Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, Wakil Ketua I Parlemen Yunani Ioannis Plakiotakis meminta dukungan pemerintah Indonesia, terkait rencana Yunani menjadi pimpinan Dewan Keamanan (DK) PBB.
Permintaan dukungan itu disampaikan Ioannis dalam pertemuan tertutup bersama Ma’ruf yang digelar di Gedung Parlemen Yunani, Athena, Rabu (22/11/2023).
Advertisement
“Membahas rencana Yunani untuk menjadi pimpinan Dewan Keamanan PBB,” kata Ma’ruf pada awak media di Athena, Yunani, Rabu (22/11/2023).
Menurut Ma’ruf, Yunani menjadi salah satu negara yang mendukung Indonesia saat menjadi anggota Dewan Keamanan PBB.
“Karena dulu waktu kita jadi anggota (DK) Yunani juga mendukung kita,” ujarnya.
Senada dengan Ma’ruf, Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi menyebut Yunani saat ini tengah berusaha keras agar terpilih menjadi pimpinan DK PBB.
“Memang Yunani meminta dukungan terkait dengan kepemimpinan di dewan keamanan PBB pada 2025-2026, kalau tidak keliru. Itu dia berusaha untuk menjadi pemimpin dewan keamanan PBB, minta dukungan Indonesia,” kata Masduki.
Adapun dalam pertemuan tersebut, Ma'ruf turut diampingi Duta Besar Indonesia untuk Yunani Bebeb Nugraha Djundjunan, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Sekretariat Wakil Presiden Suprayoga Hadi, Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Politik dan Hubungan Kelembagaan Robikin Emhas.
Sementara Ioannis, didampingi oleh Chairman of the Permanent Committee on
Cultural and Educational Affairs Christos Kellas, Chairman of the Greece-Indonesia Parliamentary Friendship Group Makarios Lazaridis, dan Diplomatic Advisor to the President Constantinos Economides.
Bicara Investasi di IKN dan Sektor Pariwisata Indonesia
Sebelumnya, Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi mengungkapkan, Ma’ruf akan bertemu Perdana Menteri (PM) Yunani untuk membahas investasi di Ibu Kota Negara hingga investasi di bidang pariwisata Indonesia.
“Bagi Indonesia salah satu kepentingan yang pokok bagaimana kita membangun ibu kota negara. Kita ketahui bersama itu butuh investasi dan Wapres akan mengajak pimpinan pemerintahan Yunani untuk bisa berinvestasi di situ kemungkinannya seperti apa, atau mungkin di tempat-tempat yang lain di Indonesia seperti parawisata dan lain, karena Yunani kita juga kenal sebagai daerah kunjungan wisata,” kata Masduki.
Selain membahas Investasi, Ma’ruf juga memenuhi undangan dari uskup agung gereja ortodoks Yunani.
“Bertepatan Bapak Wakil Presiden diundang oleh beliau Uskup Agung itu berdialog mengenai pengalaman masing-masing negara dalam konteks bagaimana membangun keragaman beragama, Indonesia seperti apa dan Yunani seperti,“ kata dia.
Advertisement
Wapres Lanjut Kunker ke Slovakia
Usai dua hari kunjungan kerja di Yunani, Wapres melanjutkan kunker ke Slovakia. Agenda pertama, Ma'ruf bertemu dengan pimpinan negara di Slovakia.
"Kita berharap ada semacam saling tukar menukar pengalaman bagaimana membangun keragaman, Indonesia sebagaimana kita ketahui ya memberikan hak sepenuhnya kepada umat beragama untuk beribadah sesuai keyakinannya di Slovakia, dengan pengalaman Indonesia yang seperti itu," kata dia.
"Sampai saat ini konon katanya di Slovakia sebagai negara kecil belum ada masjid, nah sehingga mungkin ada semacam pengalaman tukar menukar dalam dialog," sambungnya.
Selain itu, Ma'ruf juga berkunjung ke Islamic Museum Slovakia dan juga bertemu dengan para pengusaha yang berorientasi untuk produk halal di Slovakia.
"Ini juga memang menjadi semacam fokus kinerja dari Wakil Presiden untuk bagaimana meluaskan jejaring halal di mana Indonesia menjadi pusat halal dunia, diharapkan juga jejaringnya di Eropa bisa tumbuh di situ," kata dia.
Ma'ruf Juga Akan Berkunjung ke Malaysia
Terakhir, Ma'ruf Amin akan berkunjung ke Malaysia dan bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia. Ma'ruf akan menghadiri acara global muslim bisnis forum.
"Saya kira ini pertemuan yang sangat penting, terkait dengan bagaimana membangun industri halal ke berbagai negara. Malaysia sama Indonesia dua negara yang menjadi pilar penting dalam membangun global forum bussines forum atau halal hub," pungkasnya.
Advertisement