Liputan6.com, Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menyampaikan ada dua direktur Perseroan yang juga mengundurkan diri dari jabatannya setelah Ira Noviarti hengkang dari posisi Presiden Direktur Unilever Indonesia.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia Nurdiana Darus menuturkan, Shiv Sahgal dan Sandeep Kohli mengundurkan diri dari posisi masing- masing selaku Direktur Perseroan, sehubungan dengan alasan pribadi.
Advertisement
Pengunduran diri tersebut akan berlaku efektif sejak disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Hal itu diungkapkan pada 23 November 2023.
"Pengunduran diri tersebut akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang akan diselenggarakan pada tanggal 19 Desember 2023," kata dia dalam keterbukaan informasi, Jumat (24/11/2023).
Dia bilang, tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Perseroan.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 24 November 2023, saham UNVR melemah 0,28 persen ke posisi Rp 3.530 per saham. Saham UNVR dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 3.550 per saham. Saham UNVR berada di level tertinggi Rp 3.580 dan terendah Rp 3.520 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.703 kali dengan volume perdagangan 53.083 saham. Nilai transaksi Rp 18,8 miliar.
Sebelumnya, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) telah mengumumkan pengunduran diri Presiden Direktur Perseroan dan rencana pengajuan usulan pengangkatan Presiden Direktur Perseroan yang baru.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia Nurdiana Darus menuturkan, pihaknya telah menerima surat pengunduran diri Ira Noviarti dari jabatannya selaku Presiden Direktur Perseroan sehubungan dengan alasan pribadi yang akan berlaku efektif sejak disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan berikutnya.
"Sehubungan dengan pengunduran diri tersebut, pemegang saham utama Perseroan berencana untuk mengusulkan Benjie Yap sebagai Presiden Direktur Perseroan yang baru untuk disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang sama," kata dia dalam keterbukaan informasi, Rabu, 25 Oktober 2023.
Bawa Bisnis Lebih Kuat
Secara terpisah, Ira mengatakan, dirinya memulai posisi Presiden Direktur ketika baru mulai menghadapi pukulan pandemi pada 2020. Ia pun merasa bersyukur bisa menjalankan perannya hingga akhir dengan baik.
"Telah banyak yang kami lalui hingga hari ini. Bersama-sama, kami menavigasi begitu banyak perubahan dan tantangan, membawa bisnis Perseroan ke posisi yang lebih kuat seperti yang bisa dilihat dari hasil kuartal III 2023 yang kami umumkan hari ini. Seraya menjalankan hal-hal tersebut, kami tetap terus berkontribusi pada tanah air dan masyarakat," kata Ira.
Dengan demikian, Ira pun optimistis untuk terus memberikan kontribusi lebih lanjut bagi Perseroan pada masa mendatang.
"Saya bersyukur atas akhir yang baik dari peran ini, dan bersemangat untuk berkontribusi lebih lanjut bagi kesuksesan Unilever dalam peran saya berikutnya. Pengalaman, kepercayaan, dan kesempatan yang merupakan sebuah kehormatan," katanya.
Posisi Ira yang baru bersama Unilever akan diumumkan pada waktunya, dan suksesornya akan diusulkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan berikutnya.
Advertisement
Strategi Unilever Indonesia Perkuat Bisnis
Sebelumnya diberitakan, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) telah menyiapkan sejumlah strategi dalam rangka memperkuat bisnisnya. Salah satunya mengeluarkan produk dengan inovasi terdepan.
Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti menuturkan, pihaknya akan tetap konsisten dengan lima fokus strategi yang telah dicanangkan Perseroan. Selain itu, memastikan eksekusi tersebut berjalan dengan penuh kekuatan.
"Kami konsisten fokus ekspansi, kami konsisten mengeluarkan inovasi-inovasi yang terdepan, contohnya yang baru datang ke market bulan ini yang luar biasa famous lalu kita juga masuk terus inovasi di segmen premium sementara di segmen premium ini banyak cukup besar untuk personal care," kata Ira dalam konferensi pers, Rabu (25/10/2023).
Tak hanya itu, Unilever Indonesia juga memastikan Perseroan sekarang berada dalam posisi yang lebih kuat untuk mewujudkan potensi pertumbuhan jangka panjang. Dengan mengeksekusi lima prioritas strategis, Unilever Indonesia secara efektif mengatasi berbagai tantangan dan menjaga posisi kepemimpinan di pasar.
Pertama, memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand utama. Kedua, memperluas dan memperkaya portofolio ke premium dan value segment.
Ketiga, membangun execution powerhouse untuk memperkuat kepemimpinan di channel utama. Keempat, penerapan e-everything di semua lini bisnis dan kelima, tetap menjadi yang terdepan dalam agenda keberlanjutan.
Ira juga menegaskan, pihaknya terus berfokus menggerakkan pasar dengan perkembangan dan juga inovasi yang dilakukan oleh Unilever Indonesia. Sehingga, daya beli masyarakat pun akan ikut terpacu.
Asal tahu saja, UNVR mencatatkan penjualan sebesar Rp 30,50 triliun per kuartal III 2023 atau turun 3,26 persen year on year (YoY) dibandingkan pendapatan perusahaan per kuartal III 2022 senilai Rp 31,53 triliun.
Kinerja Unilever Indonesia
Sementara itu, UNVR meraup laba usaha senilai Rp 5,45 triliun per kuartal III 2023, atau turun 9,31 persen YoY dibandingkan laba usaha UNVR per kuartal III 2022 senilai Rp 6,01 triliun.
Hingga akhir kuartal III 2023, UNVR mengantongi laba sebesar Rp 4,18 triliun. Hasil ini menurun 9,32 persen YoY dibandingkan laba UNVR pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp 4,61 triliun.
UNVR memiliki total aset sebesar Rp 18,92 triliun per akhir kuartal III 2023 atau meningkat dibandingkan total aset perusahaan pada akhir 2022 yakni senilai Rp 18,31 triliun.
Total liabilitas UNVR berjumlah Rp 13,54 triliun hingga kuartal III 2023, turun dibandingkan total liabilitas emiten tersebut pada akhir 2022 sebesar Rp 14,32 triliun.
Adapun total ekuitas UNVR per akhir kuartal III 2023 tercatat sebesar Rp 5,38 trilliun, naik dibandingkan total ekuitas perusahaan pada akhir 2022 senilai Rp 3,99 triliun.
Advertisement