LSI Denny JA Ungkap 40,2 Persen Pemilih Ganjar Pindah Dukung Anies

Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebut elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) meningkat sejak September-November 2023.

oleh Winda Nelfira diperbarui 20 Nov 2023, 20:54 WIB
Adu Gaya Anies Baswedan-Cak Imin serta Ganjar Pranowo-Mahfud MD. [Instagram]

Liputan6.com, Jakarta Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebut elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) meningkat sejak September-November 2023.

Trennya mengalami kenaikan dari 15 persen di September 2023, lalu naik di angka 17,2 persen, kemudian naik lagi menjadi 20,3 persen pada November 2023.

Menurut Peneliti LSI Denny JA, Adjie Al Faraby, ada dua alasan yang membuat elektabilitas Anies-Muhaimin meningkat beberapa waktu terakhir. Pertama, ada 40,2 persen pemilih Ganjar Pranowo yang pindah mendukung Anies.

"Ada dua alasan yang kami temukan, bapak ibu sekalian. Alasan yang pertama adalah ternyata dari data yang kami temukan pemilih yang pergi dari Ganjar itu, saat ini banyak yang kemudian datang ke Anies," kata Adjie secara daring, Senin (20/11/2023).

Selain ke Anies, rupanya pemilih Ganjar Pranowo juga pindah mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebesar 50,44 persen.

"Ini adalah alasan pertama (elektabilitas Anies-Muhaimin naik). (Pendukung) yang pergi dari Ganjar cenderung banyak yang saat ini lari ke Anies. Walaupun yang lari ke Prabowo masih banyak," ujar Adjie.

Alasan kedua, lanjut Adjie, yang menjadi penyebab naiknya elektabilitas Anies-Muhaimin ialah bertambahnya pendukung Anies-Muhaimin di segmen pemilih terpelajar (mahasiswa, S1, hingga S2).

Rinciannya, kalangan tamat D3 ke atas sebesar 27,8 persen pada September 2023, kemudian naik menjadi 31,9 persen di Oktober 2023, dan 45,5 persen di November 2023.

"Walaupun pemilih terpelajar ini kecil persentasenya, hanya kurang lebih lebih 10 hingga 15 persen. Tapi memang terlihat bahwa ada kenaikan pemilihan Anies di kalangan terpelajar," ucap Adjie.

Survei ini, kata Adjie, menggunakan metode penelitian multi stage random sampling dengan teknik pengumpulan data wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Margin of error survei sebesar ± 2.9 persen.

Survei dilakukan pada periode 6-13 November 2023 dengan melibatkan 1.200 responden.

2 dari 4 halaman

Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Prabowo-Gibran Menjauh dari Ganjar-Mahfud, Anies-Muhaimin Perlahan Naik

Pasangan capres-cawapres Pemilu 2024, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md (kiri ke kanan) berpose usai pengundian nomor urut di halaman gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (14/11/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

LSI Denny JA merilis hasil yang memperlihatkan jarak elektabilitas antara tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di 90 hari menuju pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Peneliti LSI Denny JA Adjie Al Faraby menyatakan, elektabilitas capres dan cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, unggul dari dua pasangan capres dan cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud Md maupun Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Adjie menyebut, jarak elektabilitas antara Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud bahkan terpaut jauh.

"Kami melihat ada tren elektabilitas yang semakin menjauh antara pasangan Prabowo-Gibran dengan pasangan Ganjar-Mahfud," kata Adjie dalam konferensi pers daring, Senin (20/11/2023).

Adjie menyampaikan, pada September 2023 lalu elektabilitas Prabowo-Gibran berada di angka 39,3 persen. Kemudian, Oktober 2023 menurun di angka 36,8 persen, dan pada November 2023 ini naik di angka 40,3 persen pasca-penetapan pasangan calon.

Sedangkan untuk pasangan Ganjar-Mahfud, elektabilitasnya tinggi pada September 2023 dengan 36,9 persen. Lalu di angka 35,3 persen pada Oktober 2023, namun turun usai penetapan pasangan calon.

"Sekarang turun jauh, ya turun jauh di angka 28,6 persen," kata Adjie.

Hal berbeda justru terjadi pada capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) yang elektabilitasnya meningkat dibandingkan pada periode September 2023. Diketahui, saat itu Anies-Muhaimin selalu berada di posisi buncit survei dengan elektabilitas yang cenderung stagnan.

"Kemudian Anies-Gus Muhaimin di saat September kita lakukan survei dan saat survei ini kita rilis memang waktu itu sempat banyak komplain dari timnya Anies maupun Cak Imin ya," ujar Adjie.

"Tapi sekarang kita lihat trennya mengalami kenaikan dari 15 persen di September 2023, kemudian naik di angka 17,2 persen, lalu naik lagi di angka 20,3 persen," sambung dia.

3 dari 4 halaman

Prabowo-Gibran Unggul di Survei, TKN: Inilah Kekuatan Cinta dari Masyarakat

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diarak oleh para pendukungnya dari Taman Suropati untuk kemudian menuju ke KPU untuk mendaftarkan Pilpres 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sederet hasil lembaga survei memperlihatkan bahwa pasangan bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dari pasangan lain di pemilu 2024.

Menanggapi hasil survei tersebut, Komandan Tim Komunikasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Budisatrio Djiwandono, menyebut hasil tersebut sebagai wujud rasa cinta masyarakat.

"Inilah kekuatan cinta dari masyarakat Indonesia. Terbukti bahwa rekam jejak dan prestasi-lah yang kemudian menjadi pertimbangan utama. Apa yang dilakukan Pak Jokowi selama sembilan tahun sebagai Presiden dibalas dengan rasa cinta dan kepercayaan dari masyarakat. Begitu juga figur Pak Prabowo sebagai Menteri Pertahanan yang memiliki rasa cinta yang mendalam terhadap bangsa, serta Mas Gibran sebagai sosok yang mewakili anak muda yang berprestasi," kata Budi, dalam keterangan resmi, Minggu (12/11/2023).

Budi menilai, keunggulan Prabowo-Gibran di berbagai lembaga survei menjadi bukti bahwa pasangan yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu tidak bisa ditumbangkan oleh fitnah hingga drama yang diperankan oleh para aktor politik.

"Sebuah keunggulan yang mustahil bisa dikalahkan dengan fitnah, ejekan, serta drama yang digulirkan oleh aktor-aktor politik." ujar Budi.

Hasil survei ini juga memperlihatkan masyarakat Indonesia tidak terpengaruh dengan kampanye yang sifatnya saling menjelekkan dan penuh dengan drama.

"Dari sisi pasangan Prabowo-Gibran sendiri, instruksi dari Pak Prabowo sudah sangat jelas. Tidak boleh menjelek-jelekkan pasangan lain, dan selalu menggunakan pesan persatuan dan politik merangkul. Kita harus menghadapi pemilu dengan riang gembira dan nantinya juga membangun Indonesia secara bersama-sama," jelas Budisatrio.

4 dari 4 halaman

Anies Minta Masyarakat Bandingkan Rekam Jejak Capres-Cawapres Pilpres 2024

Anies Baswedan mengunggah foto mesra dengan istrinya, Fery Farhati Ganis. (Instagram Anies Baswedan)

Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan mengatakan, pilpres 2024 bisa berlangsung guyub bila masyarakat sebagai pemilih bersikap rasional dalam menentukan pilihan.

"Apa itu rasional? Rasional itu rasio, perbandingan. Memilih dengan perbandingan artinya rasional," ujar Anies usai menghadiri 13 Tahun Mata Najwa di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Minggu (19/11/2023).

Menurut dia, cara itu dapat dilakukan masyarakat dengan banyak melihat rekam jejak kandidat capres-cawapres yang menjadi peserta untuk pilpres 2024. Dia meminta masyarakat untuk membandingkan rekam jejak itu satu sama lain.

"Bagi masyarakat luas lihat perbedaan, rekam jejak, apa yang pernah dikerjakan, dibuat, prestasi yang pernah dibuat, gagasan yang pernah dimunculkan. Bagaimana gagasan jadi kenyataan, itu dibandingkan," ujar Anies Baswedan.

Dia menilai, dengan bersikap rasional, masyarakat bakal lebih rileks dan tidak mudah tersulut emosi dengan berbagai perbedaan pendapat dan pilihan.

"Kalau sudah rasional, enggak emosional. Rileks, tenang, kenapa? Ya tinggal bandingin aja kok. Jadi bandingin itu, ada yang punya rekam jejak panjang, ada yang tidak, ada yang punya karya banyak ada yang tidak bandingkan aja," kata Anies.

Anies mengatakan, cara itu bakal efektif menghadirkan pilpres yang guyub karena tukar pikiran dan gagasan serta melihat rekam jejak masing-masing pasangan calon telah dilakukan masyarakat sebagai pemilih.

"Dari situ rileks karena tidak ada unsur tidak rasional," kata Anies.

Infografis Ragam Tanggapan Geger Kabar Duet Anies-Cak Imin dan Tudingan Khianat. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya