Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) angkat bicara soal PT Waskita Karya (Perseroan) Tbk (WSKT) yang terancam hengkang dari bursa atau delisting.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, dalam rangka melindungi investor, pihaknya akan menyampaikan informasi lebih awal.
Advertisement
"Jadi enam bulan pertama disaat satu saham itu kami suspensi, lalu kemudian belum menunjukkan adanya progres yang signifikan, kami di enam bulan pertama itu mengumumkan potensi delisting," ujar dia saat ditemu di BEI, Jumat (24/11/2023).
Ia melanjutkan, pada saat diumumkan, pengumuman pertama terkait potensi delisting pihaknya melakukan follow up dengan permintaan kepada mereka untuk menyampaikan rencana bisnis, apa yang dilakukan untuk perbaikan.
"Setelah enam bulan berikutnya mereka belum juga menunjukkan perubahan yang memadai, kita umumkan potensi delisting kedua," kata dia.
Kemudian, pada enam bulan selanjutnya kalau masih tidak ada perubahan, BEI mengumumkan potensi delisting ketiga. Masing-masing pengumuman ini diikuti oleh upaya bursa pertama untuk melakukan permintaan penjelasan, rencana bisnis, dan dengar pendapat.
"Apa yang dilakukan oleh para pihak termasuk board of director untuk dapat memperbaiki kondisi perusahaan," ujar dia.
Terkait Waskita Karya ini baru pengumuman potensi delisting yang pertama. Tentu, BEI mengikuti perkembangan yang dilakukan oleh perusahaan.
"Pengumuman ini dalam konteks memberikan informasi kepada publik bahwa bursa concern dengan kondisi ini. Ini juga tujuannya untuk mempercepat proses. Jadi ini baru yg pertama dari empat kali pengumuman yang akan dilakukan," kata dia.
Dengan demikian, BEI mendukung setiap restrukturisasi. Karena pada akhirnya Bursa sangat ingin perusahaan yang mengalami kondisi tertentu dapat diselesaikan. Hal itu pun dilakukan agar terhindar dari potensi delisting.
"Bursa tetap menginginkan perusahaan itu tetap tercatat di Bursa," kata dia.
Menurut ia, jika ada kondisi yang menyebabkan suspensi tentu ada kondisi kapan suspensi dibuka.
"Kita akan lihat bagaimana kemampuan bayar. Ketika penyebab suspensi sudah bisa dijawab, baru kita akan pertimbangkan untuk buka, tapi kita tetap utamakan perlindungan investor," tandasnya.
Tanggapan Waskita Karya Terkait Potensi Delisting Saham
Sebelumnya diberitakan, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) memberikan tanggapan soal pengumuman potensi delisting saham Perseroan yang disampaikan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 22 November 2023.
"Kami sampaikan bahwa pengumuman potensi delisting tersebut merupakan bagian dari peraturan BEI di mana setiap emiten yang telah menjalani suspensi saham lebih dari 6 bulan akan mendapatkan pengumuman potensi delisting tersebut,” kata SVP Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita dalam keterangan resminya, Kamis (22/11/2023).
Hingga saat ini, saham Waskita Karya telah menjalani suspensi saham selama 6 bulan sejak Mei 2023 berkaitan dengan penundaan pembayaran bunga dan pokok atas beberapa obligasi yang diterbitkan Perseroan.
Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh BEI, apabila suspensi saham berlangsung sekurang-kurangnya 24 bulan dari waktu pengumuman suspensi, maka terdapat potensi delisting saham.
Sehingga potensi dilakukannya delisting terhadap saham Perseroan baru akan terjadi paling cepat pada Mei 2025. Untuk itu, Perseroan optimis dapat menyelesaikan review MRA dan mendapatkan persetujuan kreditur perbankan maupun pemegang obligasi sehingga suspensi saham Perseroan dapat segera dibuka kembali di awal tahun depan kuartal I 2024.
Saat ini, Waskita Karya dalam tahap akhir proses persetujuan final atas usulan skema restrukturisasi kepada kreditur perbankan dan pemegang obligasi. Sampai dengan saat ini, mayoritas kreditur perbankan yang mewakili lebih dari 80 persen nilai hutang outstanding telah menyetujui skema restrukturisasi yang diusulkan Perseroan.
"Sebagai bagian dari proses restrukturisasi tersebut, Perseroan juga terus melakukan diskusi intensif dengan seluruh pemegang obligasi terkait skema restrukturisasi agar dapat segera disetujui melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO),” kata dia.
Advertisement
Rencana Restrukturisasi
Perseroan telah menyampaikan rencana restrukturisasi kepada seluruh kreditur sejak awal 2023 hingga saat ini. Persetujuan atas restrukturisasi Waskita merupakan titik penting bagi Waskita untuk dapat segera mengimplementasikan skema restrukturisasi sehingga Perseroan memiliki kemampuan dalam melakukan manajemen cash flow secara optimal guna menghasilkan siklus kegiatan operasional yang lebih sustain.
Hal ini juga dapat membantu Perseroan untuk menyelesaikan kewajiban kepada seluruh kreditur baik perbankan, pemegang obligasi, maupun vendor. Usulan restrukturisasi Perseroan telah disusun dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan Perseroan dalam jangka panjang.
Usulan restrukturisasi juga disusun dengan mengedepankan prinsip equal treatment kepada seluruh kreditur mengingat persetujuan atas restrukturisasi diperlukan dari seluruh kreditur baik perbankan dan obligasi.
Proyek Waskita
Saat ini, Perseroan sudah kembali kepada core business-nya sebagai kontraktor murni. Perseroan juga sangat selektif dalam memilih proyek baru terutama dalam hal kepastian pembayaran, terdapat uang muka dan skema pembayaran monthly payment serta telah melalui Komite Manajemen Risiko Konstruksi sehingga proyek – proyek yang didapatkan oleh Waskita dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu serta memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan.
“Saat ini Waskita dipercaya untuk mengerjakan lebih dari 90 proyek yang sedang berjalan dan tersebar di seluruh Indonesia termasuk didalamnya 8 proyek IKN dengan NKB sampai dengan bulan Oktober sebesar Rp12 triliun sebagai sumber EBITDA baru,” ujar dia.
Manajemen Waskita terus berkomitmen untuk menjalankan program penyehatan dan transformasi, termasuk di dalamnya bekerjasama dengan BPKP, KPK dan Jamdatun dalam memperbaiki tata kelola perusahaan yang baik.
“Perbaikan sudah sangat signifikan dilakukan perseroan sampai dengan saat ini. Waskita terus berkomitmen untuk menjalankan kegiatan operasional sebagaimana mestinya dan tetap fokus untuk menyelesaikan proyek-proyek yang sedang berjalan serta terus konsisten dalam menerapkan tata kelola yang baik,” ujar dia.
Advertisement