Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia memastikan bahwa seluruh paket bantuan sudah berhasil masuk ke Palestina dan diterima dengan baik oleh warga Gaza. Hal tersebut, berkat kerjasama dan komunikasi yang baik dengan seluruh pihak yang ada di sana.
"Yang pertama sudah masuk semua, dan ini tahap kedua kita sudah komunikasi baik dengan pihak Unrua, nanti juga bekerja sama dengan Palestina," kata Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan, Sumarjaya di Tangerang, Rabu (22/11/2023).
Advertisement
Untuk saat ini, bantuan alat-alat kesehatan yang sudah diterima mencakup emergency kid untuk kebutuhan bedah minor. Juga ada paket makanan tambahan untuk ibu hamil dan juga anak berusia lima tahun ke bawah atau balita.
Untuk bantuan tahap kedua, paket obat-obatan dan alat medis senilai USD 2 juta telah dikirim. Indonesia juga telah berkomunikasi dengan Palestina terkait apa saja yang dibutuhkan.
"Jadi yang kita berangkatkan ini adalah berupa obat-obatan dan juga hospital sunrise. Item barang ini sudah dikoordinasikan dengan organisasi agency penyalur dari PBB untuk Palestina, dan barang-barang ini tidak bentuk elektrik karena disana listrik sudah tidak ada," kata Sumarjaya.
Adapun untuk jenis obat-obatan dan alat kesehatan yang dikirim di antaranya hospital sunrise, jarum suntik, jarum jahit, plester, antibiotik dan lain sebagainya.
"Jadi, ada sekitar 18 item obat, ditambah sekitar 10 item hospital sunrise. Ini tidak ada bantuan makanan, ini khusus obat-obatan dan peralatan medis yang bisa di lakukan di lapangan," katanya.
Indonesia Akan Terus Kirim Bantuan ke Palestina
Ke depannya, Pemerintah Indonesia bakal terus mengirimkan bantuan kemanusiaan jika mendapat dukungan kembali dari masyarakat. Bahkan, Indonesia juga akan mengerahkan tim pelayanan medis untuk membantu warga Palestina.
"Kalau nanti ada bantuan dari masyarakat itu kita akan coba komunikasikan kembali, ini juga mungkin nanti memang kalau sudah berhenti perangnya kita bisa memberikan pelayanan ke sana," ujar Sumarjaya.
Seperti diketahui, bantuan kebutuhan medis yang dialokasikan pemerintah ini total senilai Rp31,9 miliar atau setara dengan US 2 juta dolar melalui pendanaan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) atau Indonesian AID, sebagai bantuan tahap kedua dari Indonesia.
Bantuan kemanusiaan yang masuk dalam tahapan kedua ini, telah diterbangkan melalui pesawat carter Lion Air tipe Airbus A330-900 dengan rute direct flight dari Jakarta menuju Bandara El-Arish Mesir.
Advertisement
Indonesia Kirim Bantuan Medis ke Palestina Senilai USD2 Juta
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Indonesia kembali mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Palestina. Untuk kali ini, melalui Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI), Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan berupa obat-obatan dan perlengkapan medis lainnya senilai USD 2 juta.
Bantuan tersebut dikirim melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta pada Rabu (22/11/2023) dini hari.
"Pemberangkatan malam ini merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan bantuan Pemerintah Indonesia yang sebelumnya telah dilepas oleh Presiden RI pada tanggal 20 November 2023 di Lanud Halim Perdanakusuma," ungkap Sekretaris Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Ubaidi Socheh Hamidi di Tangerang.
Menurut dia, Pemerintah Indonesia telah mengalokasikan bantuan senilai total Rp31,9 miliar atau setara dengan US 2 juta dolar AS melalui pendanaan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) atau Indonesian AID sebagai bantuan untuk Palestina tahap kedua dari Indonesia.
Bantuan Akan Mendarat di Mesir
Bantuan berbentuk kebutuhan medis tersebut dinilai sangat diperlukan oleh masyarakat yang menjadi korban konflik di jalur Gaza, Palestina.
Ubaidi juga mengungkapkan, jika bantuan kemanusiaan yang masuk dalam tahapan kedua ini diterbangkan dengan pesawat carter Lion Air tipe Airbus A330-900 dengan rute direct flight dari Jakarta menuju Bandara El-Arish Mesir.
Pesawat itu, dijadwalkan lepas landas pada pukul 04.30 WIB, dan diperkirakan mendarat di Mesir pada hari yang sama pukul 11.00 waktu setempat.
"Bantuan akan diserahkan kepada UNRWA, yakni Badan PBB yang bertanggung jawab menangani pengungsi Palestina, melalui Egyptian Red Crescent (Bulan Sabit Merah Mesir), selanjutnya pihak UNRWA akan mendistribusikan bantuan untuk masyarakat Palestina yang terdampak," katanya.
Advertisement