Gelar SERUNI ke-9, FEB UI Angkat Tema soal Political Paradox

Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM FEB UI kembali menggelar Sarasehan Untuk Negeri (SERUNI) pada tahun ini. Diketahui, SERUNI merupakan ruang diskusi, edukasi, dan ekspresi dalam isu sosial-politik yang inklusif bagi masyarakat Indonesia.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 20 Nov 2023, 13:36 WIB
Kampus Universitas Indonesia (UI) (Doc. Universitas Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) kembali menggelar Sarasehan Untuk Negeri (SERUNI) pada tahun ini. Diketahui, SERUNI merupakan ruang diskusi, edukasi, dan ekspresi dalam isu sosial-politik yang inklusif bagi masyarakat Indonesia.

Mengutip siaran pers diterima, SERUNI memiliki visi untuk menghadirkan solusi bagi suatu permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia. Solusi tersebut dihadirkan melalui gagasan-gagasan yang disampaikan oleh pembicara SERUNI melalui perspektif (sudut pandang) yang berbeda-beda.

"Pada tahun ini, SERUNI telah memasuki tahun kesembilan sejak pertama kali hadir pada tahun 2015. Di tahun yang kesembilan ini, SERUNI akan membawakan tema Pathway to the Promised Nation: Resolving Indonesia’s Political Paradox through the 2024 Election”, Guswira Danang selaku Project Officer acara terkait melalui siaran pers seperti dikutip, Senin (20/11/2023).

Guswira menambahkan, SERUNI tercatat sudah melalui fase dua belas kali Pemilu di Indonesia sejak 1955. Meskipun diharapkan para pemimpin yang terpilih dapat memenuhi janji kampanye, seringkali setelah terpilih, janji tersebut tidak terwujud.

"SERUNI ke-9 ingin menyoroti "political paradox" di mana ide-ide perbaikan seringkali tidak menjadi fokus utama dalam Pemilu, melainkan kompetisi “branding” calon," jelas Guswira.

Melalui istilah "Resolving", Guswira berharap SERUNI dapat memberikan solusi untuk mengatasi fenomena ini dalam Pemilu 2024, agar Indonesia dapat memiliki pemimpin yang membawa negara ke masa depan yang dijanjikan.


Rangkaian Acara

Sebagai informasi, SERUNI ke-9 memiliki berbagai rangkaian acara. Acara pertama dari adalah SERUNI Talks dengan menghadirkan dialog terkait tema tertentu yang berkaitan dengan The Insight yang bertujuan membahas topik secara lebih lugas bersama praktisi yang sudah terjun langsung ke lapangan sebagai narasumber. Seruni Talks terbagi dalam dua sesi.

Pada SERUNI Talks 1, acara digelar tanggal 31 Agustus 2023 dengan Edbert Gani sebagai pembicara dan mengangkat topik The Role of Youth in Politics: Is it the Right Strategies for Achieving Changes?.

Selanjutnya, SERUNI Talks 2 diadakan pada tanggal 10 Oktober 2023 dengan Anis Matta dan Shofwan Al-Banna sebagai pembicara dan mengangkat topik “2024 Elections and Global Geopolitical Challenges”.

Acara kedua adalah The Insight. The Insight merupakan sebuah platform yang dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat awam melalui infografis dan teks yang diulas secara ringkas mengenai isu-isu politik yang sedang mengemuka di Indonesia.

"Tahun ini, The Insight mengulas dua topik pembahasan, yakni “Keberhasilan Partai Muda Thailand, Babak Baru Menuju Arah Demokrasi” dan “Merintis Citra, Apatis akan Derita: Menelaah Retorika Populisme dalam Lanskap Politik Indonesia,” Guswira menandasi.

Acara ketiga yaitu SERUNI Battleground. SERUNI Battleground adalah sebuah acara yang mempertemukan mahasiswa dalam sebuah perlombaan interaktif yang menguji kompetensi mahasiswa dalam wawasan akan kebangsaan dan pengetahuan umum yang dimiliki. Perlombaan ini dihadiri oleh 2 tim dari fakultas yang berbeda yang berisi 3 peserta.

Acara keempat adalah Teater Kebangsaan. Teater Kebangsaan adalah sebuah pentas seni dan hiburan yang disajikan dalam bentuk teater, musikalisasi puisi, dan stand up comedy yang bertajuk “Dasar Buaya”. Teater Kebangsaan diselenggarakan pada tanggal 1 November 2023 di Auditorium Pusgiwa UI dengan 218 penonton.

Acara kelima adalah Grand Seminar. Grand Seminar merupakan puncak dari seluruh rangkaian acara SERUNI yang terbuka untuk umum. Tema Grand Seminar tahun ini adalah “Pathway to the Promised Nation: Resolving Indonesia’s Political Paradox through the 2024 Election”.


2 Sesi

Seminar ini terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama membahas topik “Paradoks Politik: Mengapa Terus Terulang?” dengan pembicara seperti Haris Azhar, Bambang Brodjonegoro, dan Yusril Ihza Mahendra.

Pada sesi kedua, tema diangkat adalah “Realita Pemilu 2024 : Dapatkah Akhirnya Membawa Perubahan?” dengan Feri Amsari, Fahri Hamzah, dan Budiman Sudjatmiko sebagai pembicara.

Diketahui, Grand Seminar akan diselenggarakan pada tanggal 22 November 2023 di Balai Purnomo Prawiro Universitas Indonesia.

Infografis Perpustakaan Kekinian di Berbagai Kota di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya