Jangan Buru-Buru Resign Buat Jadi Pengusaha, 20% Bisnis Gagal di Tahun Pertama

Tuliskan rencana bisnis terperinci dan tentukan berapa banyak penghematan yang kamu perlukan untuk bertahan hidup jika bisnis tidak segera berkembang.

oleh Amira Fatimatuz Zahra diperbarui 27 Nov 2023, 07:00 WIB
Menurut survei terbaru dari Samsung dan Morning Consult, sekitar setengah dari pekerja Gen Z bercita-cita untuk memulai bisnis mereka sendiri. Namun, tak semuanya akan berhasil. (Ilustrasi berhenti kerja atau resign/Shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta - Berhenti kerja untuk memulai bisnis baru menjadi mimpi banyak orang. Ide-ide bisnis yang bergelantung di otak dan mimpi menjadi sukses bisa jadi sangat menggoda, tetapi sebenarnya sangat berisiko.  

“Pastikan kamu memiliki jaring pengaman sebelum mengambil resign dan membuka bisnis,” kata miliarder Mark Cuban. Untuk diketahui, Mark Cuban adalah pemilik NBA's Dallas Mavericks, Landmark Theatres, dan Magnolia Pictures. Ia juga juragan jaringan TV kabel AXS TV.

“Simpan uangmu dulu. Jangan tinggalkan (pekerjaan) begitu saja kecuali kamu tahu apa yang kamu lakukan,” kata Cuban kepada Wired bulan lalu dalam video Q&A, dikutip dari CNBC, Minggu (26/11/2023).

Alasannya, meskipun banyak kisah sukses yang menginspirasi, kebanyakan orang yang meninggalkan perusahaan di Amerika Serikat (AS) untuk mengejar ide bisnis mereka sendiri akan mengalami kesulitan dan bahkan gagal total.

“Kami mendengar cerita tentang orang yang berhenti dari pekerjaan, memulai sebuah perusahaan dan menghasilkan banyak uang,” kata Cuban.

 

“Apa yang tidak kamu dengar adalah kisah orang-orang yang berhenti dari pekerjaannya, memulai sebuah perusahaan dan gagal total, dan sekarang bekerja pada pekerjaan yang mereka benci.”

Menurut survei terbaru dari Samsung dan Morning Consult, sekitar setengah dari pekerja Gen Z bercita-cita untuk memulai bisnis mereka sendiri. Namun, tak semuanya akan berhasil.

Data dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS menunjukkan sekitar 20% bisnis baru gagal dalam tahun pertama, dan lebih dari setengahnya tidak berhasil dalam lima tahun.

“Lakukan penelitian menyeluruh sebelum resign,” kata para ahli.

 


Perencanaan Masa Depan

Ilustrasi merencanakan keuangan. (Foto: Shutterstock)

Tuliskan rencana bisnis terperinci dan tentukan berapa banyak penghematan yang kamu perlukan untuk bertahan hidup jika bisnis tidak segera berkembang.

Beberapa perencana keuangan merekomendasikan menabung cukup uang untuk menutupi biaya hidup dan bisnis selama 12 bulan. “Minimal, kamu memerlukan cukup uang untuk “setidaknya enam bulan” biaya hidup,” kata Cuban.

Cuban adalah salah satu kisah suksesnya, setelah dipecat dari pekerjaan sales di usia 20-an, ia memulai bisnis software MicroSolutions dan kemudian menjualnya seharga USD 6 juta pada tahun 1990.

Lima tahun kemudian, ia bergabung dengan perusahaan yang kemudian menjadi Broadcast.com sebagai salah satu pendiri, kemudian menjualnya ke Yahoo seharga USD 5,7 miliar pada tahun 1999.

 


Pernah Gagal

Namun perjalanan Cuban juga mengalami hambatan besar, seperti hampir bangkrut setelah mantan sekretarisnya mencuri USD 82.000 dari MicroSolutions dan hampir menghapus saldo rekening perusahaan.

Setiap bisnis baru menghadapi tantangan, dan kamu memerlukan penghematan tersebut untuk memastikan dapat bertahan dalam masa sulit yang tak terelakkan.

“Meski begitu, kamu masih belum dijamin berhasil,” kata Cuban.

Ia sering menyarankan calon pengusaha untuk hanya memulai sebuah perusahaan jika “hatimu ada di dalamnya” dan jika kamu “mengetahui keahlian yang kamu punya lebih baik daripada siapapun.”

“Sebelum berhenti, bersiaplah, ketahui apa yang kamu lakukan, hemat uang setidaknya enam bulan untuk hidup,” kata Cuban kepada Wired. “Mungkin kamu siap memulai bisnis Anda.”

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya