Liputan6.com, Jakarta Pegiat media sosial, Dokter Tifa, menuding calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka, hanya memiliki ijazah setara dengan sekolah menengah atas (SMA). Hal itu diungkapkan Dokter Tifa melalui akun X-nya @DokterTifa.
Dokter Tifa berujar, Gibran Rakabuming Raka tidak kuliah di Australia, tetapi hanya mengambil kursus. Maka dari itu, ijazahnya hanya setara dengan SMA.
Advertisement
"Lho! Bran @gibran_tweet piye Iki jare Kuliah INSEARCH UTS Australia kok jare Kemendikbud mung setara SMK?" cuitnya, dikutip Minggu (19/11/2023).
Menanggapi itu, Gibran akhirnya buka suara. Menurut Gibran, ia tak memiliki ijazah palsu.
"Ndak ada yang palsu," kata Gibran singkat di Indonesia Arena GBK, Jakarta Pusat.
Diberitakan sebelumnya, Gibran juga sempat dituding menggunakan ijazah palsu seperti kasus yang dialami Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.
Nama Gibran muncul saat warganet membahas tentang jabatan kepala desa (kades) yang di-posting oleh salah satu situs berita.
Akun Twitter @_hendra***** dengan posting, "Hasil revolusi mental sungguh keren. Melahirkan penguasa desa yang feodal, nggak profesional, dan nggak punya kaca..semoga kades di Solo nggak begini ya mas @gibran_tweet."
Tak berlangsung lama, akun @Bij**** juga ikutan dalam perbincangan dengan mencuitkan, "jadi apakah si @gibran_tweet..orang kuliah an...klu kuliah an..tanya brp thn...klu jawaban plintat plintut...jgn2 sama kayak bapak nya ...ijazah palsu..dan skrng kasus ijazah plasu masih berlangsung...si ondel2..bukan apa2 klu bapak nya bukan presiden," tulisnya.
Suami dari Selvi Ananda itu pun menanggapi cuitan warganet tersebut dengan pertanyaan, "Salah saya apa ya pak?"
Gibran Minta Pendukungnya Sikapi Fitnah dan Nyinyiran dengan Santai
Sebelumnya, Gibran meminta para pendukungnya menyikapi fitnah-fitnah dari pihak lawan dengan santai.
"Fitnah-fitnah, nyinyiran, berita hoaks, saya ingatkan dan sarankan, tidak perlu menanggapi itu semua. Dibawa santai saja, disenyumin saja," kata Gibran Rakabuming Raka di Kota Jambi, Jumat (17/11/2023).
Gibran mengajak pendukungnya untuk fokus saja memenangkan dirinya dan Prabowo Subianto di pilpres 2024. Dia meminta para pendukung turun ke akar rumput memenangkan Prabowo-Gibran.
"Kita fokus untuk kemenangan, fokus untuk turun ke akar rumput, fokus melakukan konsolidasi door to door," ujar putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini.
Lebih lanjut, Gibran menyatakan bakal melanjutkan dan menyempurnakan program yang sudah dijalankan ayahnya. Baginya, tidak ada konsep perubahan, melainkan keberlanjutan.
"Saya menggaungkan, tidak ada nama perubahan, tidak ada namanya arah baru. Yang ada hanya keberlanjutan dan penyempurnaan."
"Jadi apa yang sudah dinikmati sekarang pasti akan kami bangun, teruskan, dan akan kami tambah. Program yang sudah ada tidak akan kita hapus, tetapi akan kita teruskan," ujar Gibran Rakabuming Raka.
Advertisement
TKN Prabowo-Gibran Target Raih 22 Juta Suara Pemilih Muda
Komandan Pemilih Muda Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Arief Rosyid Hasan, menargetkan 22 juta suara anak muda di pilpres 2024.
Menurut dia, ada 56 persen pemilih muda dari Gen Z dan milenial dari data Komisi Pemilihan Umum (KPU).
KPU sendiri telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 pemilih.
"Berdasarkan DPT tersebut, 56 persen suara pemuda ekuivalen dengan kurang lebih 114 juta adalah suara pemuda. Dari angka ini, TKN menargetkan 20 persen atau sekitar 22 juta suara pemuda untuk mendukung satu putaran Prabowo-Gibran," kata Arief dalam keterangannya, Jumat (17/11/2023).
Dia menyebut, bonus demografi tidak boleh jadi sekadar retorika. Akan tetapi, pemuda mesti menjadi game changer untuk mendukung keberlanjutan dan penyempurnaan pembangunan.
"Dengan demikian, tepat bila kita katakan bahwa anak muda adalah game changer dalam pemilu yang sudah kurang dari 100 hari lagi. Kita harus merangkul anak muda untuk ikut berkolaborasi demi keberlanjutan dan penyempurnaan yang telah diletakkan oleh Presiden Jokowi dan jajaran," ucap Arief.
Dia menuturkan, Perpres No. 43/2022 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan adalah satu dari banyak komitmen Presiden Jokowi untuk pemuda.
"Hari ini bisa kita lihat, Pak Prabowo satu-satunya capres yang memberikan ruang seluas-luasnya bagi pemuda untuk membersamai perjuangan Beliau. Kita tak boleh menyia-nyiakan peluang ini dengan berbagai inovasi kreatif dan positif untuk anak muda," jelas Arief.
"Bersama Prabowo-Gibran, insyaallah pemuda akan terus duduk bersama sebagai subyek pembangunan, sebagai game changer dalam menyongsong Indonesia Emas 2045," tutup Arief.
Survei Indikator: Pilihan Gen Z, Prabowo-Gibran Raih 52,4 Persen Suara
Lembaga survei Indikator mengeluarkan rilis terkait pasangan bakal capres dan cawapres pemilu 2024. Dalam rilis terbarunya, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dari pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md, dan Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Kemenangan Prabowo-Gibran dari dua pasangan lainnya berdasarkan basis usia atau generasi.
"Prabowo menguat pada kelompok muda, terutama Gen Z," demikian keterangan tertulis dari Indikator Politik Indonesia, Minggu (12/11/2023).
Dalam rilis tersebut, Prabowo-Gibran memperoleh 52,4 persen, Ganjar-Mahfud 27,9 persen, dan Anies-Muhaimin sebesar 17,3 persen.
Selanjutnya, dalam kolom generasi milineal, Prabowo-Gibran juga terlihat masih unggul yakni 40,0 persen. Kemudian, Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin sama-sama memperoleh 27,0 persen.
Berikutnya, untuk Gen X (usia 43-58 tahun) Ganjar-Mahfud lebih unggul dari dua pasangan capres-cawapres lainnya. Terlihat, mereka mendapatkan 32,6 persen, sedangkan untk Prabowo-Gibran 32,0 persen dan Anies-Muhaimin 27,8 persen.
Lalu, untuk boomer pasangan Ganjar-Mahfud juga terlihat unggul yakni 37,2 persen dan Prabowo-Gibran 31,7 persen dan Anies-Muhaimin 22,9 persen.
Reporter: Lydia Fransisca
Sumber: Merdeka.com
Advertisement