Liputan6.com, Jakarta - Manchester United merupakan tujuan utama pemain terbaik dunia ketika Sir Alex Ferguson berkuasa. Hanya segelintir nama yang berani menolak pinangan sosok asal Skotlandia tersebut.
Butuh keberanian lebih besar jika sang pemain sudah menandatangani kontrak dan menghadiri konferensi pers untuk mengumumkan kedatangan ke MU.
Advertisement
Namun, itulah yang dilakukan John Obi Mikel ketika masih berusia 17 tahun pada 2005. Mencuat sebagai pemuda berbakat di klub Norwegia, Lyn, dia menepis tawaran Ferguson dan bergabung dengan Chelsea.
Mikel saat itu merupakan salah satu talenta terbaik. Ferguson dan Manchester United bergerak cepat demi mendapatkan tanda tangannya. Mikel pun tertarik dan meneken kesepakatan pra-kontrak di MU yang menyatakan kesediaannya bergabung saat berusia 18 tahun.
Mengetahui minat klub lain, Setan Merah bahkan sampai mengatur jumpa pers dan memamerkan Mikel mengenakan seragam kebesaran.
Mengetahui itu, Chelsea juga bergerak. Mereka kecewa karena merasa sudah membantu Mikel mengembangkan karier dalam 2-3 tahun terakhir. Merasa berhutang budi, Mikel akhirnya menandatangani perjanjian bersama The Blues.
"FIFA akhirnya turun tangan demi menyelesaikan sengketa. Saya terkena sanksi dan baru bisa bergabung setahun kemudian," ujar sosok asal Nigeria itu.
Alex Ferguson Tetap Bujuk John Obi Mikel Gabung MU
Mikel bersikukuh pergi ke Chelsea. Ferguson akhirnya mengakui kekalahan meski sempat membujuknya agar tetap ke Old Trafford.
Namun, Ferguson berhasil mendapat kompensasi. Dengan Mikel meneken pra-kontrak di MU, dia berargumen Setan Merah layak mendapat uang transfer.
Mayoritas dana 18 juta pounds yang dikeluarkan Chelsea pun menuju ke MU. "Hanya empat juta yang pergi ke Lyn," kata Mikel.
Ferguson kemudian memakai uang itu untuk mendatangkan gelandang tengah lainnya yakni Michael Carrick di tahun yang sama.
Advertisement
Sir Alex Ferguson Sudah Maafkan John Obi Mikel
Di Chelsea, Mikel membangun reputasi sebagai gelandang tanpa kompromi. Namun, dia mengaku sempat takut ketika bertemu Ferguson.
"Kita berpapasan pada satu pertandingan. Saya baru keluar kamar ganti dan begitu pula dia. Saat itu saya merasa ada yang keluar di celana. Ferguson menatap saya dan lalu berjalan. Dia sama sekali tidak berkata apa-apa," kata Mikel.
"Itu tatapan mematikan. Namun, saya bertemu Ferguson beberapa kali setelahnya. Saya coba mengingatkan momen itu, tapi dia lupa dan memaafkan saya," sambungnya.