Liputan6.com, Jakarta Pergelaran seni dan budaya Kirab Merah Putih digelar di Bali pertengahan November 2023. Sejumlah seniman terlibat dalam kirab termasuk sutradara Ian Wibowo yang mendampingi Ketua Umum Lembaga Rekor Indonesian Book Of Record, Erry Wibowo.
Dalam Kirab Merah Putih, bendera Indonesia sepanjang 1.001 meter terbentang diiringi puluhan ribu siswa dan mahasiswa. Ini jadi puncak acara sekaligus momen mengekspresikan semangat nasionalisme atau cinta Tanah Air.
Advertisement
“Terbentangnya bendera merah putih sepanjang 1.001 meter adalah ekspresi cinta Indonesia yang tak pernah padam, terus berkobar untuk Ibu Pertiwi dalam kebanggaan atas keragaman,” kata Ian Wibowo.
Selain Ian Wibowo dan Erry Wibowo, Kirab Merah Putih dihadiri Founder Indonesia Book of Record lainnya, yakni Casko Wibowo. Ketua Panitia Kirab Merah Putih Bali, Gusti Kade Sutawa bersyukur acara berjalan lancar.
7 Bendera
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Selasa (21/11/2023), Gusti Kade Sutawa menjelaskan, sebuah bendera merah putih sepanjang 1.001 meter X 1 meter yang terbentang menjadi kebanggaan tersendiri.
“Selain itu, ada 7 bendera dengan ukuran 101 meter X 3 meter, 5.000 panji-panji dan Garuda Pancasila berukuran 5 meter X 5 meter yang didukung 10 ribu peserta kirab,” kata Gusti Kade Sutawa.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Meriahnya Kirab Merah Putih
Dalam kesempatan itu, ia berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung Kirab Merah Putih di Bali termasuk Barbie Kumalasari yang menjabat Sekjen Indonesia Book Of Record.
“Saya senang banyak pihak mengapresasi kerja keras panitia sehingga Kirab Merah Putih berlangsung meriah. Warga Bali menyambut hangat seraya memupuk semangat cinta Indonesia,” ujarnya.
Dari Sabang Sampai Merauke
Gusti Kade Sutawa menjelaskan, pelaksanaan Kirab Merah Putih di Denpasar ini perhelatan yang ke-18, setelah kali pertama dilepas Presiden Jokowi pada 28 Agustus 2022 di Istana Negara Jakarta.
“Semoga Kirab Merah Putih menghangatkan juga kota lainnya dari Sabang sampai Merauke. Ini jadi pengingat bagi masyarakat lintas generasi untuk bangga menjadi Indonesia yang beragam,” tutup Gusti Kade Sutawa.
Advertisement