Bursa Saham Asia Lesu Usai Rilis Risalah Rapat The Fed

Di bursa saham Asia Pasifik, indeks Kospi dan indeks Hang Seng berjangka melemah pada Rabu, 22 November 2023 usai rilis risalah the Fed.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Nov 2023, 08:37 WIB
Bursa saham Asia Pasifik merosot pada perdagangan Rabu (22/11/2023) setelah risalah pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed). (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik merosot pada perdagangan Rabu (22/11/2023) setelah risalah pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) pada 31 Oktober 2023 mengungkapkan pejabat menyatakan kebijakan moneter bersifat restriktif dan memiliki sedikit keinginan untuk penurunan suku bunga.

"Dalam pembahasan prospek kebijakan, partisipan terus menilai sangatlah penting untuk mempertahankan sikap kebijakan moneter yang cukup ketat untuk mengembalikan inflasi ke sasaran komite sebesar 2 persen dari waktu ke waktu,” demikian isi risalah tersebut, seperti dikutip dari laman CNBC, Rabu (22/11/2023).

Adapun suku bunga bank sentral AS atau the Fed saat ini berada di kisaran 5,25 persen-5,5 persen.

Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,05 persen. Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 0,12 persen, sedangkan indeks Topix bertambah 0,20 persen. Indeks Kospi Korea Selatan terpangkas 0,56 persen. Indeks Kosdaq melemah 0,11 persen.

Indeks Hang Seng berjangka di posisi 17.702, ini lebih lemah dari penutupan perdagangan sebelumnya di posisi 17.733,89. Di Amerika Serikat (AS), tiga indeks acuan di wall street melemah seiring rilis risalah rapat the Fed. Indeks Dow Jones melemah 0,18 persen. Indeks S&P 500 susut 0,2 persen. Indeks Nasdaq terpangkas 0,59 persen.

Bursa Saham Asia pada 21 November 2023

Sebelumnya diberitakan, bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada perdagangan Selasa, 21 November yang dipimpin saham properti China.

Dikutip dari CNBC, saham properti China melambung usai Bloomberg melaporkan kalau regulator China membuat daftar 50 pengembang yang memenuhi syarat untuk berbagai pembiayaan termasuk China Vanke dan Longfor Group Holdings.

Saham chip di Asia juga menguat seiring saham Microsoft bertambah 2 persen dan capai level tertinggi baru dalam 52 minggu. Hal ini setelah CEO Satya Nadella mengatakan, mantan CEO OpenAi Sam Altman akan bergabung dengan raksasa teknologi itu untuk memimpin tim peneliti AI baru.

 


Saham Nvidia Menguat

Bursa saham Amerika Serikat atau wall street melemah pada perdagangan Rabu, 3 Mei 2023 setelah the Federal Reserve dongkrak suku bunga. (Foto: Markus Spiske/Unsplash)

Saham produsen chip Nvidia juga menguat 2,3 persen, dan ditutup ke level tertinggi sepanjang masa jelang laporan laba. Indeks saham utama Taiwan yang menampung beberapa produsen dan pemasok chip terbesar di Asia naik 1,2 persen ke posisi 17.416,70.

Indeks Hang Seng turun 0,3 persen ke posisi 17.724,78. Sedangkan indeks saham Hang Seng teknologi merosot 0,87 persen. Indeks saham acuan China bertambah 0,13 persen ke posisi 3.581,07.

Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,28 persen ke posisi 7.078,2. Indeks Nikkei Jepang susut 0,10 persen ke posisi 33.354,14. Indeks Topix merosot 0,20 persen ke posisi 2.367,79. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,77 persen ke posisi 2.510,42. Indeks Kosdaq bertambah 0,48 persen ke posisi 817,01.


Penutupan Wall Street pada 21 November 2023

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street merosot pada perdagangan saham Selasa, 21 November 2023. Hal ini seiring pelaku pasar menilai risalah pertemuan terbaru bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed)  yang menunjukkan pejabat the Fed tidak memberikan indikasi penurunan suku bunga.

Dikutip dari CNBC, Rabu (22/11/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones merosot 62,75 poin atau 0,18 persen ke posisi 35.088,28. Indeks S&P susut 0,20 persen ke posisi 4.538,19. Indeks Nasdaq tergelincir 0,59 persen ke posisi 14.199,98. Indeks saham acuan menghentikan rangkaian kenaikan dalam lima hari berturut-turut.

Sementara itu, the Fed mengindikasikan kebijakannya harus tetap “membatasi” di tengah kekhawatiran inflasi akan menjadi semakin tinggi.

Pembuat kebijakan mempertahankan suku bunga acuan pada 5,25 persen-5,5 persen pada akhir pertemuan 31 Oktober-1 November 2023.

“Dalam pembahasan prospek kebijakan, peserta terus menilai kebijakan moneter harus dijaga cukup ketat agar inflasi dapat kembali ke sasaran Komite sebesar 2 persen dari waktu ke waktu,” demikian isi risalah tersebut.

Indikasi penetapan harga fed funds futures menunjukkan hampir ada kesepakatan the Federal Open Market Committee akan tetap stabil pada pertemuan Desember dan perkirakan pemangkasan suku bunga mulai Mei 2023.

“Mungkin saja kita berada di tengah-tengah pergantian rezim yang jarang terjadi tetapi sangat signifikan. Dan mungkin saja kita tidak akan kembali ke tingkat suku bunga nol,” ujar Senior Portfolio Manager Exencial Wealth Advisors, Jon Burkett-St Laurent.


Gerak Saham di Wall Street

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Ia menambahkan, hal ini tidak berarti suku bunga akan naik menjadi 20 persen. Akan tetapi, hal ini mungkin berarti suku bunga akan naik dan turun dalam kisaran lebih tinggi dibandingkan dekade lalu.

Suku bunga tinggi untuk jangka waktu lebih lama, data perumahan menunjukkan bulan lalu merupakan masa yang sulit bagi calon pembeli rumah. Penjualan rumah yang ada pada Oktober mencapai 3,79 juta unit, dibandingkan perkiraan 3,9 juta, menurut National Association of Realtors. Ini menandai laju penjualan paling lambat sejak Agustus 2010, dan turun 14,6 persen dari tahun sebelumnya.

Saham Lowe’s turun 3,1 persen setelah mengurangi prospek penjualan setahun penuh. Saham American Eagle anjlok hampir 16 persen setelah panduan pendapatan operasional yang lebih lemah dari perkiraan untuk setahun penuh.

Sementara itu, raksasa e-commerce Amazon turun 1,5 persen. Hal ini setelah CNBC melaporkan, mantan CEO Jeff Bezos mungkin menjual lebih banyak saham. Miliarder Jeff Bezos melepas 1,67 juta saham pekan lalu.

Selain itu, pelaku pasar juga beralih ke laba Nvidia. Saham Nvidia sentuh level tertinggi dalam sepanjang masa pada Senin, 20 November 2023. Akan tetapi, saham Nvidia turun 0,9 persen pada Selasa, 21 November 2023.

 


Sentimen the Fed

Pedagang bekerja di New York Stock Exchange saat Ketua Federal Reserve Jerome Powell berbicara setelah mengumumkan kenaikan suku bunga di New York, Amerika Serikat, 2 November 2022. (AP Photo/Seth Wenig)

Sementara itu, Managing Partner Harris Financial Group, Jamie Cox menuturkan, risalah pertemuan the Fed terbaru menunjukkan bank sentral telah mendapatkan kembali rasa hormat dari pasar yang hilang sebelumnya seiring upaya melawan inflasi.

“Yang paling penting, the Fed telah mendapatkan kembali rasa hormat pasar, yang sempat hilang secara spektakuler karena salah membaca inflasi pada 2021,” ujar Cox.

“The Fed memiliki hak sesuai keinginannya untuk menjaga kondisi keuangan tetap ketat tanpa harus menaikkan suku bunga lebih lanjut. Panduan ke depan, risalah the Fed, dan semua bentuk strategi komunikasi The Federal Reserve lainnya kini memiliki kredibilitas untuk kelola ekspektasi pasar lagi,” tutur dia.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya