Liputan6.com, Jakarta Sebuah judul anime kini tengah diperbincangkan para penggemar K-Pop: Made in Abyss. Hanya saja, hal ini berujung pada kontroversi yang membelit sejumlah artis Korea.
Dilansir dari Allkpop dan Koreaboo, Selasa (21/11/2023), hal ini berawal dari sejumlah seleb Korea yang memperbincangkan—bahkan dianggap sebagian kalangan mempromosikan—anime dan manga ini. Beberapa di antaranya adalah Taeyong NCT, Woozi Seventeen, Mingi Ateez, hingga Soobin TXT.
Advertisement
“Musim kedua Made in Abyss baru keluar. Sejujurnya, menurutku musim pertamanya tak begitu menarik. Tapi musim keduanya sungguh menarik,” kata Soobin dalam sesi siaran live pada tahun lalu, dilansir dari Koreaboo. Namun, ia sempat menyatakan bahwa tak ingin merekomendasikan anime ini, karena sifatnya agak provokatif.
Sementara Mingi diketahui sempat menyebutkan anime favoritnya dalam sebuah fancall. “Made in Abyss. Ini adalah salah satu anime favoritku sepanjang masa.Tapi itu agak mengerikan,” kata dia.
Adapun DEX mengungkap bahwa anime yang diangkat dari cerita yang ditulis Akihito Tsukushi ini meninggalkan kesan begitu mendalam baginya, sampai ia sebut “life-changing.”
Seperti apa sebenarnya cerita Made in Abyss yang kontroversial ini?
Made in Abyss sendiri sudah dipublikasikan dalam berbagai medium. Karya asli sang mangaka, diterbitkan dalam manga 12 volume tankobon atau buku. Ceritanya kemudian diadaptasi dalam anime dua musim, film kompilasi, video game, bahkan Deadline melaporkan bahwa film versi live action tengah digarap di Hollywood.
Masuk ke Abyss
Dilansir dari berbagai sumber, Made in Abyss memiliki setting dunia fiksi yang memiliki sebuah lubang besar menganga menuju bagian dalam bumi, disebut sebagai Abyss. Masuk ke tempat ini bisa menjadi hal penuh bahaya, karena terdapat kutukan misterius yang bisa berakibat fatal. Di sisi lain, terdapat lokasi berisi benda harta karun zaman dahulu di Abyss, yang menjadi incaran banyak patualang.
Untuk versi animenya, dalam musim perdana diceritakan seorang anak yatim piatu bernama Riko, yang hendak masuk ke dasar Abyss bersama temannya yang setengah robot, Reg. Tujuannya, ingin mencari ibunya yang tak kunjung kembali setelah menuruni Abyss.
Advertisement
Dinilai Bermuatan Pedofilia
Sementara dalam musim kedua bertajuk The Golden City of the Scorching Sun, ikut diceritakan kisah mengenai kelompok lain, Ganja, yang beranggotakan Vueko, Wazukyan, dan Belaf. Mereka kemudian bertemu dengan seorang anak perempuan yang diusir dari desanya karena (maaf) mandul.
Serial Made in Abyss jadi pro kontra karena sebagian kalangan menilai cerita dan gaya artistiknya bermuatan pedofilia. Koreaboo mencontohkan, dalam manga dan animenya tokohnya yang digambarkan masih anak-anak menerima hukuman dalam keadaan tak berbusana. Digambarkan pula karakternya yang mengalami kekerasan brutal, seperti anggota badan yang putus.
Topiknya Memang Berat
Di sisi lain, penggemar Made in Abyss menyanggah tuduhan bahwa anime ini bersifat pedofilia. Dalam artikelnya, Comicbook menyebut komik ini memang mengangkap topik yang sangat kelam dan berat seperti perdagangan seks, grooming, hingga kanibalisme.
“Namun Made in Abyss tidak tenggelam dalam tema-tema ini atau mempromosikannya. Tapi tentu saja para penggemar mendapat informasi keliru, dan menilai reputasi tayangan ini di luar konteks,” begitu isi artikel ini.
Bagaimana menurut Anda?
Advertisement