Liputan6.com, Geneva - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menerima laporan terjadinya peningkatan pneumonia yang tak terdiagnosis (undiagnosed pneumonia) alias pneumonia misterius di China. Penyakit pernapasan ini menyerang anak-anak di China utara yang berimbas padatnya antrean pasien anak di rumah sakit.
Dari laporan tersebut, kekhawatiran menyeruak, apakah WHO merekomendasikan pembatasan perjalanan bagi wisatawan ke Negeri Tirai Bambu ini?
Advertisement
Sampai saat ini, WHO tidak merekomendasikan langkah-langkah atau aturan khusus untuk wisatawan yang berkunjung ke China. Secara umum, seseorang harus menghindari perjalanan saat mengalami gejala yang mengarah ke penyakit pernapasan, jika memungkinkan.
Jika terjadi gejala selama atau setelah perjalanan, wisatawan dianjurkan untuk mencari perhatian medis dan berbagi riwayat perjalanan dengan penyedia layanan kesehatan mereka, tulis WHO dalam pernyataan resmi, dikutip Jumat (24/11/2023).
WHO menyarankan agar tidak menerapkan pembatasan perjalanan atau perdagangan berdasarkan informasi terkini yang tersedia mengenai peristiwa ini.
Anak-anak Terinfeksi Mycoplasma pneumoniae
Pada tanggal 23 November 2023, WHO mengadakan telekonferensi dengan otoritas kesehatan China dari Chinese Center for Disease Control and Prevention dan Beijing Children’s Hospital, yang difasilitasi oleh National Health Commission dan National Administration of Disease Control and Prevention.
Hasil dari telekonferensi itu mengindikasikan adanya peningkatan konsultasi rawat jalan dan penerimaan pasien rawat inap anak-anak karena pneumonia, Mycoplasma pneumoniae sejak Mei 2023 serta Respiratory Syncytial Virus (RSV), virus adenovirus dan influenza sejak Oktober 2023.
Langkah Kurangi Risiko Penyakit Pernapasan
Berdasarkan informasi yang tersedia, WHO merekomendasikan agar masyarakat di China mengikuti langkah-langkah untuk mengurangi risiko penyakit pernapasan, yang meliputi vaksin yang direkomendasikan untuk melawan influenza, COVID-19, dan patogen pernapasan lainnya yang sesuai.
Kemudian menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit, tetap tinggal di rumah saat sakit, menjalani tes dan perawatan medis sesuai kebutuhan, memakai masker sesuai kebutuhan, memastikan ventilasi yang baik, dan mempraktikkan cuci tangan secara teratur.
Advertisement
Tidak Timbulkan Beban Rumah Sakit
Menurut laporan yang diterima WHO, peningkatan penyakit pneumonia, Respiratory Syncytial Virus (RSV), virus adenovirus dan influenza sejak Oktober 2023 di China terjadi lebih awal dalam musim ini dibandingkan dengan yang pernah terjadi sebelumnya.
Namun, diakui otoritas kesehatan China, tren peningkatan penyakit pernapasan 'tidak terduga' mengingat pencabutan pembatasan COVID-19 seperti yang juga terjadi di negara lain.
Tidak ada perubahan dalam presentasi penyakit yang dilaporkan oleh otoritas kesehatan China. Otoritas China menyatakan bahwa tidak ada deteksi patogen yang tidak biasa atau baru atau presentasi klinis yang tidak biasa, termasuk di Beijing dan Liaoning.
Akan tetapi, hanya peningkatan umum penyakit pernapasan yang disebutkan di atas karena beberapa patogen yang diketahui. Mereka lebih lanjut menyatakan, peningkatan penyakit pernapasan tidak mengakibatkan beban pasien melebihi kapasitas rumah sakit.
Infeksi Mycoplasma pneumoniae Mudah Diobati
Dalam wabah penyakit pernapasan saat ini, gejala yang dilaporkan adalah umum untuk beberapa penyakit pernapasan. Saat ini, sistem pengawasan dan rumah sakit di China melaporkan, manifestasi klinis disebabkan oleh patogen yang diketahui beredar.
Mycoplasma pneumoniae adalah patogen pernapasan yang umum dan penyebab umum pneumonia pediatrik, dan mudah diobati dengan antibiotik.
China memiliki sistem pengawasan Influenza-Like Illness (ILI) dan Severe Acute Respiratory Infections (SARI). Sejak pertengahan Oktober 2023, China telah menerapkan sistem pengawasan yang ditingkatkan untuk penyakit pernapasan yang mencakup spektrum luas virus dan bakteri pernapasan, termasuk Mycoplasma pneumoniae.
Informasi Masih Terbatas
Informasi rinci yang tersedia masih terbatas untuk menggambarkan risiko keseluruhan dari kasus penyakit pernapasan yang dilaporkan pada anak-anak di China utara.
Meski begitu, dengan datangnya musim dingin, WHO memandang tren peningkatan penyakit pernapasan diperkirakan akan meningkat, sirkulasi bersama virus pernapasan dapat meningkatkan beban pada fasilitas perawatan kesehatan.
Merujuk data surveilans yang dilaporkan ke WHO’s FluNet dan diterbitkan oleh National Influenza Centre di China, kejadian Influenza-Like Illness (ILI) berada di atas normal sepanjang waktu tahun ini dan meningkat di provinsi-provinsi China bagian utara.
Adapun deteksi influenza di China didominasi oleh virus A (H3N2) dan B/Victoria. Kedua virus ini termasuk jenis influenza musiman.
Advertisement