Okupansi Hotel di Surabaya Rendah Saat Piala Dunia U-17, PHRI Kambing Hitamkan Shuttle Bus

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Surabaya Puguh Sugeng Sutrisno menyebut, shuttle bus yang disediakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pada pagelaran Piala Dunia U-17 menyebabkan rendahnya okupansi hotel di Kota Pahlawan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 22 Nov 2023, 16:05 WIB
Beberapa armada shuttle bus penonton terparkir di titik lokasi Balai Kota Surabaya untuk mengantar para penonton secara gratis menuju Stadion Gelora Bung Tomo untuk menyaksikan pembukaan Piala Dunia U-17 2023 sekaligus laga Timnas Indonesia U-17 menghadapi Ekuador, Jumat (10/11/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Liputan6.com, Surabaya - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Surabaya Puguh Sugeng Sutrisno menyebut, shuttle bus yang disediakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pada pagelaran Piala Dunia U-17 menyebabkan rendahnya okupansi hotel di Kota Pahlawan.

"Ternyata adanya kemudahan shuttle bus membuat tamu atau suporter dari luar kota tidak harus menginap di hotel melainkan mereka bisa langsung balik ke rumah," ujarnya, Selasa (21/11/2023).

Dampak Piala Dunia U-17 Indonesia ternyata tidak dirasakan secara signifikan hotel-hotel di Kota Surabaya. Padahal, Kota Pahlawan menjadi tempat pembukaan sekaligus kandang dari Timnas Indonesia U-17.

"Surabaya belum sesuai ekspektasi kami. Jauh dari harapan," ucap Puguh.

Puguh mengungkapkan, selama Piala Dunia U-17, rata-rata okupansi hotel di Surabaya hanya naik sekitar 5 sampai 10 persen. Padahal, diharapkan kenaikannya bisa sampai 95 hingga 100 persen.

"Hanya 5 sampai 10 persen itu hanya sekitar 15 hingga 20 kamar. Setiap kali ada pertandingan Piala Dunia U-17. Itu pun hanya hotel tertentu yang dekat dengan venue lapangan dan shuttle bus," ucapnya.

Terlepas dari itu, Puguh membeberkan kalau akhir tahun memang pergerakan okupansi hotel terus naik. Karena ada acara-acara yang digelar di hotel. Baik itu acara pemerintahan maupun partai politik.

"Dan perlu diingat, Surabaya layak jadi tuan rumah dan penyelenggara. Pak Eri (Wali Kota Surabaya) support dengan event yang ada," ujarnya.

"Harapan kami itu multieffectnya. Bukan hanya hotel tapi perekonomian juga. Harapan kami Surabaya jadi tuan rumah event besar di lain hari," tandas Puguh.


Kandang Timnas

Pemain Timnas Indonesia U-17, Amar Brikic memberikan penhormatan kepada penonton setelah laga kedua Grup A Piala Dunia U-17 2023 melawan Timnas Panama U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Senin (13/11/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Diketahui, pagelaran Piala Dunia U-17 grup A dimulai pada 10 sampai 16 November 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya.

Pada grup A ini diisi oleh tuan rumah Indonesia U-17, timnas Maroko, Ekuador dan Panama. Sayangnya skuad Garuda Asia dan Panama tidak lolos dari babak penyisihan ini.

Laga terakhir atau babak 16 besar yang digelar di Stadion GBT Surabaya pada Selasa 21 November kemarin malam yaitu timnas Mali melawan Meksiko dengan skor akhir 5-0 yang dimenangkan oleh Mali.

Infografis Negara Paling Sering Juara Piala Dunia U-17 (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya