Liputan6.com, Jakarta - Ulama Al-Qur'an Kh Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha berkata, hidupnya hanyalah menunggu datangnya waktu sholat lima waktu. Begitu sederhana, namun mengandung makna yang sangat mendalam.
Menurut Gus Baha, jika umat Islam bisa berlaku demikian, maka hidupnya akan sangat bahagia, jauh dari kesusahan. Tak ada iri, dengki apalagi keinginan muluk.
Baca Juga
Advertisement
Nah, terkait dengan ibadah sholat, salah satu syarat sahnya adalah suci dari hadas besar dan kecil. Hadas kecil disucikan dengan wudhu. Sementara, hadas besar suci dengan mandi wajib, mandi janabah atau yang biasa disebut mandi junub.
Mengutip laman Kemenag, disebut junub adalah ketika seseorang mengalami salah satu dari dua hal. Pertama, keluarnya mani dari alat kelamin, baik secara sengaja atau tidak. Kedua, melakukan jimak atau berhubungan suami istri, meskipun itu tidak sampai keluar mani.
Agar sah, maka seseorang perlu mengetahui tata cara mandi junub. Berikut ini adalah rukun mandi junub, seperti disusun oleh Tim Layanan Syariah, Ditjen Bimas Islam Kemenag:
Simak Video Pilihan Ini:
Rukun Mandi Junub
Rukun mandi junub
Ada 2 rukun yang harus dilakukan ketika melaksanakan mandi junub, yaitu:
1. Niat
Di antara lafal niat dalam mandi junub adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Nawaitul-ghusla lirafil ḫadatsil-akbari minal-jinâbati fardlan lillâhi ta‘ala
"Saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."
Dalam madzhab Syafi'i, niat harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh.
2. Mengguyur seluruh badan
Saat mandi wajib, seluruh badan bagian luar harus terguyur air, termasuk rambut dan bulu-bulunya. Untuk bagian tubuh yang berambut atau berbulu, air harus bisa mengalir sampai ke bagian kulit dan pangkal rambut/bulu sehingga tubuh tidak tertempel najis.
Advertisement
Sunnah Mandi Junub
Ada sejumlah kesunnahan yang bisa dilakukan saat melaksanakan mandi junub. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Imam al-Ghazali dalam kitab Bidâyatul Hidâyah, di antaranya adalah sebagaimana berikut:
1. Membasuh tangan hingga tiga kali.
2. Membersihkan segala kotoran atau najis yang masih menempel di badan.
3. Berwudhu dengan sempurna.
4. Mengguyur kepala sampai tiga kali, bersamaan dengan itu melakukan niat menghilangkan hadats besar.
5. Mengguyur bagian badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian dilanjutkan dengan badan sebelah kiri juga tiga kali.
7. Menggosok-gosok tubuh, depan maupun belakang, sebanyak tiga kali.
8. Menyela-nyela rambut dan jenggot (bila punya).
9. Mengalirkan air ke lipatan-lipatan kulit dan pangkal rambut. Sebaiknya hindarkan tangan dari menyentuh kemaluan, kalaupun tersentuh, sebaiknya berwudhu lagi. Wallâhu a‘lam.
Baca Juga
Kisah Mbah Moen Marah saat Ketemu Dokter yang Terobsesi Temukan Obat AIDS, Kenapa? Diungkap Gus Baha
Top 3 Islami: Kisah Santri Mbah Kholil Bangkalan Menang Berkelahi meski Salah Amalkan Doa Akikah, Penyebab Hidup Miskin Menurut Gus Baha
Santri Dapat Ijazah Bertemu Nabi Khidir yang Kasih Malah belum Pernah Ketemu, Cerita Lucu Gus Baha