Liputan6.com, Jakarta - Bernama "Archipelago Street" alias "Jalan Nusantara," area pamer khusus karya asli Indonesia telah diresmikan di Markas Besar UNESCO di Paris, Prancis, 13 November 2023. Indonesia merupakan negara anggota UNESCO pertama yang memiliki area khusus untuk memamerkan benda seni budayanya di sana.
Terdapat 11 karya seni sumbangan pemerintah Indonesia ke UNESCO yang dipajang di sana saat ini, menurut laman Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, dikutip Kamis, 23 November 2023. Benda-benda budaya itu adalah replika tengkorak manusia purba, maket Borobudur, maket Prambanan, relief Samudra Raksa, Lukisan Kematian Kumbakarna karya Nyoman Mandra, Garuda Wisnu Kencana karya Nyoman Nuarta, souvenir perak Borobudur, patung pemain Seruling, dan angklung robot karya Eko Mursito.
Advertisement
Terdapat pula peta dan inventaris digital yang menawarkan ikhtisar dari keseluruhan 66 warisan budaya dan alam UNESCO di Indonesia. Dalam sambutan di acara peresmian Jalan Nusantara, Duta Besar Mohamad Oemar, Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, menegaskan komitmen Indonesia dalam pelestarian dan restorasi benda budaya melalui UNESCO.
"Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, sejarah Indonesia terjalin erat dengan keanekaragaman lingkungan hidup, pertukaran budaya, dan pluralisme agama, yang terlihat dari banyaknya situs warisan budaya dan alam yang tersebar di seluruh Nusantara," ujar dia.
Di kesempatan yang sama, Assistant Director-General of UNESCO for Administration and Management, Nicholas Jeffrey, mengapresiasi pemerintah Indonesia yang telah mendukung UNESCO dalam upaya pengamanan dan restorasi karya seni. Menurut Jeffrey, Indonesia merupakan mitra penting bagi UNESCO, khususnya dalam bidang kebudayaan.
Jadi Aktor Penting
Sebagai salah satu negara yang memiliki keragaman budaya luar biasa, Indonesia diyakini dapat jadi aktor penting dalam pelestarian dan pelindungan budaya di dunia. Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Hilmar Farid, menekankan bahwa warisan budaya di Indonesia merupakan cerminan kontemporer dari nilai-nilai yang dilestarikan untuk generasi mendatang.
Ia menyampaikan bahwa sebagian dari keragaman warisan budaya di seantero Indonesia tercermin dalam Jalan Nusantara. Indonesia juga mengundang negara-negara anggota UNESCO untuk menjelajahi warisan budaya Indonesia yang memberi gambaran mendalam mengenai perkembangan signifikansi di masa depan.
Jalan Nusantara merupakan area permanen di Markas Besar UNESCO setidaknya selama lima tahun ke depan. Eksistensi bermaksud menekankan makna penting warisan budaya Indonesia tidak hanya saat ini, namun juga di masa mendatang.
Penataan benda budaya dalam area terpisah dengan kurasinya di UNESCO merupakan percontohan dan diharapkan akan diikuti negara-negara anggota UNESCO lain. Peresmian Jalan Nusantara dihadiri sejumlah Duta Besar dan perwakilan negara-negara sahabat, Sekretariat UNESCO, dan beberapa delegasi Pusat negara-negara yang menghadiri Konferensi Umum UNESCO ke-42 pada 7--22 November 2023.
Advertisement
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi Sidang Umum PBB
Awal pekan ini, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi dalam Sidang Umum Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan Umum, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), UNESCO. Keputusan itu ditetapkan dalam sesi Pleno Konferensi Umum ke-42 UNESCO pada 20 November 2023 di Markas Besar UNESCO di Paris, Perancis, dilansir dari Antara, 21 November 2023.
Oemar membuka presentasi proposal Indonesia dengan menyampaikan bahwa bahasa Indonesia telah jadi kekuatan penyatu bangsa sejak masa pra-kemerdekaan, khususnya melalui Sumpah Pemuda pada 1928. Dengan perannya sebagai penghubung antar-etnis di Indonesia, bahasa Indonesia juga telah melanglang buana.
Kurikulum bahasa Indonesia telah masuk di sejumlah negara di dunia dengan setidaknya 150 ribu penutur asing saat ini. Ia menekankan bahwa meningkatkan kesadaran terhadap bahasa Indonesia merupakan bagian dari upaya global Indonesia mengembangkan konektivitas antar-bangsa.
Itu juga dilakukan untuk memperkuat kerja sama dengan UNESCO, dan bagian dari komitmen Indonesia terhadap pengembangan budaya di tingkat internasional. Di akhir pidatonya, Dubes Oemar menegaskan bahwa pengakuan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Sidang Umum UNESCO akan berdampak positif terhadap perdamaian, keharmonisan, dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan tidak hanya di tingkat nasional, namun juga seluruh dunia.
Pengusulan Bahasa Indonesia
Upaya Pemerintah Indonesia mengusulkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Sidang Umum UNESCO merupakan salah satu implementasi amanat Pasal 44 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaaan, yaitu "pemerintah meningkatkan fungsi Bahasa Indonesia jadi bahasa internasional secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan."
Usulan ini juga merupakan upaya de jure agar bahasa Indonesia dapat mendapat status bahasa resmi di sebuah lembaga internasional, setelah secara de facto pemerintah Indonesia membangun kantong-kantong penutur asing bahasa Indonesia di 52 negara.
Sebelumnya, bahasa Indonesia diajukan sebagai bahasa resmi konferensi ke-42 UNESCO. Pemerintah Indonesia mengajukan proposal tersebut melalui dokumen bernomor kode 42 C/28 dan diterbitkan pada 6 November 2023.
Sejak pertengahan 2023, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur, Halimi Hadibrata, mengungkap bahasa Indonesia telah disiapkan untuk diusulkan jadi salah satu bahasa dalam sidang umum UNESCO pada November 2023.
Mengutip laman UNESCO Digital Library, 15 November 2023, berdasarkan Peraturan Tata Tertib Sidang Umum UNESCO poin 52 (2), negara anggota berhak meminta pengakuan satu bahasa sebagai bahasa resmi Sidang Umum.
Advertisement