Liputan6.com, Beijing - China akan membebaskan visa bagi warga negara Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Spanyol, dan Malaysia untuk sementara. Langkah ini dilakukan dalam upaya meningkatkan pariwisata pasca pandemi.
"Mulai 1 Desember hingga 30 November tahun depan, warga negara dari negara-negara tersebut yang memasuki China untuk tujuan bisnis, pariwisata, mengunjungi kerabat dan teman, atau transit tidak lebih dari 15 hari, tidak memerlukan visa," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China pada Jumat (24/11/2023), seperti dilansir Reuters.
Advertisement
China telah mengambil sejumlah langkah dalam beberapa bulan terakhir – termasuk memulihkan rute penerbangan internasional – untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata setelah tiga tahun menerapkan kebijakan ketat terkait COVID-19 yang sebagian besar menutup perbatasannya dengan dunia luar.
Pemerintah China juga berupaya membangun kembali citranya di seluruh dunia setelah bentrok dengan banyak negara Barat dalam berbagai masalah termasuk COVID-19, hak asasi manusia, Taiwan, dan perdagangan.
Survei Pew Research Center baru-baru ini di 24 negara mengungkapkan bahwa pandangan terhadap China umumnya bersifat negatif, dengan 67 persen orang dewasa menyatakan pandangan yang tidak menyenangkan.
Lebih dari separuh responden mengatakan China ikut campur dalam urusan negara lain dan tidak mempertimbangkan kepentingan negara lain.
Disambut Baik Jerman dan Prancis
Jerman menyambut baik pengumuman China.
"Keputusan ini akan memfasilitasi perjalanan ke China bagi banyak warga Jerman hingga tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Duta Besar Jerman untuk China Patricia Flor melalui platform media sosial X alias Twitter.
"Kami berharap pemerintah China akan menerapkan langkah-langkah yang diumumkan hari ini bagi semua negara anggota Uni Eropa."
Flor kemudian menggarisbawahi bahwa perjalanan bebas visa ke Jerman bagi warga negara China hanya dapat dilakukan jika semua anggota Perjanjian Schengen Eropa menyetujuinya.
Kepala perdagangan luar negeri Kamar Dagang dan Industri Jerman (DIHK) Volker Treier memuji pengumuman pembebasan visa sementara sebagai sinyal penting yang dapat meningkatkan pariwisata dan pertukaran ekonomi.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna, yang berada di Beijing, menulis di platform X, "Pengumuman baru yang sangat bagus dari mitra saya Wang Yi pada saat kunjungan saya!"
Bulan ini, China memperluas kebijakan transit bebas visa hingga menjadi 54 negara.
Advertisement
Tidak Ada Lagi Persyaratan Tes COVID-19
Pada Agustus, China menghapus semua persyaratan tes COVID-19 bagi wisatawan yang masuk. Negara ini melanjutkan bebas visa selama 15 hari bagi warga negara Singapura dan Brunei Darussalam pada Juli.
Penerbangan internasional masuk dan keluar negeri, meskipun pemulihannya lebih lambat dibandingkan layanan pada jaringan domestik, namun telah meningkat.
Otoritas penerbangan China mengatakan pada Oktober bahwa 16,680 penerbangan mingguan diharapkan terjadi pada November hingga Maret, dengan penerbangan penumpang diperkirakan mencapai 71 persen dari total empat tahun lalu.
Kamar Dagang Eropa di China juga mengatakan langkah ini akan membantu meningkatkan kepercayaan dunia usaha.
"Merupakan hal positif bahwa pihak berwenang mengambil langkah-langkah untuk memfasilitasi pertukaran antar masyarakat," sebut mereka.