Waskita Karya Prediksi Restrukturisasi Rampung Akhir 2023

Saat ini, seluruh perbankan Himbara dan sebagian perbankan swasta telah menyetujui skema restrukturisasi Waskita yang mewakili sekitar 80 persen dari nominal outstanding utang.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 20 Nov 2023, 18:14 WIB
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berkomitmen untuk konsisten menjalankan langkah-langkah strategis dalam upaya melanjutkan program transformasi bisnis melalui 8 stream penyehatan keuangan. (dok: WSKT)

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berkomitmen untuk konsisten menjalankan langkah-langkah strategis dalam upaya melanjutkan program transformasi bisnis melalui 8 stream penyehatan keuangan. 

Seluruh upaya-upaya tersebut dilakukan oleh Perseroan demi memperbaiki kinerja keuangan dan performa Waskita Karyasecara menyeluruh.

Seiring dengan proses restrukturisasi yang sedang dilakukan Waskita sejak awal tahun sampai saat ini, Perseroan terus diskusi intensif terkait proses review secara komprehensif terhadap Master Restructuring Agreement (MRA) dengan seluruh kreditur perbankan termasuk upaya restrukturisasi terhadap pemegang obligasi melalui Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) yang akan digelar pada akhir November 2023. 

Saat ini, seluruh perbankan Himbara dan sebagian perbankan swasta telah menyetujui skema restrukturisasi Waskita yang mewakili sekitar 80 persen dari nominal outstanding utang. Perseroan juga berharap pemegang obligasi dapat menyetujui skema MRA tersebut.

SVP Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan, komunikasi dengan seluruh kreditur, stakeholder dan Kementerian BUMN terus dilakukan untuk mendapatkan persetujuan agar proses restrukturisasi dapat segera diselesaikan. 

"Persetujuan atas restrukturisasi Waskita merupakan titik penting bagi Waskita untuk dapat segera mengimplementasikan skema restrukturisasi sehingga Perseroan memiliki kemampuan dalam melakukan manajemen cash flow secara optimal guna menghasilkan siklus kegiatan operasional yang lebih sustainable. Hal ini juga dapat membantu Perseroan untuk menyelesaikan kewajiban kepada seluruh kreditur baik perbankan, pemegang obligasi, maupun vendor,” kata Ermy dalam keterangan resminya, Senin (20/11/2023).

Perseroan menargetkan untuk menyelesaikan proses restrukturisasi pada akhir 2023. Sejalan dengan itu, Pemerintah juga terus mendukung upaya penyehatan Waskita melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) dan dukungan konstruksi untuk penyelesaian pekerjaan ruas tol Bogor-Ciawi-Sukabumi, Kayu Agung-Kapal Betung dan Bekasi-Cawang-Kampung Melayu.


Kembali ke Bisnis Inti

Gedung Waskita Karya. Dok: Waskita Karya

Saat ini, Perseroan sudah kembali kepada core business-nya sebagai kontraktor murni. Perseroan juga sangat selektif dalam memilih proyek baru terutama dalam hal kepastian pembayaran, terdapat uang muka dan skema pembayaran monthly payment serta telah melalui Komite Manajemen Risiko Konstruksi sehingga proyek-proyek yang didapatkan oleh Waskita dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu serta memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan. 

Bahkan, saat ini, Waskita juga dipercaya untuk mengerjakan lebih dari 90 proyek yang sedang berjalan dan tersebar di seluruh Indonesia termasuk didalamnya 8 proyek IKN dengan NKB sampai dengan bulan Oktober sebesar Rp12 triliun sebagai sumber EBITDA baru.

Selain itu, Perseroan melakukan sentralisasi procurement, engineering dan penerapan lean construction pada proyek – proyek yang sedang berjalan serta melakukan efisiensi beban biaya operasional serta reorganisasi sebagai konsep lean office. Hal ini dilakukan agar proses bisnis Perseroan menjadi lebih efisien dan agile.

Dengan demikian, Manajemen Waskita terus berkomitmen untuk menjalankan program penyehatan dan transformasi, termasuk di dalamnya bekerjasama dengan BPKP, KPK dan Jamdatun dalam memperbaiki tata kelola perusahaan yang baik. 

"Perbaikan sudah sangat signifikan dilakukan perseroan sampai dengan saat ini. Waskita terus berkomitmen untuk menjalankan kegiatan operasional sebagaimana mestinya dan tetap fokus untuk menyelesaikan proyek-proyek yang sedang berjalan serta terus konsisten dalam menerapkan tata kelola yang baik,” tandasnya. 

 


Waskita Karya Beli Saham Kresna Kusuma Dyandra Marga

Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk (dok: WSKT)

Sebelumnya diberitakan, emiten BUMN Karya PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) melakukan pembelian saham PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) pada 15 November 2023. 

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (20/11/2023), KKDM merupakan anak perusahaan PT Waskita Toll Road (WTR) dengan kepemilikan saham 73,90 persen. Sedangkan, WTR merupakan anak perusahaan Perseroan dengan kepemilikan saham sebesar 92,53 persen. 

