6 Fakta Menarik Gunung Peuet Sague di Aceh yang Pertama Kali Meletus Tahun 1919

Gunung Puet Sague adalah gunung berapi yang terletak di wilayah Geumpang, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, Indonesia. Gunung ini menjulang tinggi dengan empat buah puncak.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 21 Nov 2023, 08:30 WIB
Gunung Peuet Sagoe di Aceh. (Dok: Instagram @gunung_peuet_sagoe)

Liputan6.com, Jakarta Gunung Peuet Sague adalah sebuah gunung berapi yang terletak di wilayah Geumpang, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, Indonesia. Gunung ini menjulang tinggi dengan ketinggian 2780 mdpl. 

Gunung Peuet Sague termasuk tipe gunung berapi kerucut. Bagian puncaknya terdapat kubah lava. Jumlah puncak di Gunung Peuet Sague ada empat. Tiga di antaranya telah diberi nama yaitu Puncak Bukulah, Puncak Tutung, dan Puncak Peuet Sague.

Gunung Peuet Sague adalah salah satu gunung berapi aktif di Pulau Sumatra. Letusan gunung pertama dari Gunung Peuet Sague terjadi pada September 1919.

Setelah letusan pertama, Gunung Peuet Sague hanya mengeluarkan kepulan asap tinggi untuk pertama kali pada Mei 1920. Kepulan asap ini disertai dengan suara gemuruh yang terdengar hingga radius 500 meter dan berlangsung terus-menerus setiap tahunnya.

Masih banyak hal mengenai Gunung Peuet Sague selain lokasi dan ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Peuet Sague yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Senin, 20 November 2023.

1. Asal-usul Nama

Mengutip dari laman Gunung Bagging, Gunung Peuet Sague adalah salah satu gunung berapi paling terpencil di Indonesia. Dibutuhkan beberapa hari untuk mencapai desa terdekat dan oleh karena itu jarang dikunjungi.

Gunung ini mempunyai empat puncak, yang mungkin menjadi alasan mengapa namanya berarti 'persegi' dalam bahasa Aceh. Empat dalam bahasa Aceh disebut Peuet, sementara sague atau sagoe dalam bahasa Aceh berarti sudut. Jika digabungkan dua kata tersebut berarti empat penjuru. 

 


2. Bagian dari Ring of Fire

Gunung Peuet Sague di Aceh merupakan tipe gunung api kerucut. (Dok: Instagram @gunung_peuet_sagoe)

Mengutip dari laman Pendaki Cantik, Senin, 20 November 2023, kondisi gunung Peuet Sague ramai diberitakan ketika gempa bumi berkekuatan 6,0 Skala Richter (SR) mengguncang Aceh. Berdasarkan data dasar gunung api Indonesia, Direktorat Vulkanologi, K. Kusumadinata 1979 memutuskan Gunung Peut Sagoe yang terletak di Kabupaten Pidie adalah gunung api aktif tipe Strato. Gunung merupakan bagian dari Ring of Fire (cincin api) Indonesia.

3. Puncak Gunung Peut Sague 

Puncak sebenarnya terletak beberapa kilometer ke arah timur laut dan diberi label Gunung Kemiki di peta Bakosurtanal dengan ketinggian 2.800,6m. Titik tertinggi sebenarnya ini mungkin sangat sulit dijangkau, karena berada di puncak tebing yang sangat curam yang diduga merupakan dinding kawah tua.

Hal ini mungkin ditandai dengan pilar triangulasi. Selama pendakian tak perlu khawatir, karena ada banyak sumber air tersedia dan pemandu biasanya akan memberi tahu berapa banyak air kemasan yang perlu dibawa untuk berjaga-jaga.


4. Sejarah Letusan

Gunung Peuet Sague adalah salah satu gunung berapi di Indonesia. (Dok: Instagram @waqjoel)

Beberapa catatan sejarah pada masa kolonial Belanda dan pascakemerdekaan Republik Indonesia, menjelaskan bahwa gunung Peut Sagoe pernah mengalami beberapa kali letusan. Beberapa penjelajah pasukan kolonial Belanda mencatat tentang kegiatan gunung Peut Sagoe.

Tercatat oleh Kemmerling pada (1921), Stehn (1923), Tichlman (1933), dan Neuman van Padang (1951). Namun dari beberapa tulisan itu, tidak diketahui sampai sejauh mana tingkat keaktifan gunung tersebut.

Pengamatan secara periodik terhadap gunung Peut Sagoe mulai dilakukan sejak tahun 1998. Ditandai dengan pemasangan instalasi pengamatan berupa Seismometer yang ditanam pada lereng gunung di sisi Barat Laut. Untuk pos pengamatannya terletak di Kecamatan Mane (bersebelahan dengan Kecamatan Geumpang) yang berjarak kurang lebih 21 km dari puncak Peut Sague.  

5. Memesona Sejak Zaman Belanda

Walaupun berstatus gunung api aktif, eksotisme alam di sekitar kawasan Peut Sagoe benar-benar mempesona. Tak jarang, para pecinta alam yang pernah melihat gunung Peut Sagoe, mendokumentasikannya melalui catatan maupun kamera.

Rute di sekitar kawasan gunung Peut Sagoe pernah dijadikan oleh kolonial Belanda sebagai jalur untuk memasuki dataran tinggi di Aceh, serta "pintu" menuju wilayah Barat ke Selatan Aceh. Sampai sekarang, gunung Peut Sague tetap menjadi magnet bagi para penjelajah maupun peneliti.

 


6. Berdekatan dengan Gunung Api Burni Telong

Gunung Peuet Sague adalah salah satu gunung berapi paling terpencil di Indonesia. (Dok: Instagram @gunung_peuet_sagoe)

Sebagai objek wisata di Kabupaten Pidie, Gunung Peuet Sague bertetangga dekat dengan Gunung Api Burni Telong. Medan yang dilewati pendaki untuk mencapai puncaknya terbilang berat.

Setidaknya Dibutuhkan waktu kurang lebih 10 jam untuk mencapai titik awal dari Medan dengan mobil pribadi. Mengingat perjalanan yang jauh ada baiknya singgah dalam perjalanan dari Medan.

Gunung Peuet Sague sebagai gunung yang masih aktif hingga sekarang merupakan salah satu gunung api yang digolongkan masih aktif pada tipe A. Selain itu Gunung Peut Sagoe termasuk dalam kawasan ekosistem Ulu Masen.

Kawasan ekosistem Ulu Masen ini mencakup 6 (enam) wilayah Kabupaten, yaitu Kabupaten Bireuen, Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Aceh Jaya, dan Kabupaten Aceh Barat. Kawasan Ulu Masen meniliki luas sekitar 750 ribu hektare dengan gunung Peut Sague sebagai puncak yang tertinggi (2.780 mdpl).

 

infografis Status Gunung Berapi

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya