Penyebab Kematian Mahasiswa Siborong-borong di Indekos Bali Masih Misteri

Pihak Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) berkoordinasi dengan Polda Bali terkait seorang mahasiswa asal Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) yang tewas di indekos di Kuta Selatan.

oleh Reza Efendi diperbarui 24 Nov 2023, 09:50 WIB
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi

Liputan6.com, Medan Pihak Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) berkoordinasi dengan Polda Bali terkait seorang mahasiswa asal Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) yang tewas di indekos di Kuta Selatan.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Polda Bali menyikapi adanya mahasiswa bernama Aldi Sahilatua (23) yang ditemukan tewas.

"Iya, sudah ada koordinasi," kata Hadi, Kamis, 23 November 2023.

Namun Hadi enggan membeberkan koordinasi yang dimaksud, termasuk soal proses autopsi. Hadi belum bisa berkomentar banyak karena saat ini proses penyelidikan sedang berjalan.

Sebelumnya, Monalisa Nababan, kakak korban mengaku pihak keluarga menemukan sejumlah kejanggalan berupa luka di tubuh korban. Keluarga merasa curiga Aldi Sahilatua mati tidak wajar.

"Di tubuh adik saya penuh dengan darah. Kelaminnya rusak mengeluarkan darah, dari hidung dan mulut. Badan semua memar, sikunya bergeser," ungkap Monalisa di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Tk II Medan, Rabu, 22 November 2023.

 


Diberitahu Polisi

Ilustrasi jenazah.

Menurut Monalisa, kematian adiknya tersebut diketahui setelah pihak kepolisian Kuta Selatan menghubungi orang tuanya, memberitahukan korban telah meninggal dunia.

Korban disebutkan mati gantung diri di indekos Kuta Selatan. Selanjutnya jenazah korban dibawa ke rumah sakit di Bali, namun menurut keluarga tidak dilakukan proses autopsi.

Padahal mereka sangat mencurigai penyebab kematian korban. Apalagi mereka menemukan sejumlah foto pendukung kondisi korban di rumah sakit di Bali, dinilai sangat tidak wajar jika disebut bunuh diri.

Karena itu keluarga meminta jenazah korban segera dikirim ke kampung halamannya. "Iya, tidak ada dilakukan (autopsi) di sana (Bali)," Monalisa menerangkan.


Kecurigaan Pihak Keluarga

Ilustrasi jenazah atau mayat. (Unsplash)

Diakui Monalisa, pihak keluarga sangat mencurigai penyebab kematian korban karena menemukan sejumlah kejanggalan. Seperti adanya luka beberapa bagian tubuh korban, termasuk kelaminnya rusak.

Monalisa berharap dengan adanya autopsi di RS Bhayangkara Tk II Medan, penyebab kematian adiknya itu dapat segera terungkap.

"Kita lihat setelah ada foto yang beredar di rumah sakit, adik saya penuh dengan darah. Menurut kami, adik saya dianiaya secara sadis," bebernya.


Berstatus Mahasiswa

Ilustrasi Foto Jenazah (iStockphoto)

Aldi Sahilatua diketahui sedang kuliah di Bali dan sudah hampir selesai. Selama ini selalu berkomunikasi dengan keluarga di Taput dan tidak pernah memiliki masalah.

"Statusnya semester akhir, Desember (wisuda). Adik saya enggak pernah cerita punya masalah, kami selalu berkomunikasi," tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya