Liputan6.com, Pati - Terbentuknya Pegunungan Kendeng di utara Pulau Jawa masih menyimpan banyak misteri. Pegunungan ini terbentang cukup panjang, yakni 250 km, dan mencakup delapan kabupaten dan dua provinsi di Jawa.
Di Jawa Tengah, pegunungan ini mencakup wilayah Blora, Grobogan, Sragen, Semarang, dan Salatiga. Sedangkan di Jawa Timur, Pegunungan Kendeng mencakup Bojonegoro, Madiun, hingga Nganjuk.
Advertisement
Terbentuknya Pegunungan Kendeng dimulai pada jutaan tahun silam. Pegunungan karst yang terdiri atas batuan kapur ini terbentuk akibat pergeseran lempeng yang berlangsung jutaan kali.
"Pegunungan Kendeng sendiri terbentuk sebagai bagian dari sejarah alam yang mengalami pergeseran, berbicara tentang perubahan bentang alam yang pernah terjadi di Pulau Jawa jutaan tahun yang lalu," kata Tri Subekso, arkeolog asal Semarang, Rabu (22/11/2023).
Menurutnya, sebagian wilayah yang kini menjadi Pegunungan Kendeng kemungkinan adalah lautan.
"Bisa jadi dulu lautan kalau bicara kajian situs purba prasejarah di Sangiran, kemudian di Bumiayu yang ada daerah di Jawa Tengah. Dulunya bagian dari lautan. Kemudian ada pergeseran lempeng terus mengalami perubahan," kata Tri Subekso.
Dijelaskan bahwa wilayah Pegunungan Kendeng sudah dihuni manusia sebelum kerajaan Hindu-Budda di Jawa. Lebih tua lagi, sejak zaman prasejarah.
"Masyarakat sejak lama sebelum Hindu-Buddha sebelum prasejarah sudah tinggal di Kendeng," kata Bekso.
Namun, masih belum jelas kapan nama Pegunungan Kendeng disematkan. Yang pasti, Kendeng memiliki makna urat yang panjang.
"Kendeng punya makna panjang kayak tali busur yang panjang. Saya kira ini kemudian dimaknai untuk menyebutkan pegunungan yang rangkaian memanjang. Kendeng kan urat. Kalau diaplikasikan satu pegunungan yang memiliki panjang laksana urat," kata Bekso.
Ya, Pegunungan Kendeng masih dipenuhi misteri terkait sejarah di masa lampau. Dengan begitu, pegunungan purba ini rasanya masih layak untuk digali para arkeolog dan sejarawan agar semakin banyak fakta yang terungkap terkait sejarah Pegunungan Kendeng.