Liputan6.com, Batu - Kawasan hutan di puncak Gunung Panderman di Kota Batu mengalami kebakaran. Peristiwa itu diduga disebabkan petir yang menyambar pohon. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Data Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, kebakaran Gunung Panderman diketahui saat terlihat api di petak 227 RPH Oro-Oro Ombo pada pukul 15.30, Selasa, 21 November 2023.
Advertisement
Data sementara, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Petugas juga memastikan tidak ada satu pendaki pun yang berada di kawasan gunung ini ketika kebakaran ini terjadi.
"Ada sambaran petir mengenai pohon di lereng lalu merembet hingga ke puncak gunung," kata Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu.
Dari informasi awal yang didapat, sore itu wilayah Kota Batu tidak ada hujan. Warga sekitar lereng gunung mendengar suara petir cukup keras. Tak lama kemudian terlihat api berkobar di puncak gunung.
Api tak juga padam meski hujan mulai mengguyur ketika petang menjelang. Tim gabungan diterjunkan untuk memadamkan api. Jenis vegetasi yang terbakar adalah pohon cemara dan alang-alang.
Tim gabungan berusaha memadamkan api secara manual seperti membuat sekat bakar. Sampai pukul 20.30, tim gabungan belum berhasil memadamkan kebakaran Gunung Panderman.
"Luasan hutan yang terbakar masih dalam pendataan Perhutani KPH Malang," ujar Agung Sedayu.
Tak Ada Pendaki di Panderman
Pusdalops BPBD Kota Batu memastikan tak ada pendaki ketika kebakaran ini terjadi. Informasi itu setelah berkomunikasi dengan petugas pos perizinan pendakian Gunung Panderman.
"Kami konfirmasi Selasa sore tadi di pos pendakian, tidak ada pendaki," kata operator Pusdalops BPBD Kota Batu.
Petugas juga menyarankan kepada calon pendaki untuk membatalkan rencana mendaki gunung setinggi 2.045 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini. Sebab api telah merembet sampai ke puncak gunung.
Berdasarkan catatan Liputan6, Gunung Panderman pernah mengalami kebakaran hebat pada 2019 silam. Saat itu, lebih dari 60 hektar hutan dan lahan hangus terbakar. Sejumlah pendaki ketika itu harus dievakuasi turun gunung.
Advertisement