Hari Anak Sedunia 2023, Generasi Muda Suarakan Perubahan Iklim hingga Mengakhiri Rasisme dan Diskriminasi

Beragam peringatan digaungkan sebagai upaya untuk meraih masa depan yang lebih baik, begitu pula dengan World Children's Day atau Hari Anak Sedunia yang jatuh setiap 20 November. Hari Anak Sedunia 2023 mengusung tema "For every child, every right."

oleh Putu Elmira diperbarui 20 Nov 2023, 10:16 WIB
Ilustrasi Hari Anak Sedunia (Image by John Mitchell from Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Beragam peringatan digaungkan sebagai upaya untuk meraih masa depan yang lebih baik, begitu pula dengan World Children's Day atau Hari Anak Sedunia yang jatuh setiap 20 November. Hari Anak Sedunia 2023 mengusung tema "For every child, every right."

Dikutip dari laman resmi United Nations, Senin (20/11/2023), peringatan Hari Anak Sedunia pertama kali ditetapkan pada 1954. Momentum ini dirayakan pada 20 November setiap tahun untuk mempromosikan kebersamaan internasional, kesadaran di antara anak-anak di seluruh dunia, dan meningkatkan kesejahteraan anak.

20 November menjadi tanggal yang penting. Di tanggal yang sama pada 1959, Majelis Umum PBB mengadopsi Deklarasi Hak-Hak Anak dan pada 1989, Majelis Umum PBB mengadopsi Konvensi Hak Anak.

Sejak 1990, Hari Anak Sedunia juga menandai peringatan Majelis Umum PBB mengadopsi Deklarasi dan Konvensi tentang hak-hak anak. Ibu dan ayah, guru, perawat dan dokter, pemimpin pemerintahan dan aktivis masyarakat sipil, tokoh agama dan masyarakat, pengusaha besar dan profesional media, serta generasi muda dan anak-anak itu sendiri, berperan penting dalam menjadikan Hari Anak Sedunia relevan bagi masyarakat, komunitas, dan negara mereka.

Hari Anak Sedunia menawarkan sebuah semangat yang inspiratif untuk mengadvokasi, mempromosikan dan merayakan hak-hak anak. Upaya tersebut diwujudkan dalam dialog dan tindakan yang akan membangun dunia yang lebih baik bagi anak-anak. Lalu, apa yang akan dilakukan dan disuarakan di peringatan tahun ini?


Anak-Anak Berhak atas Planet Layak Huni hingga Hidup Damai

Ilustrasi Hari Anak Sedunia. (Image by pikisuperstar on Freepik)

Pada tahun ini, banyak isu yang disoroti, mulai dari perubahan iklim, pendidikan dan kesehatan mental, hingga mengakhiri rasisme dan diskriminasi. Anak-anak dan generasi muda menyuarakan pendapat mereka mengenai isu-isu yang penting bagi generasi mereka dan menyerukan orang dewasa untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.

"Pada Hari Anak Sedunia, kami memberikan ruang bagi anak-anak dan remaja untuk bersuara mengenai isu-isu yang penting bagi mereka," bunyi keterangan dalam laman resmi UNICEF, dikutip Senin (20/11/2023).

Dengan memprioritaskan hak dan partisipasi anak, berbagai pihak dapat membantu membangun masa depan yang lebih baik bagi semua orang. Lantas, apa makna di balik tema Hari Anak Sedunia 2023?

For every child, peace

Setiap anak, di mana pun, mempunyai hak untuk hidup di dunia yang damai.

For every child, a livable planet

Anak-anak mempunyai hak atas planet yang aman dan layak huni.

For every child, a voice

Anak-anak harus didengarkan dan dilibatkan dalam semua keputusan yang memengaruhi mereka.


Perayaan di Seluruh Dunia

Ilustrasi Hari Anak Sedunia. (Photo Copyright by Freepik)

Semarak peringatan Hari Anak Sedunia menggema di seluruh jagat. Hal tersebut tampak dari deretan unggahan yang meramaikan media sosial. 

"Hak anak adalah hak asasi manusia. Namun di banyak tempat saat ini, hak-hak anak sedang diserang. Cukup sudah. Pada #HariAnakSedunia ini, bergabunglah bersama kami dalam menyerukan perdamaian — untuk setiap anak, di mana pun," bunyi cuitan UNICEF AS di X (sebelumnya Twitter) pada Senin (20/11/2023).

UNICEF Mali menuliskan, "Melalui koreografinya, anak-anak sekolah "Maire Mamadou Sidibe" memberikan pesan perdamaian dan harapan #ForEveryChild di #Mali dan di seluruh dunia. Pada #HariAnakSedunia ini, anak-anak mengambil alih tanggung jawab dan membuat suara mereka didengar."

"Anak-anak mempromosikan dan membela hak-hak mereka selama peringatan #HariAnak Sedunia! "Hari ini mengingatkan kita, sebagai orang dewasa, akan kewajiban kita untuk menghormati dan menjamin penghormatan terhadap hak-hak anak" @Johnunicef," cuit UNICEF Burkina Faso.

"Kami akan melindungimu. Ini adalah janji yang dibuat untuk anak-anak 34 tahun yang lalu. Pada #HariAnakSedunia ini, kami menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk memenuhi janji mereka dan melindungi hak-hak setiap anak, di mana pun," cuit UNICEF Prancis.


Sejarah Hari Anak Perempuan Sedunia yang Diperingati Setiap 11 Oktober

Ilustrasi Hari Anak Perempuan Sedunia. (dok. pexels/Artem Podrez)

Sebelumnya, Hari Anak Perempuan Sedunia kembali dirayakan Rabu, 11 Oktober 2023. Sebagaimana peringatan lain, hari spesial ini juga punya latar belakang penetapannya, dan merujuk situs web PBB, asal-usul Hari Anak Perempuan Sedunia dimulai pada 1995.

Saat itu, Konferensi Dunia tentang Perempuan berlangsung di Beijing, di mana negara-negara partisipan mengadopsi Beijing Declaration and Platform for Action. Itu merukan blueprint "paling progresif yang pernah ada untuk memajukan hak-hak tidak hanya perempuan, tapi juga anak perempuan," katanya.

 Lalu, pada 19 Desember 2011, Majelis Umum PBB mengadopsi Resolusi 66/170 yang menyatakan tanggal 11 Oktober sebagai Hari Anak Perempuan Internasional. Ini diperingati untuk mengakui hak-hak anak perempuan dan tantangan unik yang dihadapi anak perempuan di seluruh dunia.

"Hari Anak Perempuan Internasional memusatkan perhatian pada kebutuhan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi anak perempuan, mendorong pemberdayaan anak perempuan, dan memenuhi hak asasi mereka," sebut organisasi antar pemerintah itu.

Mereka menganggap bahwa anak perempuan mempunyai hak atas kehidupan yang aman, terdidik, dan sehat, "tidak hanya pada tahun-tahun kritis pertumbuhan mereka, namun juga pada saat beranjak dewasa." "Jika didukung secara efektif pada masa remaja, anak perempuan mempunyai potensi untuk mengubah dunia," mereka percaya.

Investasi dalam mewujudkan kekuatan anak perempuan menjunjung tinggi hak-hak mereka saat ini dan menjanjikan masa depan lebih adil dan sejahtera. Ini penting karena "separuh umat manusia merupakan mitra setara dalam menyelesaikan masalah perubahan iklim, konflik politik, pertumbuhan ekonomi, pencegahan penyakit, dan keberlanjutan global," catat pihaknya.

INFOGRAFIS JOURNAL_ Beberapa Gejala Permasalahan Kesehatan Mental pada Anak (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya