Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan operasional Kampung Nelayan Modern di Biak Numfor, Papua, Kamis (23/11/2023). Jokowi meminta agar pengelolaan Kampung Nelayan Modern harus dirawat dengan baik agar hasil yang didapat nelayan tidak gagal.
"Jadi persiapan untuk manajemen yang baik, persiapan agar nelayan bisa memanfaatkan sebaik-baiknya sebuah lokasi yang bagus seperti ini jagnan sampai gagal lagi," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis.
Advertisement
Dia menyampaikan Kampung Nelayan Modern ini memiliki fasilitas yang komplit seperti cold strorage atau penyimpanan hasil nelayan, pabrik es, bengkel nelayan, hingga tempat wisata. Jokowi mengingatkan fasilitas yang ada ini harus dijaga dengan baik.
"Banyak sekali cold storage yang sudah dibangun yang lalu-lalu, tapi berhenti karena enggak bisa bayar listrik. Dibangun bagus, tapi tidak bisa berjalan karena tata kelola yang tidak baik," jelasnya.
Untuk itu, kata dia, perlu manajemen dan persiapan yang baik sehingga hasil tangkap nelayan dapat dimanfaatkan dengan baik. Jokowi juga meminta pemerintah daerah memberikan pendampingan hal-hal teknis dan manajerial untuk para nelayan.
"Dampingi para nelayan baik untuk hal-hal teknis maupun managerial, manajemen itu sangat penting sekali. Jadi kalau sudah ada dermaga, bengkel, docking, pabrik es, cold storage, mobil pendingin itu yang memang diperlukan," tutur Jokowi.
"Tapi yang sangat sulit adalah manajemen dan memeliharanya karena itu pengelolaan harus utuh terintegrasi berkesinambungan, tidak setengah-setengah, tidak hanya selesai di fasilitas saja. Tapi pendampingan tata kelola, pendampingan manajemen itu sangat diperlukan," sambung dia.
Jokowi pun berpesan agar hasil yang sudah didapatkan oleh para nelayan didorong untuk hilirisasi. Dia berharap, hasil yang ada di Kampung Nelayan Modern Biak dapat masuk ke rantai pasok global.
"Kita harapkan di kampung nelayan ini nanti bisa masuk ke rantai pasok nasional masuk rantai pasok global sehingga betul-betul apa yang kita bangun ada manfaatnya," ujar Jokowi.
Jokowi: Sail Teluk Cendrawasih Dorong Minat Investasi di Papua
Jokowi saat ini tengah menghadiri puncak acara Sail Teluk Cendrawasih di Biak Numfor, Papua. Dia meyakini acara yang memperkenalkan potensi bahari, maritim, pariwisata, serta sosial budaya Indonesia ini akan mendorong semakin banyak wisatawan dan investor di Papua.
"Ini akan mendorong jumlah wisatawan, akan mendorong event kreator, akan mendorong minat investor untuk datang dan memajukan tanah Papua," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (23/11/2023).
Dia menuturkan bahwa dua pertiga wilayah Indonesia merupakan perairan. Jokowi menyebut Papua sebagai beranda Indonesia di kawasan Pasifik, memiliki kekayaan alam yang berlimpah.
"Dan Teluk Cendrawasih merupakan kawasan dengan ekosistem laut yang paling kaya di Indonesia. Surganya terumbu karang, surganya biota laut," ujarnya.
Jokowi berharap Sail Teluk Cendrawasih dapat memperkenalkan budaya, tarian, musik, serta produk-produk lokal Papua ke level nasional dan internasional. Dia juga ingin event tersebut diteruskan dan semakin ditingkatkan.
"Saya pesan agar event yang sangat baik ini bisa diteruskan bisa ditingkatkan kreativitasnya inovasinya," tutur Jokowi.
"Dan juga keterlibatan masyarakat, keterlibatan UMKM kita sehingga masyarakat di Papua bisa merasakan manfaatnya dari tindak lanjut setelah event ini berakhir," sambung dia.
Advertisement
Jokowi Resmikan 2 Bandara di Papua Hari Ini, Intip Penampakannya
Presiden Joko Widodo atau Jokowi siap meresmikan dua bandara yang berstatus Proyek Strategis Nasional (PSN) di Papua, yakni Bandara Douw Aturure di Nabire Papua Tengah dan Bandara Siboru di Fakfak, Papua Barat.
"Kita sudah membangun bandara yang cantik dan keren di Papua. Insya Allah sudah siap diresmikan oleh Bapak Presiden Jokowi pada Kamis, 23 November 2023," ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Kamis (23/11/2023).
Menhub menjelaskan, kedua bandara tersebut merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk saling melengkapi.
"Pemerintah daerah telah menyediakan lahannya kepada pemerintah pusat. Kemudian, pemerintah pusat yang melakukan pembangunan baik terminal, runway dan fasilitas lainnya," tuturnya.
Mobilitas Masyarakat
Dengan kehadiran dua bandara ini, diharapkan dapat semakin melancarkan mobilitas masyarakat dari dan ke Papua, baik ke Nabire maupun Fakfak.
"Kami mohon dukungan pemda untuk melakukan upaya-upaya untuk memasarkan bandara ini agar penumpang dan penerbangannya semakin ramai," kata Menhub.
Adapun kedua bandara tersebut dibangun pada tahun bersamaan. Bandara Siboru dibangun pada periode 2020-2023. Sedangkan Bandara Douw Aturure Baru dibangun sejak 2020-2022.