Liputan6.com, Jakarta Beras merah seringkali dijadikan senjata oleh mereka yang ingin menurunkan berat badan. Selain rendah kalori dan gula, kebanyakan beras merah kaya akan serat.
Namun, tidak banyak yang tahu bahwa di dalam beras juga terkandung sumber protein yang berperan menahan rasa lapar lebih lama.
Advertisement
"Zaman sekarang banyak yang pada bilang mau diet karbo dengan makan yang sedikit tapi perut enggak kenyang. Dengan makan beras merah, perut tetap ganjel," kata seorang petani wirausaha dan peneliti, Prof Dr Ir Ali Zum Mashar dalam acara peluncuran beras merah Daily Meal.
Ilmuwan lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) diketahui telah meneliti banyak varietas beras merah selama belasan tahun.
Termasuk varietas beras merah yang dia temukan di laboratoriumnya --- yang dinamakan Trisakti Golden. Varietas ini akhirnya dikembangkan untuk beras merah produksi PT Hoki Distribusi Niaga.
Untuk beras merah temuannya kali ini, Prof Ali mengklaim tinggi akan protein,"Setinggi empat kali lipat dari beras biasa. Setara dengan menambahkan tempe beberapa potong."
Selain baik untuk yang sedang diet, Prof Ali berharap beras merahnya ini dapat membantu mencegah stunting pada anak.
"Stunting itu diakibatkan karena malanutrisi atau kurang gizi. Paling utama karena kurang protein. Beras merah ini kandungan proteinnya empat kali lipat dari beras putih biasa," katanya.
Prof Ali menyadari bahwa tidak ada satu pun sumber protein yang bisa mengganti telur dan daging ketika berbicara mencegah stunting.
Namun, melihat kebiasaan makan anak Indonesia yang kebanyakan maunya hanya nasi, dengan makan nasi merah yang berasal dari beras temuannya ini setidaknya membantu memenuhi asupan protein yang anak butuhkan.
Kata Peneliti Soal Beras Merah Tinggi Akan Protein
Lebih lanjut Ali, menjelaskan, kekurangan gizi pada anak-anak disebabkan makan nasinya yang tidak ada gizinya dan protein.
"Dikasih daging enggak mau. Telur juga enggak mau. Sementara kita butuh protein. Maunya nasi putih dan kecap. Maunya nasi dengan mi. Proteinnya dari mana?," ujarnya.
Mencampur Nasi Putih dan Nasi Merah
Kemudian, ketika disinggung soal kebiasaan orang Indonesia yang gemar mencampurkan nasi putih dengan nasi merah alih-alih ingin mendapatkan manfaatnya, Ali mengimbau agar menghindari kebiasaan tersebut.
Ali mengingatkan bahwa kandungan karbohidrat dan gula di nasi putih terbilang tinggi. Sementara tujuan kita menyantap nasi merah agar terhindar dari kandungan gula yang tinggi.
"Kalau dicampur sebaiknya jangan karena bisa mengurangi manfaatnya. Sebaiknya murni hanya beras merah saja yang dikonsumsi," ujarnya.
"Kalau dicampur, kemungkinan karbohidrat dan gula yang kita konsumsi tetap saja tinggi," Ali menambahkan.
Advertisement
Tips Masak Beras Merah
Ali pun kemudian berbagi tips masak nasi merah menggunakan beras merah hasil penelitiannya.
"Beras merah ini lembut seperti kebanyakan beras putih pulen lainnya. Sehingga masaknya pun juga enggak perlu ada perbedaan yang rumit, engga harus direndam biar dulu. Itu kuno. Karena sifat dari genetiknya sudah bagus, ini cukup instan masaknya," katanya.
Terpenting, kata Ali, campuran airnya. Agar menghasilkan nasi merah yang agak kenyal, dianjurkan 1 gelas beras merah banding 2,5 ml air.
"Kalau mau lembut, 1 banding 4. Kalau mau keras, kita penginnya kayak nasi goreng agak perah, 1 banding 2," katanya.