Liputan6.com, Batu - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu mencatat luas area yang terdampak kebakaran Gunung Panderman sudah mencapai 29 hektar. Tim gabungan terus berusaha memadamkan kobaran api agar tidak semakin meluas.
Rincian wilayah yang terdampak kebakaran Gunung Panderman sampai dengan Kamis pagi tadi yakni di Petak 227 seluas 17 ha di Blok Wajikan. Serta Petak 213 sekitar 12 ha di Blok Bon Klerek. Api melalap vegetasi berupa pohon cemara dan alang-alang.
Advertisement
Kepala pelaksana BPBD Kota Batu, Agung Sedayu, mengatakan pada Kamis pagi ini penanganan kebakaran hutan di gunung dengan ketinggian 2.045 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu terus dilakukan.
“Penanganan pemadaman oleh tim dilanjutkan lagi sejak pagi tadi tetap dengan cara manual,” kata Agung, Kamis (23/11/2023).
Teknik pemadaman secara manual seperti gepyokan atau memukup kobaran api dengan serabut atau ranting pohon yang sudah dibasahi. Serta menggunakan cangkul sampai sekop untuk membuat sekat bakar agar api tak merembet semakin luas.
Agung menambahkan, pagi ini personel tim gabungan diberangkatkan lewat Pacuan Kuda Mega Star, Desa Oro-Oro Ombo dan Pos Pendakian Gunung Panderman di Desa Pesanggrahan. Penanganan difokuskan di tiga titik yakni dua tim di Petak 213 dan satu tim di Tumpak Seruk.
“Operasi penanganan terkendala dengan kondisi medan yang cukup sulit dijangkau dan terjal,” ujar Agung.
Lokasi kebakaran Gunung Penderman di Petak 213 sepenuhnya hutan di pucak gunung sulit dijangkau. Sedangkan di penanganan di Tumpak Seruk mencegah agar kobaran api tak merembet turun mendekat ke permukiman penduduk.
Kebakaran Gunung Panderman
Kebakaran di Gunung Panderman kali pertama diketahui di petak 227 RPH Oro-Oro Ombo pada pukul 15.30, Selasa (21/11/ 2023) lalu. Titik api di kawasan ini sudah berhasil dipadamkan oleh tim gabungan. Dugaan awal, kebakaran dipicu karena ada pohon tersambar petir.
Gunung Panderman jadi habitat bagi sejumlah satwa liar seperti elang jawa, monyet ekor panjang, Babi hutan dan lainnya. Meski sempat ada informasi gerombolan monyet keluar hutan saat awal kebakaran, sejauh ini belum ada laporan temuan bangkai satwa.
“Informasi itu (gerombolan monyet keluar hutan) saya dapat dari Mantri Hutan Perhutani KPH Malang. Tapi tidak ada laporan temuan Bangka satwa,” kata Agung.
Advertisement