Liputan6.com, Jakarta PDI Perjuangan (PDIP) memulai rangkaian peresmian Posko Gotong Royong Pengawalan Pemilu Jujur Adil (Jurdil) Tahun 2024 Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto, ditemani oleh Wakil Bendahara PDIP Rudianto Tjen, berangkat ke Palu, Sulawesi Tengah, pada Minggu (19/11/2023), dalam rangka kegiatan tersebut.
Advertisement
Keduanya disambut oleh jajaran pengurus dan kader yang dipimpin Ketua DPD PDIP Sulawesi Tengah (Sulteng) H Muharram Nurdin. Tarian adat selamat datang khas Palu, Peula Cinde, didendangkan.
Usai penyambutan, Hasto bergerak ke Desa Kabobona, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulaweai Tengah, untuk menandai peresmian posko gotong royong dimaksud. Wakil Bupati Sigi yang juga kader PDIP Samuel Yansen Pongi hadir disitu
“Hari ini secara serentak diresmikan Posko Gotong Royong Pemilu Jurdil, dan dari Palu. Ini menunjukkan kuatnya partisipasi masyarakat, terbukti ada Bung Ilham yang bekerja sama untuk mendirikan posko gotong royong ini, guna memantau seluruh tahapan tahapan Pemilu agar berjalan dengan baik, jauh dari intimidasi, jauh dari penggunaan politik uang, termasuk dari atribut penggunaan kampanye yang dipasang dengan cara-cara yang sangat misterius,” tutur Hasto.
Dia menyebut nama Ilham. Ketua DPD PDIP Sulteng Nurdin Muharram mengatakan bahwa posko ini memang diinisiasi oleh seorang pemuda setempat bernama Ilham, yang bersama warga bekerja membangun posko.
“Ini posko pertama dan kami hanya memberi dukungan,” kata Nurdin.
Nurdin melanjutkan bahwa sudah ada pihak-pihak aparat tertentu yang datang dengan alasan berkoordinasi, baik secara tulus maupun berpura-pura.
“Sudah ada yang datang. Tapi saya memperkuat Bapak Ilham dan kawan-kawan disini, jangan takut diintimidasi dan tetap jalan. Kalau mau menjaga demokrasi, jangan takut terhadap intimidasi,” tegasnya.
Ilham sendiri mengatakan alasan pihaknya mendirikan posko itu agar Pemilu yang akan dilaksanakan, menjadi tertata bagus. “Posko pemilu ini gotong royong menampung aspirasi pemilihan yang ada di Sigi khususnya, dan di Sulteng umumnya, dan bisa kita kawal, dan menampung kejanggalan yang ada di tingkatan-tingkatan sampai masyarakat desa,” kata Ilham.
Pemilu yang Adil Penting
Kembali ke Hasto, ia menekankan bahwa pemilu jurdil menjadi sangat penting karena Indonesia harus memastikan pemimpin ke depan adalah pemimpin yang benar-benar bekerja dengan benar.
“Memastikan pemilu yang jurdil ini akan merepresentasikan tentang pentingnya hadir pemimpin yang betul-betul bertanggung jawab bagi masa depan kita,” kata Hasto.
“Apakah ini terkait intimidasi dan tekanan terhadap kerja pemenangan Ganjar-Mahfud MD?” Tanya wartawan.
Advertisement
Ada Intimidasi
Menjawab itu, Hasto mengatakan mau tak mau rakyat mendengar ketika baliho Ganjar-Mahfid diturunkan, dan mulai muncul intimidasi, mulai muncul suara-suara penggunaan instrumen negara. Pada saat bersamaan rakyat bisa melihat ada baliho yang muncul secara misterius bagi partai yang belum lama berdiri.
“Ini menunjukkan satu ketidakadilan dalam demokrasi. Karena itulah kehadiran posko gotong royong ini merespon terhadap harapan dari rakyat agar pemilu dilaksanakan betul-betul jurdil,” katanya.
“Ini juga merespon dari pemberitaan di luar negeri yang begitu menyayangkan Indonesia masuk dalam sisi-sisi gelap demokrasi. Karena itulah kami mengawal pemilu sebagai masa transisi dan momentum menjaga demokrasi kita betul-betul diwujudkan dengan baik, suara rakyat penentu, suara di dalam menentukan pemimpin bangsa,” pungkas Hasto.