Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk kembali menegaskan aturan baru di jejaring sosial miliknya, X alias Twitter. Mengutip Rolling Stone, Senin (20/11/2023), kali ini, miliarder Elon Musk bermaksud menangguhkan alias menonaktifkan akun-akun Twitter yang memakai kalimat "from the river to the sea" untuk mendukung Palestina.
Sekadar informasi, kalimat from the river to the sea kerap dipakai oleh aktivis atau pendukung Palestina untuk upaya pembebasan Palestina atau Free Palestine.
Advertisement
Dengan kata lain, ini merupakan seruan untuk menghentikan pendudukan Israel dan membebaskan wilayah Palestina, yakni antara Laut Mediterania hingga Sungai Yordan.
Namun, ada perbedaan interpretasi yang signifikan bagi pendukung Israel dan kelompok advokasi Yahudi dalam melihat kalimat ini. Mereka melihatnya sebagai retorika antisemitik yang menggambarkan penghancuran Yahudi dan Israel.
Perlu dicatat, pandangan terhadap frasa atau kalimat ini cukup bervariasi di kalangan individu atau kelompok yang berbeda. Bagi Elon Musk, penggunaan kalimat from the river to the sea dianggap sebagai dekolonisasi dan memiliki eufimisme yang mengimplikasikan genosida.
"Seperti saya katakan awal pekan ini, "dekolonisasi", "from the river to the sea" dan eufimisme serupa secara mutlak menyiratkan genosida. Teguran keras untuk kekerasan ekstrim melanggar ketentuan layanan kami dan akan mengakibatkan penangguhan," kata Elon Musk dalam cuitan di X Twitter.
Disebut Dukung Genosida
"Dengan risiko menyatakan yang jelas, siapa pun yang menganjurkan genosida terhadap setiap kelompok akan ditangguhkan dari platform ini," kata Elon Musk.
Elon Musk sendiri menggambarkan dirinya sebagai orang yang mendukung kebebasan bicara secara absolut. Ia mengklaim menjalankan X Twitter berdasarkan prinsip keterbukaan berbicara.
Bos SpaceX ini juga mengambil posisi bahwa istilah yang sangat diperdebatkan seperti from the river to the sea merupakan ujaran kebencian yang menghasut pada kekerasan ekstrim.
Sebelumnya, Apple, IBM hingga Disney menghentikan iklannya di platform X alias Twitter sejak 17 November 2023. Sejumlah pengiklan besar antara lain Paramount, NBCUniversal, Comcast, Lionsgate dan Warner Bros Discovery juga hentikan iklan.
Hal ini gara-gara Elon Musk disebut-sebut telah mengeluarkan pernyataan kontroversial yang bernada anti-semit. Selain itu, X juga dilaporkan telah menampilkan iklan Apple di samping konten yang bernada pro-Hitler.
Advertisement
Apple sampai Disney Cabut Iklan dari X Twitter
Sebelumnya sejumlah merek terkemuka hentikan iklannya di platform X dahulu bernama Twitter pada Jumat, 17 November 2023. Hal itu memberikan pukulan reputasi terhadap terhadap platform X milik Elon Musk setelah menerima teori konspirasi antisemite yang didukung supremasi kulit putih.
Dikutip dari CNN, ditulis Minggu (19/11/2023), selain Disney, sejumlah pengiklan besar antara lain Paramount, NBCUniversal, Comcast, Lionsgate dan Warner Bros Discovery juga hentikan iklan.
Platform X juga dilaporkan kehilangan Apple. Namun, Apple tidak menanggapi beberapa permintaan komentar. Kecepatan dan cakupan penarikan dari X, platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter terjadi di tengah meningkatnya reaksi keras terhadap Elon Musk karena semakin vokal mendukung keyakinan ekstremis.
Hal ini menimbulkan keraguan baru terhadap masa depan bisnis yang telah dijanjikan oleh Elon Musk dan CEO platform X Linda Yaccarino yang akan kembali hasilkan keuntungan pada awal 2024.
Penghentian iklan sementara itu mengikuti langkah serupa yang dilakukan IBM pada Kamis, 16 November 2023. Iklan untuk IBM dan merek-merek besar lainnya ditemukan muncul bersamaan dengan konten pro-Nazi di platform tersebut, menurut sebuah laporan pada Kamis, 16 November 2023 oleh kelompok pengawas media Media Matters.
IBM Ikut di Barisan Perusahaan yang Cabut Iklan di X
IBM menyebutkan apa yang digambarkannya sebagai situasi yang sepenuhnya tidak dapat diterima. “IBM tidak menoleransi ujaran kebencian dan diskriminasi dan kami segera menangguhkan semua iklan di X sementara kami menyelidiki situasi yang sepenuhnya tidak dapat diterima ini,” kata juru bicara IBM.
Dalam unggahan blog yang menanggapi eksodus merek pada Jumat, 17 November 2023, platform X menuding Media Matters secara agresif mencari konten pro-Nazi dengan cara “menyalahkan pengalaman pengguna sebenarnya” dan dapat menyesatkan pengiklan.
Perseroan mencatat unggahan pro-Nazi yang dikutip dalam laporan itu hanya memiliki sedikit keterlibatan, salah satu unggahan yang disebutkan telah dikurangi visibilitasnya berdasarkan kebijakan “kebebasan berbicara, bukan jangkauan X.
Advertisement