Pelemahan Rupiah Berdampak pada Pelaku Usaha Tempe dan Tahu

Kenaikan harga kedelai impor sebagai dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah kembali memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu. Sementara itu Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor kedelai Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai 2,32 juta ton atau senilai 1,63 miliar dollar AS. Rata-rata impor kedelai Indonesia per tahunya mencapai 2 juta-2,5 juta ton.

oleh Arny Christika Putri diperbarui 23 Nov 2023, 19:35 WIB
Pelemahan rupiah berdampak pada nilai jual kedelai impor
Kenaikan harga kedelai impor sebagai dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah kembali memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu. Sementara itu Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor kedelai Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai 2,32 juta ton atau senilai 1,63 miliar dollar AS. Rata-rata impor kedelai Indonesia per tahunya mencapai 2 juta-2,5 juta ton.
Pekerja mempersiapkan kedelai impor pesanan pembeli di toko kedelai kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (23/11/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Kenaikan harga kedelai impor sebagai dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah kembali memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Sejumlah produsen menaikkan harga jualnya, memperkecil ukuran tahu dan tempe, hingga mengurangi produksi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor kedelai Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai 2,32 juta ton atau senilai 1,63 miliar dollar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Rata-rata impor kedelai Indonesia per tahunnya mencapai 2 juta-2,5 juta ton. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Dari total volume impor itu, sekitar 70 persen di antaranya dialokasikan untuk produksi tempe, 25 persen untuk produksi tahu, dan sisanya untuk produk lain. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Pekerja memperlihatkan kedelai impor pesanan pembeli di toko kedelai kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (23/11/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya