Wanita di India Catat Rekor Dunia Lantaran Punya 38 Gigi, Terbanyak untuk Kategori Perempuan

Kalpana Balan memiliki empat gigi tambahan di rahang bawah dan dua gigi tambahan di rahang atas.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 23 Nov 2023, 20:10 WIB
Ilustrasi Gigi/https://unsplash.com/Marek Studzinski

Liputan6.com, New Delhi - Seorang wanita berusia 26 tahun di India mendapat rekor dunia dari Guinness World Record karena memiliki jumlah gigi yang tak biasa yakni 38 gigi.

Dilansir laman UPI, Kamis (23/11/2023), Kalpana Balan memiliki enam gigi lebih banyak di mulutnya dibandingkan rata-rata orang dewasa.

Guinness World Record juga menyebut Balan sebagai wanita dengan rekor gigi terbanyak di dunia.

Balan memiliki empat gigi tambahan di rahang bawah dan dua gigi tambahan di rahang atas.

Gigi tambahannya, yang dikenal sebagai gigi supernumerary, mulai tumbuh ketika dia masih remaja. Ketika ia ingin mencabutnya, dokter gigi mengatakan bahwa dia harus menunggu sampai gigi tersebut selesai tumbuh.

Akhirnya, Balan mengatakan dia memutuskan untuk tidak mencabut giginya, karena tidak menimbulkan rasa sakit.

Ia juga mengatakan bahwa dokter giginya memperkirakan bahwa Balan bisa mendapat rekor baru di masa depan lantaran ia masih memiliki dua gigi yang belum tumbuh.


Obat yang Bisa Tumbuhkan Gigi pada Orang Dewasa

Ilustrasi Gigi Berlubang/https://unsplash.com/Mufid Majnun

Dikutip kanal Hot Liputan6.com, seorang ilmuwan Universitas Kyoto dan Universitas Fukui menemukan, bahwa antibodi monoklonal dapat memainkan peran penting, dalam mendorong pertumbuhan kembali gigi pada orang dewasa.

Dalam penelitian ini, para ilmuwan memfokuskan perhatian pada gen tertentu, yang disebut uterus sensitization-associated gene-1 (USAG-1), yang memungkinkan ada potensi untuk mendorong pertumbuhan gigi, tanpa perlu menggunakan implan atau solusi buatan lainnya.

Bahkan mereka berharap, jika semuanya berjalan lancar maka obat ini dapat disetujui pada tahun 2030. 

 


Terobosan dalam Pertumbuhan Gigi

Ilustrasi gigi (sumber: Pixabay)

Meskipun rata-rata mulut orang dewasa memiliki 32 gigi, sekitar satu persen populasi memiliki variasi gigi akibat kondisi genetik. Para peneliti telah meneliti faktor genetik di balik kelebihan gigi, serta mencari wawasan tentang potensi regenerasi gigi pada orang dewasa.

Penelitian ini mencatat terobosan, dengan menunjukkan bahwa antibodi monoklonal dapat mendukung pertumbuhan kembali gigi, membuka jalan baru untuk mengatasi masalah gigi tanpa perlu implan atau solusi buatan. 

Para peneliti mengidentifikasi antibodi yang menarget gen tertentu, dikenal sebagai uterus sensitization-associated gene-1 (USAG-1), yang dapat mendorong perkembangan gigi pada tikus dengan agenesis gigi. Temuan ini, yang dipublikasikan di jurnal Science Advances, menjadi dasar untuk harapan pertumbuhan gigi pada manusia.


Antibodi Monoklonal dan Percobaan Pertama

Ilustrasi Dokter Gigi (Foto: Pixabay/mlarsson62)

Menurut Katsu Takahashi, seorang dosen senior di Fakultas Kedokteran Universitas Kyoto, molekul kunci untuk perkembangan gigi telah diidentifikasi. 

"Morfogenesis setiap gigi bergantung pada interaksi beberapa molekul, termasuk BMP (protein morfogenetik tulang) dan sinyal Wnt," kata Takahashi.

Pengujian dilakukan pada antibodi monoklonal yang menarget USAG-1. Hasil menunjukkan bahwa sinyal BMP sangat penting untuk menentukan jumlah gigi pada tikus, dan satu perawatan sudah cukup untuk menumbuhkan satu gigi utuh. Uji coba pada musang juga mengonfirmasi hasil positif ini.

"Musang memiliki pola gigi mirip manusia, dan rencana kami adalah menguji antibodi pada hewan lain seperti babi dan anjing," jelas Takahashi.

Fakta Olahraga Dapat Membantu Gangguan Kesehatan Mental (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya