3 WNI Relawan MER-C di RS Indonesia di Gaza Hilang Kontak Usai Serangan Israel

Kondisi 3 WNI relawan MER-C di RS Indonesia di Gaza setelah serangan Israel.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 21 Nov 2023, 11:12 WIB
Kondisi 3 WNI relawan MER-C di RS Indonesia di Gaza setelah serangan Israel.(MAHMUD HAMS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Selepas serangan Israel ke RS Indonesia di Gaza, Palestina sejak Minggu (19/11/2023), tiga Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi relawan di rumah sakit tersebut hilang kontak. Ketiganya merupakan relawan dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia.

Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad meminta rakyat Indonesia untuk mendoakan warga Gaza sekaligus tiga relawan WNI yang berada di RS Indonesia. Diharapkan tiga WNI tersebut dalam keadaan sehat.

"Kami juga minta kepada rakyat Indonesia untuk sama-sama mendoakan, karena ada tiga relawan asal Indonesia di sana (RS Indonesia di Gaza). Mari kita doakan agar mereka diberi kesehatan dan perlindungan sehingga bisa melaksanakan tugasnya," ucap Murad saat konferensi pers di Kantor Pusat MER-C Jakarta, Senin (20/11/2023) sore.

Insya Allah, 3 Relawan WNI Sehat

Murad mengakui pihaknya terus mencari keberadaan tiga relawan WNI di Rumah Sakit Indonesia di Gaza. MER-C pun belum berkomunikasi dengan tiga relawan tersebut.

Meski begitu, dari sebuah informasi, dikabarkan tiga relawan MER-C dalam keadaan sehat.

"Kami terus mencari keberadaan teman-teman kami, bagaimana kondisi mereka, tapi sampai hari ini belum bisa berkomunikasi. Namun, menurut informan kami yang ada di sana, tiga relawan MER-C insya Allah dalam keadaan sehat," terang Murad.

"Ada beberapa foto yang dikirimkan untuk membuktikan kepada MER-C, bahwa relawan kami dalam keadaan sehat."


Tidak dapat Berkontak dengan Siapapun di RS Indonesia

Hingga saat ini, Kementerian Luar Negeri RI masih hilang kontak dengan tiga orang WNI yang menjadi relawan di Rumah Sakit Indonesia.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, dirinya telah menghubungi United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees (UNRWA) di Gaza untuk menanyakan situasi RS Indonesia.

Ia memeroleh jawaban, bahwa UNRWA juga tidak dapat melakukan kontak dengan siapapun di RS Indonesia saat ini.

"Saya juga sudah berusaha menghubungi WHO dan Palang Merah Internasional, namun belum mendapatkan jawaban. Saya akan terus berusaha untuk menghubungi berbagai pihak, guna memeroleh informasi terkait RS Indonesia dan keselamatan tiga WNI tersebut," kata Retno dalam press briefing usai menghadiri pertemuan bersama para Menlu negara Arab dan Islam di Beijing, China, Senin (20/11/2023).

"Koordinasi dengan MER-C Jakarta juga terus kita lakukan. Dan mari kita doakan agar mereka selamat dan selalu diberi perlindungan Allah SWT."


Kutuk Keras Serangan Brutal Israel ke RS Indonesia

Serangan Israel memakan korban jiwa dari pasien dan warga Gaza yang mencari perlindungan di RS Indonesia di Gaza. (ANAS BABA/AFP)

Serangan brutal Israel ke RS Indonesia di Gaza bagi Sarbini Abdul Murad sangat mengejutkan. Situasi ini memakan korban jiwa dari pasien dan warga Gaza yang mencari perlindungan di rumah sakit tersebut.

"Tadi malam mengejutkan kita semua atas serangan Israel yang begitu brutal. Serangan melalui udara dan darat sehingga banyak menimbulkan korban dan ada yang meninggal juga luka parah," katanya.

"Kami mengutuk sekeras-kerasnya serangan ini terhadap sarana kesehatan Rumah Sakit Indonesia yang merupakan bentuk dari persahabatan dan persaudaraan Indonesia dan Palestina."

Hentikan Serangan Israel ke RS Indonesia

Menurut Murad, perlu adanya upaya secepat mungkin menghentikan serangan Israel ke RS Indonesia.

"Israel mengepung Rumah Sakit Indonesia dan agar Israel menghormati hukum internasional untuk tidak melakukan pertempuan di rumah sakit rumah sakit," ucapnya.

"Rumah sakit adalah satu tempat pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan pertolongan."


Pelanggaran Hukum Humaniter Internasional

Menlu Retno Marsudi turut menegaskan Indonesia kutuk sekeras-kerasnya serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina yang menewaskan sejumlah warga sipil.

"Indonesia mengutuk sekeras-kerasnya serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang menewaskan sejumlah warga sipil," lanjutnya.

Menurut Retno, serangan tersebut merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional.

"Semua negara, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel harus menggunakan segala pengaruh dan kemampuannya, untuk mendesak Israel menghentikan kekejamannya," tegasnya.

Infografis Kunjungan Jokowi ke AS, Bawa Misi Perdamaian Hamas-Israel? (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya