Ganjar Pranowo Temui Wakil Presiden ke-11 Boediono, Bahas Kelembagaan hingga SDM

Menurut Ganjar, tidak ada pembicaraan terkait politik selama pertemuan keduanya. Malahan, dia mengulas soal aktivitasnya ngaji dengan Boediono.

oleh Nanda Perdana PutraNila Chrisna Yulika diperbarui 24 Nov 2023, 11:49 WIB
Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menemui Wakil Presiden (Wapres) RI ke-11 Boediono. (Nanda Perdana Putra).

Liputan6.com, Jakarta Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menemui Wakil Presiden (Wapres) RI ke-11 Boediono di Jalan Jambu No.11A, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan itu, sejumlah poin dibahas mulai dari kelembagaan hingga urusan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Hari ini saya sowan ke beliau sebagai orang tua kita dan saya mendapatkan banyak ilmu, karena beliau ini juga salah satu begawan ekonomi dan di birokrasi lama,” tutur Ganjar di Jalan Jambu No.11A, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2023).

“Ada tiga pelajaran penting yang diberikan, bagaimana berbangsa bernegara itu satu mengurusi kelembagaan yang bagus, mengurusi SDM yang bagus, dan membuat programnya yang juga bagus. Kalau ini bisa berjalan dengan baik, maka negara juga akan baik, ini pelajaran penting hari ini yang saya dapatkan,” sambungnya.

Menurut Ganjar, tidak ada pembicaraan terkait politik selama pertemuan keduanya. Malahan, dia mengulas soal aktivitasnya ngaji dengan Boediono.

“Enggak, enggak, saya ngaji saja sama beliau selama memimpin, selain itu enggak ada karena beliau orang yang profesional di bidangnya,” jelas dia.

Sama halnya dengan arah dukungan Pilpres 2024, Ganjar menyatakan tidak ada pembahasan perihal tersebut. Dia mengaku mengetahui karakter dari Boediono sehingga menjauhi pembicaraan terkait politik.

“Ya kan memang begitu beliau. Makanya saya sudah tahu karakter beliau, saya bicara soal yang lebih praktis, bagaimana leadership, bagaimana memimpin dalam situasi kondisi dunia yang berubah. Jadi ilmu-ilmunya itu,” kata Ganjar.

Boediono menambahkan, dirinya tidak meragukan kepiawaian Ganjar Pranowo dalam berpolitik. Sehingga dia hanya lebih banyak mengulas pengalamannya saat menjadi pemimpin negeri.

“Saya kan selama di pemerintahan, bahkan sejak orde baru dulu saya bukan pengambil keputusan, tapi saya ngerti lah sampai informasi, ya apa yang beliau tanyakan ya saya coba untuk jawab. Ya ekonomi dan pembangunan. Enggak di luar itu, enggak,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Boediono menilai semua capres-cawapres yang berkontestasi dalam Pilpres 2024 merupakan anak bangsa berprestasi dan tidak diragukan kemampuannya dalam menjadi pemimpin.

“Saya kira semua capres ini bagus semua. Tinggal rakyat pilih yang mana,” Boediono menandaskan.


Ganjar Pranowo Temui Franz Magnis Suseno, Bahas Pentingnya Sikap Kenegarawanan

Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menemui rohaniawan Franz Magnis Suseno di Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyakarya, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat 25 November 2023. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menemui rohaniawan Franz Magnis Suseno di Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyakarya, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Salah satu yang dibahas Ganjar dalam pertemuan itu adalah pentingnya sikap kenegarawanan dalam memajukan bangsa Indonesia.

Pantauan Liputan6.com, Jumat (24/11/2023), Ganjar Pranowo tiba sekitar pukul 08.28 WIB. Tanpa banyak keterangan, dia langsung masuk ke ruangan untuk menemui Franz Magnis. Usai pertemuan sekitar 1 jam, keduanya pun keluar dan menemui awak media.

Ganjar mengaku mendapatkan dua buah buku dari Franz Magnis Suseno dengan judul Etika Politik dan Iman Dalam Tantangan. Dia mengaku banyak menerima masukan tentang moral dan etika.

“Diskusi biasa, beliau sebagai intelektual, tokoh agama, beliau punya sikap pribadi, tapi tidak bisa menunjukkan. Beliau institusinya netral,” tutur Ganjar.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu pun sempat berseloroh bahwa ini menjadi silaturahmi orang tua ke yang muda, meski rambutnya sama putih.

“Ini orang yang lebih muda bertemu yang lebih tua, walaupun rambutnya sama,” kata Ganjar disambut tawa Franz Magnis.

“Kenegarawanan itu penting, beliau ceritakan beliau dari orang kecil dan mencari siapa wakil saya yang bisa menyuarakan tentang kemiskinan, akses kemudahan menuju kesejahteraan,” sambungnya.

 


Tak Ada Pesan Khusus untuk Ganjar

Franz Magnis menambahkan, dirinya yakin Indonesia dapat lebih maju dan rakyatnya sejahtera di kemudian hari. Salah satu yang diperlukan oleh seorang pemimpin adalah sikap perlawanan terhadap korupsi.

“Indonesia masih mempunyai masa depan yang cerah, tapi kita harus mengatasi masalah-masalah korupsi, kemerosotan etika, kita harus tetap dalam identitas kejujuran,” katanya.

Lebih lanjut, dia mengaku tidak ada pesan khusus terhadap Ganjar. Namun begitu, doa terselip agar perjuangannya diberi kemudahan.

“Ya tidak ada pesan khusus (untuk Ganjar), semoga Tuhan memberkati dan jalan terus,” Magnis menandaskan.

Infografis Jelang Pendaftaran Capres-Cawapres, Mahfud MD Diumumkan Jadi Cawapres Ganjar. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya