Liputan6.com, Jakarta - Menghadapi ujian dengan tenang tanpa mempersulit diri dengan menghafal seluruh materi, mungkin menjadi impian kamu dan semua kalangan pelajar. Berbagai metode pembelajaran bisa menjadi alternatif yang dapat kamu lakukan untuk mempermudah dalam memahami materi pembelajaran, salah satu alternatif yang banyak dipahami dan didukung oleh penelitian adalah metode Active Recall yang dapat menggantikan model pembelajaran tradisional, yaitu "belajar dulu, ujian nanti".
Apa Itu Active Recall?
Dilansir dari halaman Brainscape (20/11/23), active recall terjadi ketika kamu secara aktif menstimulasi ingatanmu untuk suatu informasi. Misalnya, ketika kamu meninjau fakta medis untuk tes fisiologi, kamu memiliki semua istilah yang tertulis di sebuah kertas dan sekarang kamu sedang mempelajarinya. Ketika kamu menyerahkan kertas baru, kamu melihat pertanyaan sehingga kamu mencoba mengingat jawabannya, hal itulah yang disebut sebagai active recall.
Advertisement
Menurut informasi yang dilansir dari halaman e-student.org, active recall merupakan metode belajar yang melibatkan pengambilan informasi dan pengujian berulang untuk meningkatkan retensi, hafalan, dan pemahaman. Ini biasanya digunakan secara mandiri melalu suatu pertanyaan yang dibuat sendiri.
Dalam literatur ilmiah, active recall biasanya disebut sebagai ujian ptaktik atau praktik pengambilan. Metode ini paling umum digunakan oleh mahasiswa untuk belajar dan memahami materi saat akan menghadapi ujian. Namun, ini juga memiliki penarapan yang luas di bidang lain.
Mengapa Active Recall Itu Penting?
Active recall secara aktif jauh lebih efektif daripada pengenalan atau tinjauan pasif dalam memperkuat informasi dalam ingatan jangka panjangmu. Ini merupakan cara tercepat dan efektif untuk belajar, baik untuk tes tertulis maupun pemecahan suatu masalah. Ini juga akan lebih efektif dibandingkan bentuk pembelajaran lainnya. Misalnya, pencatatan dan pemetaan konsep.
Apa yang Dikatakan Penelitian tentang Active Recall?
Dilansir dari halaman e-student.org, pencarian dari kata kunci "active recall" pada database penelitian akademis hanya menghasilkan sedikit hasil. Satu-satunya penelitian yang menyebutkan active recall adalah studi tahun 2016 yang menggunakan kartu flash digital dan pengulangan untuk meningkatan active recall dalam aplikasi pembelajaran bahasa.
Studi skala besar kedua yang menyebutkan active recall adalah studi tahun 1948 yang menemukan bahwa pengenalan mengungguli active recall dan penggunaan active recall hanya efektif bila digunakan setelah metode pengenalan. Namun, hanya menggunakan dua penelitian yang dilakukan dengan selang waktu lebih dari 70 tahun sebagai bukti, tidaklah meyakinkan. Berikut beberapa penelitian meta-analisis paling penting yang dilakukan pada active recall.
- Studi meta-analisis tahun 1991 pada pengujian di kelas yang sering menganalisis 35 studi. penelitian ini membandingkan pengambilan tes yang sering (active recall) dengan kelompok kontrol yang melakukan tes jauh lebih sedikit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian yang sering lebih efektif daripada pengujian yang jarang.
- Studi meta-analisis tahun 2012 yang menganalisis beberapa ratus penelitian, menemukan bahwa penggunaan tes latihan untuk pembelajaran menghasilkan manfaat pembelajaran sedang hingga besar.
- Studi meta-analisis tahun 2015 menemukan bahwa manfaat pengujian berulang mungkin hilang ketika mempelajari materi yang kompleks. Namun, temuan ini dibantah oleh pendapat lain, yaitu metode belajar dengan respons langsung.
- Studi meta-analisis tahun 2017 yang melibatkan 118 penelitian juga menunjukkan bahwa praktik retrieval merupakan strategi pembelajaran yang efektif.
Apa Ilmu Kognitif di Balik Active Recall?
Semakin banyak kamu berlatih mengambil informasi dari ingatanmu, semakin baik pula kamu melakukan sesuatu. Faktanya, praktik pengambilan itulah yang sebenarnya membantu kamu mempelajari informasi.
Dilansir dari halaman Brainscape, dalam penelitian Karpicke dan Roediger, pada dasarnya ditemukan bahwa hal yang paling penting untuk mengingat informasi adalah seberapa banyak kamu menguji dirimu sendiri menggunakan active recall. Dengan kata lain, mencoba mengingat informasi dari awal akan membantu kamu mempelajari informasi tersebut dan mengingatnya lebih cepat dan lebih tahan lama.
Selain itu, kamu harus menggunakan active recall secara berkala untuk mengingat informasi lama yang telah kamu pelajari sehingga kamu tetap ingat dan bukan hanya mencoba menyimpan informasi baru. Dalam studi lanjutan, peneliti menemukan bahwa active recall akan lebih efektif dibandingkan pemetaan konsep atau studi elaboratif lainnya untuk mengingat informasi.
Advertisement
Apa Strategi Efektif untuk Menggunakan Active Recall bagi Pelajar?
Berdasarkan informasi dari e-student.org, bila kamu ingin mengintegrasikan metode active recall ini ke dalam proses pembelajaranmu, pertimbangkan untuk menggunakan beberapa strategi beriku ini. Semua strategi ini dirancang untuk pembelajaran mandiri dan akan bekerja dengan baik ketika belajar sendiri di ruang belajar yang nyaman.
1. Tes Latihan
Tes latihan adalah bagian integral dari metode active recall dan sejauh ini merupakan cara terbaik untuk belajar menghadapi ujian. Bukan suatu kebetulan bila sebagian besar siswa yang berprestasi di dunia memiliki kemampuan yang luar biasa kuat dalam menguji diri sendiri. Tes latihan seringkali membedakan siswa berprestasi dan siswa rata-rata.
Pengujian mandiri akan membantu kamu mengingat dan memahami suatu materi dengan lebih cepat serta ini sangat baik untuk mempersiapkan kamu menghadapi ujian yang sulit. Bila kamu menguasai tes latihan, tidak ada soal ujian yang akan mengejutkan kamu lagi karena kamu sudah cukup mengenal dengan tipe dari soal ujian tersebut.
Cara terbaik menemukan soal latihan adalah dengan membuat sendiri pertanyaan-pertanyaan. Namun, ada juga beberapa cara untuk mengumpulkan pertanyaan belajar tanpa harus membuatnya sendiri, yaitu:
- Periksa ringkasan dan bagian akhir bab dari buku teks kamu untuk menemukan pertanyaan apa pun;
- Pelajari semua materi yang diberikan oleh dosen dan temukan semua pertanyaannya;
- Coba temukan pertanyaan dari pelajaran yang sudah ditulis sebelumnya dari sumber online yang tersedia untuk umum.
2. Membuat Pertanyaan Sendiri
Membuat pertanyaan belajar kamu sendiri dan berlatih mengujinya dengan pengulangan adalah teknik belajar terbaik. Meskipun strategi ini lebih menantang secara kognitif daripada membaca ulang materi atau menjawab pertanyaan yang sudah ditulis sebelumnya, strategi ini juga jauh lebih bermanfaat.
Membuat pertanyaan belajar sendiri tidak hanya membantu otak kamu dalam menyimpan pengetahuan, tetapi juga meningkatkan proses latihan elaboratif yang membentuk hubungan antara informasi yang sudah ada sebelumnya dalam ingatanmu. Ketika kamu membuat pertanyaan sendiri, kamu merupakan peserta aktif dalam proses peninjauan, bukan konsumen pasif orang lain.
Cara terbaik untuk membuat pertanyaan belajar sendiri adalah dengan teknik pencatatan Cornell. Mencatat materi pembelajaran merupakan salah satu cara paling umum untuk membentuk pertanyaan yang muncul sendiri. Bila kamu tidak terbiasa dengan catatan Cornell, pertimbangkan bahwa catatan Cornell unik karena proses pencatatannya melibatkan pembuatan pertanyaan belajar dalam jumlah besar. Membuat catatan di kelas bukanlah langkah penting dalam menggunakan metode active recall, tetapi catatan Cornell bisa sangat membantu prosesnya.
3. Menggunakan Kartu Flash
Jika kamu familiar dengan sistem Leitner, kamu akan mengetahui kekuatan kartu flash. Meskipun membuat kartu flash membutuhkan banyak waktu, tetapi hasilnya luar biasa. Kartu flash membantu kamu terlibat sepenuhnya dengan metode active recall dan meningkatkan kemampuan otakmu untuk menyimpan, memahami, dan menerapkan informasi yang ditemukan dalam buku untuk ujian.
Sebagai bukti nilai kartu flash, pertimbangkan penelitian dari tahun 2016 ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penggunaan kartu flash dan melibatkan lebih dari 600 mahasiswa kursus psikologi. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan pembelajaran berbasis kartu flash mempunyai prestasi ujian yang jauh lebih baik dibandingkan siswa yang tidak menggunakan kartu flash.
Penelitian lain seperti penelitian tahun 2009, juga memberi kami gambaran tentang cara menggunakan kartu flash secara efektif. Studi ini merekomendasikan penggunaan latihan jarak jauh bersama dengan kartu flash untuk mencapai hasil terbaik. Dengan meluangkan waktu sesi ulasan kartu flash, siswa dapat meningkatkan kemanjuran belajar mereka sebesar 33%.
Kesimpulannya, metode active recall dapat direkomendasikan kepada semua mahasiswa. Ini adalah strategi yang efektif sebagai metode yang berdiri sendiri, tetapi bila dikombinasikan dengan teknik lain seperti latihan jarak jauh, ini menjadi sangat bagus sehingga kamu tidak dapat mengabaikannya.
Untuk menggunakan metode pembelajaran active recall, kamu harus mendedikasikan seluruh kemampuan kognitifmu pada tugas tersebut. Namun, imbalan yang besar membuatnya lebih berharga untuk melakukan upaya ekstra.
Advertisement