Direktur Utama Waskita Karya Mursyid menuturkan, WTR telah melaksanakan call option Tahun III sehubungan dengan pembelian kembali saham KKDM sebanyak 53.785.872 lembar saham atau setara dengan 2,1 persen dari kepemilikan Reksa Dana Penyertaan terbatas (RDPT) Ekuitas Danareksa Tol Road-01. 

"Nilai transaksi sebesar Rp 58,42 miliar berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham Nomor 22 Tanggal 15 November 2023," tulis Mursyid. 

Dengan adanya transaksi tersebut, WTR memiliki saham sebanyak 76 persen atau setara dengan 1.946.570.016 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1,94 triliun. RDPT memiliki saham sebanyak 23,7 persen atau setara dengan 607.011.984 lembar saham dengan nilai nominal Rp 607,01 miliar.

Sementara itu, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) memiliki saham sebanyak 0,30 persen atau setara dengan 7.650.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 7,65 miliar. 

"Dengan adanya transaksi tersebut, meskipun kepemilikan WTR pada KKDM bertambah, namun KKDM selaku anak perusahaan WTR tetap tidak akan terkonsolidasi pada laporan keuangan WTR maupun Perseroan," katanya. 


Kantongi Kontrak Baru dari Proyek Jalan Tol Akses Patimban

Penandatanganan kontrak kerja Patimban Access Toll Road Construction Project Package 2 yang diraih oleh Waskita Karya (WSKT). (Foto: Waskita Karya)

Sebelumnya diberitakan, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) memperoleh kontrak baru untuk pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni Proyek Konstruksi Jalan Tol Akses Patimban Paket 2 senilai Rp 873 miliar. Hal ini sebagai bentuk dukungan konektivitas arus logistik menuju Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat.

Jalan tol tersebut diharapkan dapat menjadi penghubung kawasan industri dan juga sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.

Pelabuhan Patimban akan menjadi pusat pertumbuhan kota metropolitan baru dalam pengembangan segitiga emas Rebana, serta diharapkan dapat menciptakan kurang lebih 4,3 juta lapangan pekerjaan baru. 

Pelabuhan Patimban akan terkoneksi dengan jalan tol sehingga dapat mengangkat potensi pembangunan 10 kawasan industri prioritas di sepanjang Koridor Utara Jawa. Pemerintah pun telah menetapkan tujuan utama pembangunan Pelabuhan Patimban untuk memperbesar pasar ekspor dan mengurangi trafik peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok. 

Sebagai dukungan pembangunan konektivitas infrastruktur ini, telah dilakukannya seremoni penandatanganan kontrak kerja Patimban Access Toll Road Construction Project Package 1, 2, dan 3 yang dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Gedung Utama PUPR, Jakarta Selatan pada Jumat, 10 November 2023. 

Penandatanganan kontrak kerja Patimban Access Toll Road Construction Project Package 2 yang diraih oleh Waskita Karya dilakukan antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 4 Jawa Barat Tomy Anitianata dengan SVP Infrastructure II Division Waskita Karya Fatkhur Rozaq.

Seremoni penandatanganan juga disaksikan oleh Direktur Jendral Bina Marga Hedy Rahadian, Direktur Utama Waskita Karya Mursyid, Direktur Operasi II Dhetik Ariyanto, serta para Direktur Utama BUMN Karya lainnya.


Akses Tol Patimban

Kementerian PUPR memulai membangun Jalan Tol Akses Patimban Paket 1-3. (Dok PUPR)

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, akses Tol Patimban ini sangat ditunggu dan sangat menentukan keberhasilan Pelabuhan Patimban dalam kegiatan ekspor impornya. Pemerintah berpesan kepada para kontraktor untuk bisa melaksanakan proyek tersebut tepat waktu dan dengan kualitas yang baik. 

"Peran kontribusi dari seluruh penyedia jasa saya harapkan dapat berkompetisi positif, tidak hanya kualitas dan kecepatan tapi juga memperhatikan nilai estetika jalan tol sehingga kita bisa menunjukkan kualitas jalan tol yang dibangun lebih baik,” kata Basuki dalam keterangan resminya, Selasa (14/11/2023).

Direktur Operasi II Waskita Karya Dhetik Ariyanto menjelaskan, jalan tol ini akan menghubungkan Pelabuhan Patimban dengan Jalan Tol Trans Jawa ruas Cikopo-Palimanan, Jawa Barat dan juga sebagai dukungan pengembangan untuk wilayah-wilayah di sekitarnya. 

"Tujuan dibangunnya Jalan Tol Akses Patimban untuk meningkatkan konektivitas di Jawa Barat dan memperlancar arus logistik maupun aktivitas ekspor impor yang bersumber dari kawasan industri Cikarang-Cibitung-Karawang hingga Cikampek menuju Pelabuhan Patimban," ujarnya.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya