Topeng emas Raja Amenemope yang menjadi bagian dari pameran bertajuk "Ramses & the Gold of the Pharaohs" di Museum Australia, Sydney, Australia, Selasa (21/112023). Pameran tersebut menampilkan koleksi artefak termasuk sarkofagus, mumi hewan, perhiasan, topeng kerajaan, jimat, dan harta karun emas yang memamerkan karya pengrajin Mesir. (AP Photo/Mark Baker)
Seperti dikutip dari Smithsonian Magazine pada Rabu (22/11/2023), pameran “Ramses & the Gold of the Pharaohs” menjadi perhentian keempat dalam tur internasionalnya. (AP Photo/Mark Baker)
Pertunjukan imersif ini, yang ditayangkan perdana di Houston pada tahun 2021, menawarkan gambaran luas tentang pemerintahan Ramses II, salah satu firaun paling berkuasa di Mesir. (AP Photo/Mark Baker)
“Ramses the Great adalah sebuah fenomena—seorang ayah tercinta, pejuang tak tertandingi, dan pembangun produktif yang warisan politik dan budayanya,” kata Direktur dan CEO Museum Australia Kim McKay. (AP Photo/Mark Baker)
Dari 181 objek pameran, bintangnya adalah sarkofagus Ramses. Ditemukan pada tahun 1881, lukisan tersebut belum pernah diperlihatkan kepada publik di luar Mesir sampai tahun ini, tulis Kelly Burke dari Guardian. (AP Photo/Mark Baker)
Artefak lain yang menunjukkan inovasi artistik pada masa pemerintahan Firaun termasuk topeng emas, sarkofagus berukir, perhiasan, dan bahkan mumi anak singa. (AP Photo/Mark Baker)
Pameran yang berlangsung hingga 19 Mei 2024 ini juga menghadirkan unsur multimedia dan imersif. Salah satu fitur teknologi tersebut adalah rekreasi tahun 1275 SM. (AP Photo/Mark Baker)
Pertempuran Kadesh, pencapaian militer terbesar Ramses, yang menggunakan tampilan berlapis dan CGI, atau citra yang dihasilkan komputer. Pada tahun 2022, Emma Schkloven dari majalah Smithsonian menyebut rekreasi tersebut sebagai “prestasi teknologi.” (AP Photo/Mark Baker)
