Mata Parah dan Tidak Boleh Terkena Air Sedikitpun
Abul Qasim merupakan seorang yang sangat bertakwa kepada Allah. Ia juga merupakan hamba Allah yang sangat rajin beribadah.
Akan tetapi, ujian Allah datang kepadanya. Ia mengalami sakit mata yang cukup parah. Ia memanggil seorang tabib atau dokter untuk memeriksa matanya. Sang Tabib pun datang. Tabib itu ternyata bukan seorang yang beragama Islam.
Sang Tabib pun memeriksa mata Abul Qasim. Setelah itu dia berucap, “Tuan, Jika ingin penyakit mata Tuan ini sembuh, tidak boleh terkena air sedikitpun. Jika terkena air sedikit saja, penyakitnya akan semakin parah. Ada kemungkinan buta.”
“Terima Kasih”, jawab Abul Qasim. “Akan saya lakukan seperti yang Tuan katakan itu.”
Tabib itu memberi obat kepada Abul Qasim untuk dipakaikan di mata, lalu memohon diri dan berpamitan seraya berkata: “Esok saya akan datang lagi untuk memeriksa mata Tuan.” Tak lama setelah tabib itu pulang, suara azan terdengar, tanda waktu shalat tiba.
Advertisement
Meskipun Sakit Tetap Berwudlu
Abul Qasim segera pergi ke tempat wudlu untuk mengambil air wudlu. Tak diperdulikan perkataan sang tabib tadi agar matanya tidak boleh terkena air.
“Aku serahkan kesembuhan mataku kepada Yang Maha Kuasa,” ucapnya dalam hati.
Selesai wudlu, Abul Qasim menunaikan ibadah shalat, lalu ia pergi tidur. Tiba-tiba sesuatu yang ajaib terjadi. Ketika bangun tidur, Abul Qasim mendapati matanya telah sembuh. Matanya kembali normal seperti sedia kala.
Wudlu yang dilakukannya penuh keridaan kepada Allah SWT telah menyembuhkan matanya.
“Alhamdulullah ya Allah!” kata Abul Qasim spontan penuh suka cita. “Maha Besar Engkau,” imbuhnya.
Sang Tabib Kaget dan Menjadi Mualaf
Keesokan harinya sang tabib kembali datang. Ia ingin memeriksa mata Abul Qasim. Ia benar-benar heran dan terkejut melihat kesembuhan mata Abul Qasim yang begitu cepat.
“Bagaimana kesembuhan yang Tuan dapat begitu cepat terjadi? Ajaib sekali,” tanyanya.
“Ini berkah air wudlu, Tuan,” jawab Abul Qasim.
“Luar biasa sekali!” puji sang Tabib. “Mulai hari ini aku menyatakan masuk Islam!” ucapnya mantap.
“Subhanallah!” cetus Abul Qasim. Ia lalu menuntun sang tabib menjadi seorang muslim.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement