Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden Ganjar Pranowo bertemu dengan Wakil Presiden ke-11 RI Boediono di kediamannya di Jalan Jambu nomor 11, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2023). Kedatangan Ganjar, disambut langsung oleh Boediono.
Dari pantauan, Ganjar tiba pukul WIB dengan mengenakan pakaian batik berwarna biru tua dengan corak putih. Sementara Boediono mengenakan baju batik dengan warna biru muda dengan corak putih. Keduanya saling bersalaman dan langsung memasuki ruangan pertemuan tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada awak media.
Advertisement
Sebelumnya, Ganjar juga bertemu di Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) di kediaman JK di Jalan Brawijaya nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (19/11/2023).
Ganjar mengaku, dalam pertemuannya dengan JK, dirinya berdiskusi perihal kenegaraan dan pentingnya netralitas pejabat serta aparatur sipil negara dan keamanan selama gelaran Pemilu 2024.
Pertemuan berlangsung secara tertutup selama lebih kurang satu setengah jam. Dalam kesempatan itu, Ganjar didampingi oleh Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid, dan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.
JK menyampaikan, pertemuannya dengan Ganjar untuk berdiskusi tentang negara dan perspektif politik masing-masing. Negara akan lebih baik ketika seluruh pihak bekerja sama dan aparat pemerintahannya bersikap netral.
”Tapi yang penting ialah kami berharap dalam situasi seperti ini, peranan aparat pemerintah, apakah itu di pemerintahan, di kepolisian, di TNI, dan seluruh aparat negara, betul-betul melaksanakan pemilu secara baik, aman, dan netral,” kata JK.
Ganjar Pranowo Temui Franz Magnis Suseno, Bahas Pentingnya Sikap Kenegarawanan
Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menemui rohaniawan Franz Magnis Suseno di Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyakarya, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Salah satu yang dibahas Ganjar dalam pertemuan itu adalah pentingnya sikap kenegarawanan dalam memajukan bangsa Indonesia.
Pantauan Liputan6.com, Jumat (24/11/2023), Ganjar Pranowo tiba sekitar pukul 08.28 WIB. Tanpa banyak keterangan, dia langsung masuk ke ruangan untuk menemui Franz Magnis. Usai pertemuan sekitar 1 jam, keduanya pun keluar dan menemui awak media.
Ganjar mengaku mendapatkan dua buah buku dari Franz Magnis Suseno dengan judul Etika Politik dan Iman Dalam Tantangan. Dia mengaku banyak menerima masukan tentang moral dan etika.
“Diskusi biasa, beliau sebagai intelektual, tokoh agama, beliau punya sikap pribadi, tapi tidak bisa menunjukkan. Beliau institusinya netral,” tutur Ganjar.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu pun sempat berseloroh bahwa ini menjadi silaturahmi orang tua ke yang muda, meski rambutnya sama putih.
“Ini orang yang lebih muda bertemu yang lebih tua, walaupun rambutnya sama,” kata Ganjar disambut tawa Franz Magnis.
“Kenegarawanan itu penting, beliau ceritakan beliau dari orang kecil dan mencari siapa wakil saya yang bisa menyuarakan tentang kemiskinan, akses kemudahan menuju kesejahteraan,” sambungnya.
Advertisement
Tak Ada Pesan Khusus untuk Ganjar
Franz Magnis menambahkan, dirinya yakin Indonesia dapat lebih maju dan rakyatnya sejahtera di kemudian hari. Salah satu yang diperlukan oleh seorang pemimpin adalah sikap perlawanan terhadap korupsi.
“Indonesia masih mempunyai masa depan yang cerah, tapi kita harus mengatasi masalah-masalah korupsi, kemerosotan etika, kita harus tetap dalam identitas kejujuran,” katanya.
Lebih lanjut, dia mengaku tidak ada pesan khusus terhadap Ganjar. Namun begitu, doa terselip agar perjuangannya diberi kemudahan.
“Ya tidak ada pesan khusus (untuk Ganjar), semoga Tuhan memberkati dan jalan terus,” Magnis menandaskan.
Reporter: Alma Fikhasari/Merdeka