Liputan6.com, Yogyakarta - Keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan sanksi kepada winger PSS Sleman Ricky Cawor tanggal 14, 17, dan 20 November 2023 menuai kontroversi.
Dalam hasil sidang Komdis PSSI tertulis Ricky Cawor pada pertandingan menghadapi Persis Solo di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (8/11/2023) lalu melakukan jenis pelanggaran dengan melakukan pelemparan botol minuman dan mengenai kepala perangkat pertandingan.
Advertisement
Hukuman yang diberikan untuk Ricky Cawor adalah sanksi hukuman tambahan larangan bermain sebanyak 4 pertandingan dan dengan Rp50.000.000.
Padahal dalam Surat Keputusan Komite Disiplin PSSI no. 145/L1/SK/KD-PSSI/XI/2023, Ricky Cawor dianggap melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 dan Pasal 50 Ayat 1 Huruf (a) dan Ayat 2 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 dengan melakukan tindakan tidak sportif terhadap perangkat pertandingan serta mendapatkan kartu merah langsung.
Tindakan tidak sportif yang dilakukan Cawor adalah dianggap melempar bola ke arah asisten wasit atau hakim garis, namun mengenainya. Atas hal ini, pihak PSS Sleman menyatakan sangat menyayangkan pemberitaan yang diunggah di situs web PSSI.
"Saya sangat menyayangkan pemberitaan yang dibuat oleh PSSI terkait hukuman kepada pemain kami yaitu Ricky Cawor. Tulisan tentang Cawor yang melakukan pelemparan botol dan mengenai kepala perangkat pertandingan sangatlah berbeda dengan apa yang terjadi di lapangan dan surat yang kami terima. Bisa dilihat di rekaman ulang dengan tidak sengaja membuang bola ke luar lapangan dan kebetulan ada asisten wasit di situ. Bahkan bola tersebut tidak mengenai Asisten wasitnya," ujar Presiden Direktur PT Putra Sleman Sembada, Gusti Randa di Omah PSS, Sleman, Kamis (23/11/2023).
Gusti mengaku apa yang diunggah PSSI sangat disayangkan, tentu karena unggahan itu dinilai salah karena botol dan bola adalah dua hal yang berbeda. Menurutnya, dengan mengganti jadi diksi pelemparan botol akan sangat terkesan berbahaya.
Tuntutan PSS
Gusti juga menyebut Cawor akan dianggap sebagai pemain yang emosional karena hal tersebut, dan ini pun membuat PSS geram karena dianggap tidak adil sebab keputusan yang diterima langsung klub berbeda dengan apa yang ditampilkan ke publik.
PSS meminta PSSI untuk segera meralat berita yang telah diunggah di website dan meminta maaf mengenai hal itu.
"Kami meminta PSSI segera merevisi berita tersebut dan klarifikasi mengenai itu. Karena sudah banyak media yang menulis tentang pemberitaan salah Ricky Cawor. Ini tentu mencoreng nama baik Cawor juga sebagai pribadi," tegas dia.
Di sisi lain, Gusti Randa juga menyebut telah melakukan banding sebab Cawor mengaku hal tersebut tidak sengaja ia lakukan dengan maksud membuang bola.
Ia pun mengungkapkan jika kehilangan Cawor di laga-laga penting ke depan adalah sebuah kerugian yang besar, apalagi selama empat laga.
(Taufiq Syarifudin)
Advertisement