Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengajak para aktor global dan tokoh-tokoh agama untuk menyuarakan gencatan senjata di Palestina. Hal ini ia sampaikan saat menggelar rangkaian R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA) di Jakarta.
Menurutnya, kegiatan ini diharapkan dapat menggerakkan para aktor global dan tokoh-tokoh agama untuk menyuarakan gencatan senjata di Palestina.
Advertisement
"Menghentikan segera bencana kemanusiaan berlangsung di Gaza," kata Gus Yahya saat memberikan sambutan pada Road to ISORA di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Gus Yahya melanjutkan, ISORA akan membahas mengenai masalah fundamental konflik yang masih terjadi sampai sekarang bahkan semakin parah di Timur Tengah. Yaitu melemahnya tatanan internasional yang seharusnya menjadi aturan internasional dan disepakati negara-negara.
"Memberikan solusi berkelanjutan yang kita hadapi bersama," kata Gus Yahya.
Gus Yahya menegaskan, masalah ini bukan hanya terjadi pada satu kelompok saja. Tetapi masalah bagi kemanusiaan.
"Jika kemanusiaan tidak bisa menyelesaikan masalah Palestina, maka kemanusiaan itu gagal pada dirinya sendiri," katanya.
"Kita tidak boleh berhenti (bertindak) sampai menemukan solusi untuk masalah saudara-saudara kita di Palestina dan seluruh orang yang menghadapi masalah sama," ujarnya.
Gus Yahya berharap, secara berkelanjutan ISORA bisa bekerja bersama menyelesaikan masalah konflik serta berjuang untuk kehidupan internasional yang lebih damai dan harmonis.
"Ini nanti kita berharap hasil ISORA bukan hanya pernyataan bersama, tapi kesepakatan bertindak dalam jangkauan masing-masing untuk mempengaruhi dinamika sekarang," pungkasnya.
Palestina Membutuhkan Kedamaian
Sementara itu, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair al-Shun menyampaikan, bahwa pihaknya membutuhkan perdamaian sesungguhnya. Menurutnya, orang tidak akan percaya apa yang terjadi di Gaza, Palestina hari-hari ini dimana terjadi sebuah genosida, holocaust baru, dan kriminal yang dilakukan Israel.
"Orang-orang dibunuh sampai hari demi hari. Kita berharap ini sudah terakhir," ujarnya.
Rencananya, kegiatan ISORA dilaksanakan pada Senin (27/11/) mendatang yang akan dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo ini akan diikuti 150 partisipan dengan 40 di antaranya dari luar negeri. Kegiatan ini akan mengangkat tema 'Peran Agama dalam Mengatasi Kekerasan di Timur Tengah dan Ancaman terhadap Tatanan Internasional Berbasis Aturan'.
Advertisement