3 WNI Masih Hilang Kontak Sejak RS Indonesia Diserang Israel, Menlu Retno: Kami Akan Terus Berikhtiar Maksimal

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan sejak Rumah Sakit Indonesia di Gaza diserang oleh militer Israel pada Senin 20 November 2023, pemerintah Indonesia sulit menghubungi tiga WNI yang bekerja sebagai relawan di rumah sakit itu.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 22 Nov 2023, 11:09 WIB
Pakai Outfit dan Turban Putih, Menlu Retno Marsudi Baca Puisi Buatannya di Aksi Bela Palestina.  foto: Youtube OFFICIAL TVMUI

 

 

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan sejak Rumah Sakit Indonesia di Gaza diserang oleh militer Israel pada Senin 20 November 2023, pemerintah Indonesia sulit menghubungi tiga WNI yang bekerja sebagai relawan di rumah sakit itu.

“Sampai saat ini, kontak langsung dengan tiga WNI yang bekerja sebagai relawan RS Indonesia di Gaza masih belum dapat dilakukan,” kata Retno, di sela-sela kegiatannya di London, Inggris, untuk menjalankan mandat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) sebagai utusan perdamaian untuk Palestina, Rabu (22/11/2023). dikutip dari Antara.

Ketika terus berupaya menjalin kontak dengan Jalur Gaza, khususnya RS Indonesia, Retno mengungkapkan bahwa informasi yang diperoleh berbagai lembaga PBB dan pihak-pihak yang berada di Gaza juga masih sangat terbatas.

"Tetapi kami akan terus berikhtiar secara maksimal," janji Retno.

Keberadaan dan keselamatan Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan, dan Farid Zanzabil Al Ayubi menjadi sorotan setelah beredar kabar RS Indonesia di Gaza diserang Israel hingga menewaskan sedikitnya 12 korban.

Ketiga relawan menolak dievakuasi karena ingin melanjutkan kerja kemanusiaan di Gaza.

Pada Senin, organisasi kemanusiaan MER-C yang menaungi ketiga relawan tersebut menyatakan mereka dalam keadaan sehat, meskipun belum bisa berkomunikasi langsung dengan mereka.

"Namun, menurut informan-informan kami yang ada di sana, menurut jaringan kami, bahwa tiga relawan MER-C insyaallah dalam keadaan sehat dan ada beberapa foto yang dikirim kepada kami ... dan mereka sekarang berada di Rumah Sakit Indonesia," kata Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad.

 


700 Orang Luka-Luka

Lebih dari lima minggu perang antara Israel dan Hamas, beberapa jalan lebih mirip kuburan. (AP Photo/Hatem Moussa, File)

Sarbini menyebut saat ini terdapat sedikitnya 700 orang luka-luka yang sedang dirawat dan sekitar 5.000 orang yang mengungsi di dalam RS Indonesia.

Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan Israel di RS tersebut karena merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional.

Indonesia juga mendesak semua negara, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel, agar menggunakan pengaruh dan kemampuannya guna  mendesak Israel agar menghentikan kekejamannya.

Sebelumnya pekan lalu, Israel juga menyerang RS Al-Shifa dan menuding Hamas memiliki pusat komando bawah tanah yang tersembunyi di bawah fasilitas medis tersebut.

Tudingan itu dibantah oleh kelompok perlawanan Palestina tersebut.

Lebih dari 13.000 korban di Gaza meninggal dunia akibat pengeboman Israel sejak 7 Oktober 2023. Sementara itu, jumlah korban tewas di pihak Israel mencapai 1.200 jiwa.


Ada 2.600 Pasien di RS Indonesia

Bola api meletus saat Israel membombardir Kota Gaza, Palestina, Senin (9/10/2023). Israel memberlakukan pengepungan total di Jalur Gaza dan memutus pasokan air karena terus mengebom sasaran-sasaran di daerah kantong Palestina yang padat penduduknya sebagai tanggapan atas serangan mendadak Hamas yang disamakan dengan serangan 9/11. (MOHAMMED ABED/AFP)

Sebanyak 2.600 pasien, warga sipil yang mengungsi, dan staf medis, masih berada di dalam Rumah Sakit Indonesia yang dikepung Israel di Jalur Gaza utara.

Juru bicara Kementerian Kesehatan yang berbasis di Gaza Ahsraf al-Qudra di kota itu, Selasa, mengatakan "400 orang yang terluka dan pendamping mereka masih berada di dalam rumah sakit (Indonesia), selain 200 personel medis dan sekitar 2.000 pengungsi."

Al Qudra juga mengatakan ada 259 orang yang terluka, sejumlah warga sipil dan staf medis di dalam rumah sakit Al-Shifa.

Juru bicara kementerian kesehatan itu mengatakan belum ada tanggal pasti untuk evakuasi dari Rumah Sakit Al-Shifa yang saat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Israel.

Al Qudra membenarkan bahwa seluruh rumah sakit di Kota Gaza dan wilayah utara Jalur Gaza telah berhenti beroperasi akibat serangan Israel yang terus berlanjut terhadap Gaza.

Dia menambahkan bahwa delegasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengunjungi RS Al-Shifa beberapa hari lalu untuk berkoordinasi mengevakuasi mereka yang masih berada di dalam rumah sakit itu.

Infografis Tragedi Kemanusiaan 3.000 Lebih Anak Meninggal di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya