Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergejolak pada awal sesi perdagangan Senin (20/11/2023). Pergerakan IHSG terjadi di tengah bursa saham Asia yang menguat.
Mengutip data RTI, IHSG dibuka stagnan 6.977,66. IHSG sempat bergerak di zona merah pada awal sesi perdagangan kemudian berbalik arah menghijau. Pada pukul 09.06 WIB, IHSG naik tipis 0,07 persen ke posisi 6.982. Indeks LQ45 melemah 0,06 persen ke posisi 916,80. Indeks saham acuan bervariasi.
Advertisement
Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.996,06 dan terendah 6.964,70. Sebanyak 182 saham melemah dan 189 saham menguat. 236 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 98.313 kali dengan volume perdagangan 1,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 852 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.414.
Mayoritas sektor saham menghijau yang dipimpin sektor saham infrastruktur melonjak 2,93 persen. Sektor saham energi mendaki 0,50 persen, sektor saham industri naik 0,13 persen, dan sektor saham siklikal menanjak 0,15 persen. Selain itu, sektor saham teknologi naik 0,19 persen dan sektor saham transportasi menguat 0,05 persen.
Sedangkan sektor saham nonsiklikal susut 0,06 persen, sektor saham keuangan terpangkas 0,06 persen, sektor saham properti merosot 0,17 persen.
Pada awal sesi perdagangan, saham UNVR merosot 0,86 persen ke posisi Rp 3.440 per saham. Saham UNVR dibuka stagnan Rp 3.470 per saham. Saham UNVR berada di level tertinggi Rp 3.470 dan terendah Rp 3.430 per saham. Total frekuensi perdagangan 307 kali dengan volume perdagangan 2.573 saham. Nilai transaksi Rp 887,9 juta.
Review IHSG
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management, IHSG naik 0,3 persen ke posisi 6.977 pada Jumat, 17 November 2023 dengan volume perdagangan yang masih lemah seiring berlanjutnya ketidakpastian di pasar global.
Di sektor perbankan, bank-bank besar menunjukkan pergerakan yang beragam. Investor asing membeli saham di bank besar selama tiga sesi terakhir. Saham BBNI naik 0,6 persen, saham BMRI susut 0,4 persen, dan saham BBRI tergelincir 0,5 persen.
Selain itu, sektor saham komoditas beragam. Saham AMMN naik 4,8 persen setelah dimasukkan ke indeks MSCI. Saham INCO melemah 2,3 persen, saham MBMA naik 1,6 persen dan saham UNTR merosot 2,5 persen.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham TRIN melambung 30,20 persen
- Saham SOTS melambung 22,35 persen
- Saham EDGE melambung 14,89 persen
- Saham UVCR melambung 8,66 persen
- Saham LFLO melambung 8,33 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham STRK merosot 25 persen
- Saham PSDN merosot 16,15 persen
- Saham PORT merosot 10,33 persen
- Saham UANG merosot 8,9 persen
- Saham MENN merosot 8,82 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham GTRA tercatat 41.814 kali
- Saham STRK tercatat 10.921 kali
- Saham BREN tercatat 9.324 kali
- Saham PURI tercatat 5.648 kali
- Saham IPTV tercatat 4.582 kali
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham AMMN senilai Rp 223,6 miliar
- Saham BREN senilai Rp 141,1 miliar
- Saham BHAT senilai Rp 115 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 94 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 89 miliar
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, IHSG masih berpotensi bergerak sideways di range 6.940-7.020 pada Senin, 20 November 2023. Level support IHSG berada di 6.880-6.940 dan level resistance IHSG berada di 7.000-7.050.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Senin (20/11):
1. MEDC: Spec Buy
Support di 1100, cutloss jika break di bawah 1080.
Jika tidak break di bawah 1100, potensi naik ke 1170-1240 short term.
2. IPTV: Spec Buy
Support di 52, cutloss jika break di bawah 51.
Jika tidak break di bawah 52, potensi naik ke 56-61 short term.
3. EXCL: Spec Buy
Support di 2060, cutloss jika break di bawah 2030.
Jika tidak break di bawah 2060, potensi naik ke 2130-2220 short term.
4. BRPT: Spec Buy
Support di 1150, cutloss jika break di bawah 1130.
Jika tidak break di bawah 1150, potensi naik ke 1190-1220 short term.
5. PGEO: Buy on Weakness
Support di 1200, cutloss jika break di bawah 1170.
Jika tidak break di bawah 1200, potensi naik ke 1270-1320 short term.
6. AMRT: Spec Buy
Support di 2870, cutloss jika break di bawah 2850.
Jika tidak break di bawah 2850, potensi naik ke 2930-2960 short term.
Bursa Saham Asia Pasifik
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Senin (20/11/2023). Bursa saham Asia Pasifik bangkit setelah melemah pada perdagangan sesi sebelumnya. Di sisi lain, investor juga mengamati perubahan pada suku bunga pinjaman acuan China.
Dikutip dari CNBC, suku bunga pinjaman bertenor satu tahun Bank Sentral China, yang merupakan patokan bagi sebagian besar pinjaman rumah tangga dan korporasi di China, saat ini berada di posisi 3,45 persen. Suku bunga pinjaman acuan lima tahun, suku bunga acuan untuk sebagian besar hipotek berada di posisi 4,2 persen.
Bursa saham Hong Kong memimpin koreksi di Asia Pasifik pada Jumat, 17 November 2023.Hal ini seiring saham Alibaba yang terkoreksi usai raksasa e-commerce tersebut tidak akan melanjutkan spin-off penuh bisnis cloud.
Indeks Hang Seng berjangka di posisi 17.728, lebih tinggi dari penutupan perdagangan sebelumnya 17.454,19.
Bursa saham Jepang juga menguat. Indeks Nikkei 225 naik 0,12 persen dan indeks Topix bertambah 0,15 persen. Jepang akan rilis inflasi Oktober 2023 pada Jumat pekan ini.
Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,13 persen, dan indeks Kosdaq, indeks acuan yang berisi perusahaan kapitalisasi kecil melonjak 0,35 persen. Di Australia, indeks ASX 200 bertambah 0,18 persen.
Pada perdagangan Jumat, indeks S&P 500 menguat dan mencatat kenaikan dalam tiga minggu berturut-turut di tengah reli pada November 2023. Indeks S&P 500 naik 0,13 persen. Indeks Dow Jones bertambah 0,01 persen dan indeks Nasdaq menguat 0,08 persen.
Indeks acuan di wall street mencatat kinerja positif dalam tiga minggu. Indeks S&P 500 bertambah 2,2 persen. Sedangkan indeks Nasdaq melonjak 2,4 persen. Indeks Dow Jones menguat 1,9 persen. Ini adalah kenaikan beruntun dalam tiga minggu pertama bagi indeks Dow Jones dan S&P 500 sejak Juli 2023, dan yang pertama sejak Juni bagi indeks Nasdaq.
Advertisement