Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal menyebut akan ada 16 trainset yang dioperasikan mulai 1 Desember 2023. Dia meyakini, waktu tunggu kereta atau headway LRT Jabodebek akan semakin kecil.
Risal menyebut, seiring perbaikan yang dilakukan pada rangkaian kereta LRT Jabodebek, per 21 November 2023 sudah ada 12 trainset yang beroperasi.
Advertisement
"Mulai selasa kemarin kita sediakan 12 trainset, mulai tanggal 1 (Desember 2023) 16 trainset. Artinya apa? Upaya kita melakukan perbaikan dengan melakukan grinding dan pelumasan memang sesuai dengan, sudah ke arah yang benar," ujarnya saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (22/11/2023).
Risal mengatakan, dengan target mengoperasikan 16 trainset itu, artinya seluruh perbaikan dari rangkaia kereta dipastikan rampung. Ditambah lagi, akan ada cadangan sekitar 3 trainset.
"Sudah selesai dong, artinya, dengan cadangan 3, berarti ada 19, kan kita perbaikan terus prosesnya, nanti KAI juga bawa roda baru juga akan semakin (membaik)," kata dia.
Semakin banyaknya rangkaian kereta yang beroperasi, Risal meyakini akan memangkas headway di stasiun. Diketahui, dengan 8 rangkaian kereta sebelumnya, headway berkisar antara 30 menit hingga 1 jam.
Dia membidik, waktu tunggu kereta bisa berkisar 7,5 menit hingga 15 menit. Ini bergantung pada jam operasional, baik itu saat periode puncak atau pun diluar puncak penggunaan LRT Jabodebek.
"Balik lagi jadi 15 (menit) ke 7 (menit) lagi," tegasnya.
Operasikan 12 Trainset
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) bersama operator dan stakeholder lainya memastikan kesiapan pengoperasian 12 trainset LRT Jabodebek mulai 21 November 2023. Hal ini setelah ada tambahan empat trainset yang telah selesai menjalani pembubutan roda.
“Berkurangnya headway semoga dapat memenuhi harapan masyarakat yang memilih LRT Jabodebek sebagai transportasi publik dengan alasan waktunya lebih efisien," kata Risal.
Adapun terkait dengan kondisi aus yang ditemukan pada roda LRT Jabodebek telah dilakukan penanganan dengan cara pembubutan roda dan memperhalus profil permukaan serta memberi cairan lubricant pada rel LRT Jabodebek.
“Alhamdulillah pasca dilakukan grinding dan pelumasan ini, sudah tidak ditemukan aus pada roda sehingga 12 trainset (TS) yang beroperasi saat ini dalam kondisi aman," urai Risal.
Advertisement
Kejar Target Pembubutan Roda
Lebih lanjut Risal menjelaskan bahwa proses pembubutan roda dan pelumasan terus dikebut dan diharapkan dapat segera tuntas, sehingga dapat meningkatkan pelayanan yang maksimal kepada seluruh pengguna LRT Jabodebek. DJKA akan terus berupaya untuk dapat mengakomodasi kebutuhan penumpang LRT Jabodebek.
“Dengan beroperasinya 12 trainset yang akan dimulai hari ini, maka total frekuensi perjalanan per hari pada masing – masing lintas yaitu Bekasi dan Cibubur menjadi 80 KA dengan total keseluruhan frekuensi perjalanan menjadi 160 KA per hari.” ungkap Risal.
Selanjutnya, Risal berharap LRT Jabodebek akan segera dapat beroperasi dengan normal, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat yang besar dari pembangunan yang bertujuan untuk shifting atau pemindahan masyarakat pengguna kendaraan pribadi kepada transportasi massal yang saat ini juga sudah terintegrasi dengan berbagai moda transportasi di Jabodetabek.
Headway LRT Jabodebek
Penambahan trainset ini sangat berdampak pada waktu tunggu kereta satu dengan kereta berikutnya (headway) pada peak maupun off-peak hour sebagaimana berikut:
Headway Peak Hour (05.00 – 10.00 dan 15.00 – 21.00):
- Stasiun Jatimulya/Harjamukti menuju Cawang: 30 menit menjadi 18,5 menit
- Stasiun Cawang menuju Dukuh Atas: 15 menit menjadi 9,3 menit
Headway Off-Peak Hour (10.00 – 15.00):
Baca Juga
- Stasiun Jatimulya/Harjamukti menuju Cawang: 60 menit menjadi 37 menit
- Stasiun Cawang menuju Dukuh Atas: 30 menit menjadi 18,5 menit
Advertisement