Liputan6.com, Jakarta - Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) per 21 November 2023 menunjukkan bahwa total kasus cacar monyet atau Mpox menjadi 55. Jumlah ini tersebar di lima provinsi dengan rincian sebagai berikut:
- Kepulauan Riau: satu kasus konfirmasi
- Provinsi Banten: enam kasus konfirmasi
- Jawa Barat: enam kasus konfirmasi
- DKI Jakarta: 41 kasus konfirmasi
- Jawa Timur: satu kasus konfirmasi.
Dalam data yang disampaikan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu, Indonesia melaporkan kasus Mpox pertama kali pada 20 Agustus 2022 sebanyak satu kasus. Dan, sejak 13 Oktober 2023, Indonesia kembali melaporkan kasus Mpox.
Advertisement
Per 21 November 2023, kasus probable Mpox nihil atau nol kasus. Sementara, kasus suspek ada 11 dan discarded atau dipastikan tidak mengalami Mpox sebanyak 185 orang.
Sementara, kasus sembuh ada 31 orang dan kabar baiknya tidak ada kasus kematian akibat Mpox hingga saat ini.
Kasus Mpox per 20 November 2023
Di hari sebelumnya, 20 November 2023, Kemenkes RI melaporkan ada 51 kasus terkonfirmasi Mpox. Dengan begitu, penambahan kasus Mpox di Indonesia dari 20 hingga 21 November sebanyak empat kasus.
"Total laporan harian Mpox sampai dengan 20 November 2023 mencapai 51 kasus konfirmasi dan 30 pasien di antaranya sudah sembuh," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi di Jakarta pada Selasa, 21 November 2023, dilansir Antara.
Vaksinasi Mpox Baru Tersedia di DKI Jakarta
Nadia juga menyampaikan bahwa vaksinasi Mpox hingga saat ini baru tersedia di DKI Jakarta. Hal tersebut karena ketersediaan jumlah vaksin yang terbatas.
Diketahui, Kemenkes menyediakan 4.500 dosis vaksin Mpox serta 1.008 botol antivirus tecovirimat sebagai upaya pengobatan pasien.
Sebagai salah satu solusi pencegahan infeksi Mpox, Nadia pun mengimbau masyarakat agar tidak melakukan hubungan seksual berisiko.
Hubungan seksual berisiko yang dimaksud yakni berganti-ganti pasangan, memiliki banyak pasangan, serta hubungan seks sesama jenis.
Data Kemenkes mencatat, kasus konfirmasi cacar monyet umumnya dialami kelompok masyarakat berorientasi seksual sesama jenis dari kaum laki-kali dengan kondisi penyerta HIV dan sifilis.
Kenali Gejala Cacar Monyet
Dalam keterangan lain, Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama menjelaskan soal gejala cacar monyet.
Menurutnya, gejala cacar monyet adalah kelainan di kulit dan mukosa yang dapat terjadi dua hingga empat minggu.
Diikuti dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, badan lemah dan pembesaran kelenjar getah bening.
Sementara, penularan terjadi akibat kontak langsung, baik dari orang yang sakit maupun dari bahan yang terkontaminasi, bisa juga dari binatang karena ini adalah penyakit zoonosis.
"Akan baik kalau pada ketujuh kasus di Jakarta disampaikan juga pola penularannya sehingga mereka bisa terkena penyakit ini. Dan bagaimana penyelidikan epidemiologi (PE) selanjutnya," kata Tjandra dalam keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, Senin 23 Oktober 2023.
Advertisement
Vaksinasi dapat Cegah Mpox
Jika sudah tertular dan ada gejala, maka diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan PCR pada kelainan di kulit pasien. Pasien biasanya ditangani secara suportif, walaupun di beberapa negara memang ada yang menggunakan obat tertentu.
"Dan, baik kalau kita diinformasikan jenis obat apa yang diberikan pada pasien di Jakarta sekarang ini," ujarnya.
Sedangkan untuk mencegahnya, maka perlu dilakukan vaksinasi.
"Vaksinasi dapat membantu mencegah terjadinya penularan, khususnya pada mereka yang termasuk kelompok risiko tinggi," ujar Tjandra.