Liputan6.com, Jakarta - Tim Khusus Penanganan Unit Museum Nasional Indonesia (MNI) kembali melaporkan kemajuan tahap penyelamatan koleksi Museum Nasional yang terbakar pada September 2023. Yang terbaru, 715 koleksi telah teridentifikasi dan 712 di antaranya memasuki tahapan klasifikasi per 1 November 2023.
Merujuk rilis pers pada Liputan6.com, Kamis, 23 November 2023, ada empat tahap penyelamatan koleksi terdampak kebakaran, yakni tahap evakuasi, identifikasi, klasifikasi, dan konservasi. Sebagai tahap akhir, konservasi punya empat langkah secara menyeluruh, yakni tahap observasi, sampling, analisis, dan remediasi untuk selanjutnya direstorasi.
Advertisement
"Focus Group Discussion (FGD) bersama para ahli telah dilakukan pada pertengahan Oktober 2023 guna menghasilkan rekomendasi terkait penanganan pascaklasifikasi, kebutuhan SDM, dan keterlibatan para pihak yang dibutuhkan untuk penanganan di tahap selanjutnya, yaitu tahap restorasi," ungkap Kepala Museum dan Cagar Budaya (MCB), Ahmad Mahendra.
Berdasarkan hasil analisis dan rekomendasi yang didapat, terdapat 171 koleksi tergolong dalam klasifikasi berat, yang membutuhkan proses remediasi secara cepat. Pasalnya, koleksi dalam kategori ini telah terkontaminasi material lain dan dapat berdampak lebih berat jika tidak segera ditangani.
Beberapa koleksi terdampak berat terutama koleksi Museum Nasional yang terbuat dari bahan besi dan tembaga. Uji sampling gelombang pertama di Laboratorium Balai Konservasi Borobudur telah dilaksanakan bulan lalu, dan saat ini memasuki tahap uji sampling gelombang kedua. Sementara itu, proses lain tetap dilakukan sesuai jadwal dan kebutuhan pada rencana penanganan MNI.
Penanganan Koleksi di Tahun Depan
Mahendra menjelaskan, "Setelah proses uji sampling dilakukan, kami rencananya akan kembali menggelar focus group discussion kedua bersama para pihak dan ahli terlibat guna menghasilkan rekomendasi kebutuhan penanganan koleksi di tahun 2024 mendatang."
"(Pembahasannya tentang) koleksi apa saja, proses remediasi yang dibutuhkan, kapan dan oleh siapa dilakukan. Kami juga akan melibatkan ahli untuk menghasilkan rekomendasi yang tepat sasaran," klaimnya.
"Proses remediasi yang awalnya direncanakan untuk ditindak pada Desember (2023), saat ini sudah mulai dilaksanakan. Untuk itu, kami akan terus mengobservasi dan menganalisis seluruh kebutuhan penanganan dan penyelamatan di awal tahun 2024 agar proses ini dapat berjalan secara lancar dan aman," ucapnya.
Dengan demikian, proses restorasi tercatat akan dimulai Desember 2023, sehingga "Museum Nasional dapat kembali menjumpai publi," sebut Mahendra.
Sebelumnya, proses inventaris koleksi langsung dimulai setelah Museum Nasional kebakaran pada Sabtu malam, 16 September 2023. Mahendra menyebut saat itu bahwa total koleksi dan benda bersejarah yang disimpan di museum yang juga dikenal sebagai Museum Gajah itu tercatat sebanyak 194 ribu koleksi.
"Terdapat 817 koleksi yang berada dan dipamerkan pada enam ruangan yang terdampak (kebakaran)," sebutnya dalam rilis yang diterima Liputan6.com, 19 September 2023.
Advertisement
Koleksi Terdampak
"Koleksi dan benda bersejarah tersebut merupakan koleksi berbahan perunggu, keramik, terakota, dan kayu," kata Mahendra. "Juga, koleksi miniatur dan replika benda prasejarah yang ditemukan dalam kondisi utuh maupun rusak ringan sampai berat."
Menurut dia, sejak Senin, 18 September 2023, tim pengelolaan koleksi serta Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) yang tergabung dalam Tim Khusus Penanganan Unit Museum Nasional Indonesia sudah melakukan proses inventarisasi dan pendataan koleksi benda bersejarah terdampak kebakaran, lapor kanal News Liputan6.com per 20 September 2023.
Dalam rangka pemulihan pascakebakaran, tim khusus Penanganan Unit Museum Nasional Indonesia juga akan bekerja sama dan melibatkan para ahli konservator, arkeolog, antropolog, budaya, sejarah, kurator, dan akademisi untuk menyusun perencanaan pemulihan Museum Nasional ke depan.
Mahendra menyampaikan bahwa tim khusus Museum Nasional pun telah membuka komunikasi dengan berbagai pihak untuk menjalankan proses pemulihan, termasuk dengan mitra dari luar negeri yang berpengalaman dalam pemulihan pascakebakaran.
Meningkatkan Sistem Keamanan
"Kami telah berbicara dengan pemerintah Prancis secara khusus, karena pengalaman para ahli di sana dalam melakukan pemulihan pascakebakaran Notre-Dame di Paris pada 2019," kata Mahendra. "Kami juga sudah berdiskusi dengan pemerintah Belanda mengenai berbagai aspek pemulihan, khususnya terkait pembangunan gedung cagar budaya dan manajemen koleksi."
Ia menegaskan bahwa perhatian utama kerja sama dengan berbagai pihak nantinya ditujukan untuk peningkatan sistem keamanan dan pengamanan koleksi benda bersejarah di seluruh museum dan cagar budaya di Indonesia.
Ia memastikan proses evakuasi koleksi dan benda bersejarah dari Gedung A Museum Nasional Indonesia berjalan lancar dan dilaksanakan dengan sangat hati-hati. Hampir 100 orang dikerahkan tim Musem Nasional, yang bekerja sama dengan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) telah berhasil menyelamatkan sejumlah besar artefak berharga dan sejarah yang ada di dalam Gedung A.
Selain memulai inventaris koleksi, pihaknya pun membentuk tim investigasi dan evakuasi lintas unit, menutup enam ruangan terdampak, melakukan penutupan terbatas pada satu ruangan terdampak kebakaran untuk investigasi lebih lanjut, sementara proses evakuasi dan pemindahan koleksi benda bersejarah perlahan dilakukan di lima ruangan lain.
Advertisement