Total Kasus Mpox di Indonesia per 22 November 2023 Jadi 57 Orang, 33 Sudah Dinyatakan Sembuh

Data Kemenkes RI per Rabu 22 November 2023 menunjukkan kasus konfirmasi cacar monyet atau Mpox menjadi 57.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 23 Nov 2023, 11:00 WIB
Layar televisi menampilkan suhu badan penumpang yang berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (15/5/2019). Hewan-hewan yang umumnya terinfeksi cacar monyet seperti primata, tupai, tikus atau hewan pengerat lainnya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus cacar monyet atau Mpox mengalami penambahan setiap hari. Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) per Rabu 22 November 2023 menunjukkan kasus terkonfirmasi menjadi 57.

Data yang disampaikan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu, menunjukkan bahwa jumlah tersebut tersebar di lima provinsi. Berikut rinciannya:

  • Kepulauan Riau: 1 kasus konfirmasi
  • Provinsi Banten: 6 kasus konfirmasi
  • Jawa Barat: 6 kasus konfirmasi
  • DKI Jakarta: 42 kasus konfirmasi
  • Jawa Timur: 2 kasus konfirmasi Mpox.

Penambahan ini membuat total kasus Mpox di Indonesia menjadi 57. Sementara, kasus probable dinyatakan nihil atau nol kasus. Ada delapan kasus suspek dan 191 discarded. Sebanyak 33 orang dinyatakan sembuh dan tidak ada kasus kematian hingga saat ini.

Data juga memaparkan bahwa Indonesia melaporkan kasus Mpox pertama kali pada 20 Agustus 2022 sebanyak satu kasus. Dan, sejak 13 Oktober 2023, Indonesia kembali melaporkan kasus Mpox.

Kasus Mpox per 21 November 2023

Di hari sebelumnya yakni pada 21 November 2023, kasus cacar monyet atau Mpox totalnya ada 55. Dengan begitu, kasus Mpox mengalami penambahan sebanyak dua kasus terhitung sejak 21 hingga 22 November.

Penambahan kasus Mpox terjadi di dua provinsi yakni Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Timur. Di DKI Jakarta, bertambah satu kasus, dari 41 menjadi 42. Dan Jawa Timur mengalami penambahan satu kasus dari 1 menjadi 2 kasus.


Mpox Picu Lesi di Kulit

Dokter spesialis dermatologi venereologi di Klinik Pramudia Eko Prakoso Wibowo soal lesi akibat Mpox dapat menimbulkan bekas jika lukanya mengalami peradangan, Jakarta (22/11/2023). Foto: Ade Nasihudin/Liputan6.com.

Cacar monyet atau Mpox dikenal sebagai penyakit virus yang kerap memunculkan gejala ruam hingga timbul bintil atau lesi.

Menurut dokter spesialis dermatologi venereologi di Klinik Pramudia, Eko Prakoso Wibowo, lesi akibat Mpox dapat menimbulkan bekas jika lukanya mengalami peradangan.

Bekas Mpox di kulit bisa timbul dalam dua bentuk, bisa hiperpigmentasi (kehitaman) atau bisa pula hipopigmentasi (warnanya lebih cerah dari kulit). Menurut Eko, bekas lesi cacar monyet ini dapat dihilangkan jika kulit dijaga tetap sehat.

"Selama kita menjaga kulit tetap sehat, lembab, itu bisa perlahan-lahan menghilangkan bekas tersebut, tapi kebanyakan kita nggak sabar, karena butuh waktu yang cukup lama (untuk menghilangkannya)," kata Eko dalam temu media di Jakarta pada Rabu, 22 November 2023.


Penanganan Bekas Lesi Akibat Mpox

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, ada kekhawatiran bahwa masalah MPox agak terabaikan di wilayah Asia Tenggara karena kurangnya akses terhadap fasilitas medis yang memadai. (Foto: Istimewa)

Penanganan hiperpigmentasi, lanjut Eko, berbeda dengan penanganan hipopigmentasi.

"Kalau hiperpigmentasi, bisa diberikan krim pemutih pencerah, menggunakan laser, itu juga bisa mengatasi pigmentasi, mempercepat hilangnya bekas tersebut," ujarnya.

"Kalau kejadian hipopigmentasi, lebih cerah warnanya, itu memang agak sulit, sebaiknya langsung dibawa ke dokter kulit," Eko menambahkan.


Cegah Mpox dengan Vaksinasi dan Hindari Hubungan Seks Berisiko

Cegah Mpox dengan Vaksinasi dan Hindari Hubungan Seks Berisiko. Foto: Freepik.

Kabar baiknya, cacar monyet dapat dicegah dengan vaksinasi. Menurut Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, vaksinasi Mpox hingga saat ini baru tersedia di DKI Jakarta.

Hal tersebut karena ketersediaan jumlah vaksin yang terbatas. Diketahui, Kemenkes menyediakan 4.500 dosis vaksin Mpox serta 1.008 botol antivirus tecovirimat sebagai upaya pengobatan pasien.

Sebagai salah satu solusi pencegahan infeksi Mpox, Nadia pun mengimbau masyarakat agar tidak melakukan hubungan seksual berisiko.

Hubungan seksual berisiko yang dimaksud yakni berganti-ganti pasangan, memiliki banyak pasangan, serta hubungan seks sesama jenis.

Data Kemenkes mencatat, kasus konfirmasi cacar monyet umumnya dialami kelompok masyarakat berorientasi seksual sesama jenis dari kaum laki-kali dengan kondisi penyerta HIV dan sifilis.

Infografis Gejala dan Pencegahan Cacar Monyet (Liputan6.com/Triyasni).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya