Melihat Sinyal Merger Smartfren dan XL Axiata

Presiden Direktur Smartfren Telecom, Merza Fachys menuturkan, pihaknya terbuka untuk melakukan merger dengan pelaku industri telekomunikasi lainnya.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 24 Nov 2023, 17:49 WIB
Paparan publik PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), Jumat (24/11/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Liputan6.com, Jakarta - PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) angkat bicara terkait kabar penggabungan usaha atau merger dengan PT XL Axiata Tbk (EXCL). Ini mengingat, Pemerintah mendorong konsolidasi perusahaan telekomunikasi. 

Presiden Direktur Smartfren Telecom, Merza Fachys menuturkan, pihaknya terbuka untuk melakukan merger dengan pelaku industri telekomunikasi lainnya. Tujuannya untuk efisiensi operasional. 

Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, dari 5G menjadi 6G pastinya akan membutuhkan sumber daya yang lebih besar. Sehingga, konsolidasi dibutuhkan demi pengembangkan teknologi tersebut. 

"Sebagai industri seluler, Pemerintah sebagai pengelola spektrum ini mengalami suatu kendala kalau harus membagi spektrum yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan ke depan. Oleh sebab itu, Pemerintah mendorong industri ini konsolidasi," kata Merza dalam paparan publik, Jumat (24/11/2023).

Dengan demikian, Merza menyambut dengan baik upaya pemerintah dalam mendorong merger antara pelaku industri telekomunikasi di Indonesia. 

"Kami berharap dengan adanya merger industri ini lebih efisien untuk melayani masyarakat lebih baik," kata dia. 

Hingga saat ini, Smartfren sedang dalam tahap proses untuk menuju merger. Ini mengingat banyak proses yang harus dilalui. 

Jika memang berjodoh, maka Smartfren bakal segera menuntaskan prosesi merger yang telah ditunggu-tunggu ini. Sayangnya, Merza belum bisa menjelaskan lebih lanjut terkait target merger yang akan dilakukan ke depan.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 24 November 2023, saham FREN stagnan di posisi Rp 53 per saham. Saham FREN berada di level tertinggi Rp 54 dan terendah Rp 53 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.093 kali dengan volume perdagangan 572.219 saham. Nilai transaksi Rp 3,1 miliar.


Smartfren Buka Suara Soal Isu Merger dengan XL Axiata

Ilustrasi Smartfren (Foto: Smartfren).

Sebelumnya diberitakan, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) buka suara terkait kabar penggabungan usaha atau merger dengan PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Direktur Smartfren Telecom Tbk, Antony Susilo mengatakan, FREN terbuka untuk melakukan pembicaraan mengenai rencana konsolidasi dengan pelaku industri lain yang bertujuan untuk efisiensi operasional, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.

"Namun demikian, sampai dengan saat ini tidak ada informasi atau kejadian yang dapat diumumkan kepada publik, dan FREN akan mematuhi peraturan yang berlaku mengenai keterbukaan informasi," kata Antony dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (6/9/2023).

Hingga saat ini , tidak ada informasi atau kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan serta dapat mempengaruhi harga saham perusahaan yang belum disampaikan kepada publik.

Dalam hal terdapat informasi atau kejadian penting yang terkait dengan perseroan, perseroan akan menyampaikan informasi tersebut kepada publik sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

 

 


Gerak Saham

Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Secara terpisah, Group Head Corporate Communications XL Axiata Retno Wulan menuturkan belum dapat memberikan tanggapan mengenai isu merger EXCL dan FREN. Menurut dia, kabar tersebut masih rumor.

"Untuk informasi ini kami tidak bisa memberikan tanggapan karena info tersebut masih spekulatif dan rumor,” ujar dia saat dikonfirmasi Liputan6.com.

Setelah sempat kompak naik pada perdagangan Selasa, 5 September 2023 , saham EXCL dan FREN ditutup merah pada perdagangan hari ini, Rabu 6 September 2023.

Melansir data RTI, saham EXCL ditutup turun 0,4 persen ke posisi 2.480. Frekuensi perdagangan saham EXCL tercatat sebanyak 2.820 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 11,20 juta lembar senilai Rp 27,77 miliar. Dalam sepekan, harga saham EXCL turun 3,13 persen.

Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham EXCL turun 9,82 persen. Senasib. Saham FREN ditutup turun 5,08 persen ke posisi 56. Frekuensi perdagangan saham FREN tercatat sebanyak 9.684 kali.

Volume saham yang ditransaksikan yakni 814,79 juta lembar senilai Rp 46,74 miliar. Dalam sepekan, harga saham FREN mengalami perubahan 0,00 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham FREN terkoreksi 47,17 persen.


Smartfren Bakal Tebar Dividen Usai Kantongi Laba 2022?

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya diberitakan, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) berhasil membukukan kinerja solid untuk tahun buku 2022 yang berakhir pada 31 Desember 2022.

Pada periode tersebut, Smartfren berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 1,06 triliun dari rugi bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 435,32 miliar. Sehubungan dengan itu, Direktur Smartfren Telecom, Gisela Yenny Lesmana mengatakan manajemen masih mempeertimbangkan apakah akan ada pembagian dividen atau tidak.

Lantaran, selain harus menunggu keputusan pemegang saham, laba ini juga pencapaian pertama bagi perseroan. Sehingga memang diperlukan pertimbangan matang mengenai alokasi laba tersebut.

"Untuk pembagian dividen, kita harus tunggu dari hasil RUPS. Tapi tentu jasa manajemen akan selalu berusaha untuk memaksimalkan shareholder value, dan berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada seluruh pemegang saham. Ini baru pencapaian pertama, jadi kita akan assessment dulu dan evaluasi kinerja, terutama dalam pikiran kami, kita harus terus bisa mempertahankan kinerja ini," kata Gisela kepada wartawan, dikutip Jumat (14/4/2023).

Hingga akhir tahun 2022, Smartfren mengantongi laba bersih sebesar Rp 1,06 triliun dari rugi bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 435,32 miliar. Raihan itu sejalan dengan pendapatan yang tumbuh 7,17 persen menjadi sebesar Rp 11,20 triliun dari Rp 10,45 triliun pada 2021.

Gisela menambahkan, untuk tahun ini perseroan optimis dapat melanjutkan kinerja positif. Perseroan akan mempertahankan tren kinerja tersebut dengan target laba minimal pada angka yang sama untuk 2023.

"Target pendapatan, kita selalu berharap tumbuh lebih baik dari sebelumnya dan selalu ada progres karena kita harus bertanggung jawab pada seluruh stake holder. Kami upayakan minimal sama seperti tahun sebelumnya (2022), dan optimis itu bisa tercapai dengan strategi yang kita telah rencanakan," imbuh dia.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya